Drive belt sebagai alternative rantai sepeda
Drive belt sebagai alternative rantai sepeda

Sepeda drive belt: kelebihan dan kekurangannya

Sepeda belt drive adalah sepeda tanpa rantai, tetapi menggunakan belt/sabuk bergerigi untuk mentransfer tenaga dari pedal ke roda. Drive belt adalah sebuah sabuk tertutup yang terbuat dari bahan nylon, karbon, polyester, yang mempunyai gerigi di bagian dalamnya untuk menghubungkan dua atau lebih gear, sehingga gear-gear ini bisa berputar bersamaan. Jika rantai terdiri dari banyak unit link yang terbuat dari logam, drive belt tidak memiliki sambungan dan terbuat dari bahan yang lebih ringan.

Drive belt ini sangat umum dipakai pada permesinan, termasuk otomotif, seperti motor dan mobil, yang dipakai pada penggerak motor matic, penghubung puli ke roda, kompresor AC, pompa power steering dan masih banyak lagi. Drive belt sering juga disebut dengan V-Belt, fan belt, timing belt, ribbed belt, yang semuanya sebenarnya mempunyai bentuk dan fungsi-fungsi khusus yang berbeda-beda.

Drive belt memiliki prinsip kerja yang sama dengan rantai, yaitu untuk mentransfer tenaga atau putaran dari gear yang satu ke gear yang lain. Drive belt dan rantai memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Drive belt sepeda

Pada sepeda, pemakaian rantai sepeda sangat dominan untuk semua jenis sepeda, pemakaian drive belt pada sepeda masih jarang kita lihat. Sekarang ini, jenis sepeda yang lebih banyak dipakaikan drive belt adalah sepeda city/urban, sepeda hibrid, dan sepeda listrik (e-bike). Contoh sepeda lokal terbaru yang memakai drive belt adalah Polygon Path i8 (harga 9 juta), sepeda urban atau hybrid antara road bike dengan flat bar MTB. Sedangkan untuk sepeda edisi lama ada Polygon Zenith DX SS, Zenith DX I3, Pave I5, dan Pave I7.

Merk drive belt untuk sepeda yang paling populer adalah Gates, yang terkenal dengan Carbon Drive, dan banyak sekali dipakai oleh produsen sepeda. Karakter sepeda dengan drive belt tidak sama dengan sepeda yang memakai rantai. Dengan mengetahui kelebihan dan kekurangannya, mungkin drive belt ini lebih cocok dengan karakter sepeda yang kita mau.

Drive belt untuk sepeda yang lebih senyap dan bersih
Drive belt untuk sepeda yang lebih senyap dan bersih

Kelebihan drive belt

1. Perawatan belt drive sangat mudah
Belt drive tidak memerlukan perawatan khusus dalam pemakaiannya. Rantai memerlukan penambahan pelumas rantai sepeda secara rutin untuk memastikan engsel dan pin pada rantai tidak macet dan berkarat, agar rantai bisa berputar dengan lancar. Pada pemakaian normal pun, debu dan kotoran akan menempel pada rantai, yang juga harus dibersihkan sampai ke bagian dalam agar tidak mengganggu perputaran rantai.

Belt drive tidak memiliki engsel atau bagian yang harus ditambahkan pelumas, sehingga tidak menarik debu, kalaupun kotor cukup dilap saja. Mungkin lebih seperti “Fit and forget” alias pasang dan lupakan, ganti kalau sudah rusak.

2. Bersih
Karena tidak memakai pelumas, tidak perlu khawatir oli akan menempel di kaki atau celana sepeda, cukup berguna bagi orang yang memakai sepeda ke kantor atau tempat formal lainnya. Kita juga tidak usah khawatir dengan tetesan oli atau debu ketika sepeda ini diparkir atau disimpan di dalam ruangan.

3. Masa pakai lebih lama
Secara umum untuk pemakaian dan perawatan normal, umur rantai sepeda biasanya diganti setiap 4000-5000 km pemakaian. Bandingkan dengan drive belt yang bisa dipakai sampai 15.000 sampai 20.000 kilometer tanpa perawatan yang berarti. Drive belt tidak berkarat, cenderung tidak melar atau longgar.

4. Senyap
Rantai sepeda terbuat dari logam, yang ketika berputar akan saling bergesekan tidak hanya pada setiap unit/mata rantai, tetapi juga pada sprocket dan chainring yang akan mengeluarkan suara, apalagi jika tidak cukup dilumasi. Drive carbon tidak terbuat dari metal, sehingga sepeda drive carbon tidak mengeluarkan suara bahkan nyaris hening ketika berputar.

