Ban sepeda klasik skinwall gumwall
Ban sepeda klasik skinwall gumwall

Ban sepeda skinwall / gumwall: klasik atau tidak

Ban skinwall atau juga disebut tanwall atau gumwall adalah ban dengan sisi samping yang tidak berwarna hitam seperti tapaknya. Disebut skinwall karena langsung terlihat ke kulit (skin) nya, tanpa ada lapisan penutup.

Ban sepeda hitam masih mendominasi, tetapi kita juga bisa memilih ban berwarna lain, baik pada bagian tapak atau pun sisi samping ban. Ban skinwall banyak disukai karena memberikan kontras warna yang mencolok, klasik dan vintage, membuat tampilan sepeda yang berbeda, yang bisa dimatchingkan dengan warna rangka atau komponen sepeda lainnya (frame, rem, pelek, fork, dll) untuk tampilan sepeda yang lebih menarik.

Ketika dipasangkan pada sepeda-sepeda restorasi seperti sepeda minion atau sepeda fixie, tampilannya pun terlihat lebih klasik.

Sepeda Gunung Slope Style Polygon Trid tahun 2021
Sepeda Gunung Slope Style Polygon Trid tahun 2021

Banyak juga pesepeda yang tidak suka ban skinwall, ada yang karena warnanya, ada juga yang merasa ban skinwall lebih lemah dan cepat rusak. Untuk memahai lebih jelas, kita lihat dahulu, kenapa ada ban skinwall, dan bagaimana perbedaan warna ban bisa mempengaruhi kekuatan dan performa ban.

Kenapa ban berwarna hitam

Ada begitu banyak pilihan warna, seperti warna sepeda dan mobil yang bisa berwarna-warni, tetapi kenapa ban selalu berwarna hitam?

Ban terbuat dari getah pohon karet (lateks) yang berwarna putih. Ban karet yang pertama kali dibuat pada tahun 1885 berwarna putih. Kalau kita melihat mobil-mobil yang tua sekali, kebanyakan memakai warna putih atau terang, mirip seperti warna asli getah karet.

Mungkin karena ban menginjak jalan, terkena debu, tanah, dan kotoran lainnya, dan cepat kotor, maka dibuat hitam supaya tidak terlalu terlihat kotor. Alasan yang masuk akal, tapi bukan alasan sebenarnya.

Ban menjadi hitam karena ditambahkan karbon hitam (carbon black). Carbon black bisa terbuat dari sisa olahan (by product) minyak dan batubara, atau dari campuran bahan kimia lainnya. Karet alami bersifat lengket, lembut, dan mudah meleleh. Jadi karet harus dicampur dengan bahan lain agar lebih keras, kuat dan tahan panas. Carbon black menggantikan zinc oxyde yang sebelumnya banyak dipakai sebagai campuran karet untuk membuat ban. Campuran karet dan carbon black dianggap memberikan kekuatan dan ketahanan yang lebih baik, dan sampai sekarang pun komposisi ini tidak berubah.

Bahan baku ban - Getah karet (lateks) dan karbon hitam
Bahan baku ban – Getah karet (lateks) dan karbon hitam

Pada ban, komposisi karbon hitam bisa sampai 30%. Carbon black membuat karet ban lebih keras dan kuat menahan tekanan ataupun tarikan, lebih tahan panas, lebih susah tergerus/tergesek (abrasi), sekaligus juga bisa menahan sinar UV yang bisa membuat karet retak.

Pada awalnya, campuran karet dan carbon black ini banyak dipakai pada bagian tapak ban, karena memang bagian itu yang lebih banyak bersentuhan dengan permukaan jalan. Menghasilkan ban dengan tapak hitam, tetapi pada bagian sampingnya (side wall) berwarna lebih cerah. Seiring perkembangan kendaraan, sisi ban juga dianggap bagian yang pelu perlindungan lebih kuat, sehingga seluruh permukaan ban dilapisi dengan karet hitam.

Makanya pada sepeda-sepeda lama, kita lebih sering menjumpai ban dengan sisi dinding yang tidak hitam, yang sekarang kita sebut skin wall. Sedangkan pada ban modern, lebih banyak dibuat dengan semua sisi yang berwarna hitam. Sehingga, ketika kita memakai ban skinwall, ada kesan klasik atau retro.

Ban sepeda skinwall

Untuk menghasilkan warna karet yang berbeda (seperti biru/merah/kuning, dll), karet perlu ditambahkan zat pewarna atau pigment, yang sebenarnya membuat karakter karet yang berbeda. Kebanyakan menghasilkan ban yang tidak sekuat dan setahan lama ban hitam biasa.