5. Ringan
Tidak memakai bahan metal membuat drive belt lebih ringan, tanpa mengurangi kekuatannya untuk menggerakkan sepeda. Berat belt drive sepeda sekitar 80-100 gram, dibandingkan dengan rantai sepeda yang sekitar 300 gram. Belum termasuk penghematan untuk derailleur ataupun double/triple chainring. Pemakaian bahan carbon pada drivebelt juga sudah lebih banyak ditemui, menghasilkan drivebelt yang lebih ringan dan sekaligus lebih kuat, dan tidak mudah longgar.

Kekurangan drive belt

Sekarang kita lihat kekurangan drivebelt, apa yang membuat jenis drivetrain ini tidak begitu populer untuk sepeda.

1. Mahal
Harga memang relatif bagi setiap orang, harga drivebelt dan sepeda drive belt lebih mahal dibandingkan sepeda dengan rantai. Harga drive belt kira-kira 450 ribu, rantai sepeda hanya 200-300 ribu. Walaupun sekaran harga per kilometer mungkin drivebelt lebih murah, tetapi investasi awalnya membutuhkan dana yang lebih banyak.

2. Tidak flexibel
Rantai sepeda mudah untuk kita buka/tutup, untuk diperpanjang atau diperpendek, dan untuk diperbaiki jika ada salah satu unit rantai yang rusak. Drive belt, harus diganti keseluruhan jika rusak, tidak bisa diganti hanya pada segmen tertentu saja.

Dan hal lain yang bisa lebih susah adalah, ketika kita ingin mengganti ukuran sprocket/chainring untuk membuat sepeda lebih ngebut atau lebih ringan di tanjakan. Pada sepeda drivebelt, kita juga harus mengganti drive belt baru yang lebih besar atau lebih kecil. Tidak seperti rantai sepeda yang bisa kita sambung atau putus untuk menyesuaikan panjang rantai sepeda sesuai dengan ukuran gear yang mau kita pakai/ganti.

Sepeda drive belt juga membutuhkan komponen yang berbeda dari sepeda pada umumnya, seperti frame, chainring dan sprocket/cassette, hub roda yang tidak bisa ditukar-tukar dengan komponen yang biasa kita temui. Di samping itu, ketersedian dan keragaman/alternative merk dan produk juga tidak sebanyak komponen sepeda dengan rantai.

Chainring sepeda khusus untuk drive belt
Chainring sepeda khusus untuk drive belt

3. Internal gear
Drive belt tidak kompatibel dengan derailleur, salah satu faktor terbesar yang membuat drive belt tidak begitu populer, karena pemakaian derailleur sudah sangat umum pada semua jenis sepeda. Drive belt tidak dirancang untuk bisa berpindah dari satu gear ke gear lainnya, sehingga tidak bisa dikombinasikan dengan cassette.

Pilihan multi gear untuk sepeda yang memakai drive belt adalah dengan memakai internal gear, yang bisa dipasang pada hub gear ataupun bottom bracket (mid gear). Internal gear memiliki sistem gear (planetary) di dalam tempat khusus (gear box), sehingga rantai ataupun drivebelt tidak perlu berpindah-pindah posisi.

Baca penjelasan tentang: internal gear sepeda, untuk mengetahui jenis, kelebihan dan kekurangan internal gear dibandingkan derailleur.

Internal gear membutuhkan hub khusus atau bisa juga bentuk frame/rangka khusus. Seperti sepeda listrik yang memakai sistem penggerak mid drive, dimana posisi motor dan gearing dipasang di tengah sepeda (di bottom bracket), sehingga tidak sedikit sepeda listrik yang memakai drive belt dari pada rantai sepeda, membuat sepeda listrik drive belt lebih senyap dan mudah untuk dirawat. Kemewahan sepeda ini, harus ditebus dengan harga sepeda listrik yang lebih mahal.
Sepeda lipat dengan internal gear dan drive belt akan menghasilkan sepeda yang simple, ringan, senyap dan bersih, memudahkan kita untuk membawa dan menyimpannya dimana saja. Tetapi pilihan sepeda lipat seperti ini tidak banyak, beberapa diantaranya sepeda lipat Tern HSD, Hummingbird Multi-Speed Belt Drive, Dahon Bullhead. Sedangkan seli Brompton masih setia dengan rantai sepeda.

Merk-merk internal gear terkemuka seperti Shimano Alfine, Nexus, Rohloff, and Enviolo/NuVinci kompatibel dengan drive belt, jadi tidak hanya untuk dipasang dengan ratai sepeda saja.

Jadi, tidak heran drive belt sementara ini lebih banyak dipakai pada sepeda kota dan sepeda listrik. Sepeda gunung dan sepeda balap sangat mengandalkan multi gear dan gear ratio untuk performanya. Sepeda listrik tidak terlalu bergantung pada gear ratio (cassette atau chainring besar >50T/kecil 10T), karena bisa mengandalkan motor untuk kecepatan putaran yang lebih tinggi untuk mendapatkan sepeda yang lebih cepat atau kayuhan yang lebih ringan. Ditambah suara yang senyap, membuat semakin banyak ebike yang memakai drive belt.

Efisiensi drive belt vs rantai sepeda

Tidak ada jawaban yang pasti untuk perbedaan efisiensi tenaga akibat dari pemakaian drive-belt atau rantai sepeda. Efisiensi tenaga sepeda dihitung berdasarkan seberapa banyak tenaga dari kayuhan yang dipakai untuk memutar roda. Gesekan, tegangan rantai atau drive belt, bisa menyerap sebagin tenaga dari kayuhan. Beberapa mengatakan kalau rantai sepeda lebih efisien, tetapi ada juga yang mengatakan sebaliknya.

Baca juga artikel rantai sepeda untuk melihat penjelasan detail tentang jenis-jenis dan komponen di dalam rantai sepeda.

Sepeda gunung listrik dengan drive belt
Sepeda gunung listrik dengan drive belt

Sambungan pada unit link rantai lebih berpotensi untuk mengurangi efisiensi tenaga. Pada sebuah rantai sepeda ada ratusan sambungan, yang jika macet atau seret, membuat tenaga dari kayuhan tidak semua tertransfer ke gear dan roda. Gesekan antar sambungan akan menyerap tenaga/energi, dan mengubahnya menjadi panas dan suara, makanya kita harus lebih rajin untuk menambahkan pelumas rantai dan membersihkan rantai sepeda agar performa rantai tetap optimal. Sedangkan drivebelt tidak memiliki sambungan, sehingga tidak ada gesekan di dalam sabuknya. Pemakaian bahan karbon dan nylon yang kuat bisa mengurangi potensi sabuk yang longgar, dan lebih sulit berubah bentuk seperti rantai sepeda. Tetapi kita harus tetap menjaga dan memonitor tegangan drive belt agar tetap kencang untuk efisiensi yang lebih optimum.

Sebenarnya lebih banyak ditentukan oleh kualitas produk atau komponen-komponen drivetrain sepeda, dan keterawatan komponen tersebut. Drivebelt yang bagus akan lebih efisien dibandingkan rantai yang longgar/kendor, dan begitu juga sebaliknya. Tetapi memang pada pemakaian yang cukup lama, drive belt dan internal gear mempunyai tendensi lebh tidak efisien, karena lebih tidak terlihat dan tidak terlalu sering diperiksa. Tidak ada perbedaan efisiensi tenaga yang signifikan di antara rantai dan drivebelt, perbedaannya lebih banyak ditentukan oleh kelebihan dan kekurangan yang sudah dijelaskan di atas.

Konversi sepeda dengan rantai ke drive belt

Untuk mengubah sepeda yang menggunakan rantai menjadi driveblet atau sebaliknya, tidak mudah, dan ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Sepeda drivebelt mememiliki komponen dan rangka yang berbeda dan khusus, yang membuat belum tentu semua sepeda bisa dikonversi.

1. Rangka
Jika diperhatikan pada sepeda drivebelt, posisi drive belt ada di bagian dalam frame (roda belakang), sementara rantai sepeda posisinya ada di luar rangka sepeda. Untuk memasang drivebelt pada sepeda, memerlukan frame khusus yang disebut split frame atau split chainstay, atau yang maksudnya, ada bagian dari frame sepeda yang bisa dibuka, untuk melewatkan belt, lalu ditutup/dikunci lagi. Tentu saja frame sepeda normal tidak bisa seperti ini, karena umumnya semua sudah tersambung mati.

Split frame-rangka sepeda belah untuk drive belt
Split frame-rangka sepeda belah untuk drive belt

Mengkonversi frame sepeda dengan rantai ke drive belt perlu untuk memotong atau membelah rangka, yang secara fatal akan mempengaruhi struktur kekuatan sepeda jika tidak dilakukan dengan benar. Adanya sambungan pada frame berpeluang untuk menjadi celah untuk retak dan patah, terlebih untuk sepeda gunung yang terbanting dan menahan beban berat. Rangka sepeda drive belt memiliki

Ada juga teknologi belt drive yang memungkinkan belt untuk dibuka-tutup, seperti produk dari Veer yaitu split belt drive, yang memungkinkan dipasangkan pada sepeda yang tidak memiliki split frame. Beltnya yang bisa dibuka-tutup, dan framenya tetap memakai frame biasa.