Ban sepeda warna warni Cult Vans
Ban sepeda warna warni Cult Vans

Untuk ban skinwall, kebanyakan terbuat dari casing dalam ban sepeda, dan bagian tapaknya yang ditutupi dengan karet hitam.

Sehingga kita bisa melihat pola anyaman kain/nylon pada sisi ban skin wall tersebut. Kerapatan pola anyaman casing ban ini yang disebut TPI (thread per inch) atau kadang disebut juga carcass atau EPI (Ends Per Inch). Semakin rendah TPI semakin renggang anyaman, dan ban semakin lentur. Untuk ban sepeda balap biasanya memakai 100-120 tpi untuk ban yang lebih kaku, ban sepeda sepeda gunung downhill memakai 60tpi.

Sisi ban skinwall yang lebih terkespos, lebih rentan untuk terkelupas karena gesekan, dan juga lebih tidak kuat, karena lapisannya lebih tipis. Ban tubeless juga memerlukan karet yang lebih kuat karena tidak memiliki ban dalam, semua tekanan udara ban akan menekan langsung pada karet ban.

Selain kontras warna, kelebihan lain ban skinwall adalah lebih ringan. Karena material yang dipakai lebih sedikit, tidak ada karet samping, akan membuat sepeda yang lebih ringan, dan mungkin sedikit lebih cepat. Penghematan beratnya tergantung ukuran ban sepeda, diameter dan lebarnya.

Untuk ban sepeda besar dan lebar seperti Maxxis Ardent 29”x2.40”,  yang versi skinwall beratnya sekitar 770 gram, dan yang skinwall sekitar 860gram, lumayan menghemat hampir 200 gram untuk sepasang ban. Ban dengan diameter rim/pelek yanglebih kecil dan lebih tipis akan menghemat lebih sedikit.

Tetapi perkembangan teknologi, ban tubeless, karet sitetis, zat additif bisa menghasilkan ban skin wall yang juga kuat. Proses pembuatan ban yang melapisi sisi samping ban dengan warna lain untuk membuat ban skinwall juga ada.

Side wall protektor pada ban sepeda
Side wall protektor pada ban sepeda

Berikut contoh perbandingan kapasitas dan struktur ban sepeda biasa dengan ban sepeda skinwall.

Jenis Ban Ukuran TPI Berat (gram) Tekanan max
BLACK Maxxis IKON 29×2.20 120 655 60
SKINWALL Maxxis IKON 29×2.20 60 715 60
Black Schwalbe ROAD CRUISER 28×1.25, 700x32C 50 550 65-95
Gumwall Schwalbe ROAD CRUISER 28×1.40, 700x35C 50 625 55-85

Tidak ada hubungan yang pasti antara berat, kapasitas tekanan, antara ban skinwall/tanwall dengan ban hitam biasa. Ini hanya contoh untuk dua merk ban sepeda (Schwalbe dan Maxxis), mungkin untuk merk lain bisa saja berbeda.  Beberapa jenis ban juga ada yang memasang plastik atau bahan kevlar di sisi sampingnya untuk memberikan proteksi yang lebih masksimal pada kedua sisi ban. Proteksi tambahan pada ban belum ada di masa lampau, jadi mungkin ban-ban lama skinwall bisa jadi lebih lemah dibandingkan ban biasa.

Jadi kesimpulan ban skinwall lebih lemah dari ban sepeda hitam tidak selamanya benar, ban skinwall modern bisa memiliki teknologi dan fitur yang bisa membuat ban cukup kuat. Kemungkinan lebih rawan rusak nya cukup besar, tapi tidak selamanya seperti itu. Harga ban skinwall pun relatif, tidak pasti lebih murah atau lebih mahal, tergantung kemampuan, bahan, teknologi dan merk bannya.

Tetapi memang ada yang harus dipilih atau dikorbankan antara performa, berat ban, kekuatan ban, dan tampilan ban.

ban Skinwall yang rusak
ban Skinwall yang rusak

Merk ban Scwalbe mempunyai Schwalbe cloured tires untuk ban edisi khusus yang berwarna-warni. Begitu juga dengan ban Maxxis, Vee, continental, tetap mempertahankan ban edisi skinwall. Jika tidak aman, pastinya ban-ban ini sudah ditarik dari pasar.

Ya, sepeda tidak hanya masalah performa, estetika dan tampilan juga penting. Ban skin wall seperti memilih warna, ada yang senang, ada juga yang tidak. Ada perasaan puas, bangga, dan senang ketika kita bersepeda dengan tampilan yang lebih cocok di hati.