2. Dropout frame
Sama seperti sepeda single gear, sepeda BMX, sepeda fixie kebanyakan memakai drame dengan dropout horizontal. Yang memungkinkan kita untuk mengatur posisi roda, dan mengatur kekencangan atau tegangan rantai. Pada sepeda multi gear dengan derailleur, sistem per pada derailleur lah yang berfungsi untuk menggulung dan melipat rantai untuk menjaga tegangan rantai agar tidak kendor.

Drivebelt juga harus diatur kategangannya sehingga tidak terlalu kencang atau tidak terlalu kendor. Dengan dropout frame horizontal (datar) atau sedikit miring, tegangan drive belt bisa diatur dengan memposisikan roda lebih ke depan atau ke belakang.

3. Bottom bracket
Cara lain untuk mengatur tegangan drive belt adalah dengan menggunakan bottom bracket eccentric (EBB). Bottom Bracket (BB) Eccentric mempunyai fitur unik yang memungkinkan kita untuk memutar bottom bracket yang akan juga mengubah posisi crank. Dengan posisi crank yang berbeda-beda (lebih maju atau mundur) ini, secara otomatis juga akan mengubah tegangan drive belt. EBB memungkinkan pergerakan maju mundur sekitar 13mm. Kelebihan sepeda drive belt dengan EBB adalah, lebih kuat adalam menahan tegangan rantai dibandingkan dengan slot pada dropout frame.

Eccentric bottom bracket
Eccentric bottom bracket
Tegangan drive belt
Drive belt mempunyai rasa dan perdroma yang berbeda akibat dari perbedaaan tegangan sabuk nya. Tegangan yang tinggi lebih enak dipakai di jalan aspal/mulus, dan tegangan rendah untuk jalan offroad atau bergelombang. Tetapi kita harus tetap menjaga tegangan dalam batasan yang direkomendasikan oleh pabrikan. Untuk mengukur tegangan drive belt juga cukup unik. Seperti setel/tuning senar gitar, tegangan senar bisa diperkirakan berdasarkan bunyinya. Begitu juga dengan drive belt, kita bisa memetik belt, dan mendengar bunyinya untuk mengetahui tegangannya. Ada aplikasi smartphone khusus yaitu: Bicycle Belt Tension Meter oleh Gates, yang bisa mengkonversi bunyi atau frekuensi dari drive belt menjadi nilai tegangan. Jadi kita cukup menghidupkan microphone di smartphone untuk menangkap suara dari belt yang kita petik. Contohnya untuk rekomendasi tegangan drive belt pada sepeda single speed adalah 28-40 lbs atau 12-18kg, maka memerlukan suara atau frekuensi 45-60Hz.

4. Chainring/sprocket
Cahainring dan sprocket khusus juga harus dipakai untuk memutar drive belt yang memiliki gigi atau profil yang berbeda dengan rantai. Mempunyai ukuran yang mirip dengan gear biasa, tetapi kebanyakan yang dijual untuk gear ratio sepeda kota, dengan ukuran chainring besar (40-50T), dan sprocket sekitar 20T ke atas. Ukuran gear ini nantinya akan disesuaikan dengan panjang drive belt yang dibutuhkan. Jadi untuk yang mau mengganti drive belt, perhatikan kompabiliti atau jumlah teeth belt lama, agar belt baru tidak kepanjangan atau kependekan. Drive belt sepeda sendiri biasanya dijual dari ukuran 110-122 teeth.

5. Internal gear
Hub roda dengan internal gear (hub gear) biasanya masih bisa dipasang pada roda biasa, hanya memerlukan penyesuain panjang jari-jari. Tetapi tidak begitu untuk mid gear, bentuk frame juga harus mendukung agar gear box ini bisa dipasangkan pada sepeda. Kebanyakan mid gear dipakai pada sepeda listrik dan bersatu dengan motornya.


Setelah penjelasan di atas, kita bisa paham kenapa drive belt belum/tidak begitu populer. Belt drive lebih banyak manfaatnya bagi sepeda yang lebih santai, orang yang tidak mau direpotkan dengan perawatan sepeda, orang yang tidak suka menggganti-ganti komponen sepeda, atau untuk orang yang ingin tampil beda.