Sepeda lipat terasa tidak begitu kencang, tidak ngebut, berat di tanjakan, terutama untuk pesepeda yang sudah memakai sepeda balap atau sepeda gunung. Sepeda lipat adalah jenis sepeda yang unik, yang memiliki kelebihan dan kekurangan jika dibandingkan dengan MTB dan road bike. Semakin populernya sepeda lipat, pemakai yang semakin banyak, luas, dan serba guna, menuntut performa sepeda lipat yang tidak hanya simpel tetapi juga lebih cepat dan tangguh.
Karakter Sepeda Lipat
Jika sudah pernah dibahas di Panduan memilih sepeda lipat, tidak hanya berdasarkan harga, merk, dan tampilan. Tetapi perlu memperhatikan jenis komponennya agar kita bisa mendapatkan karakter sepeda lipat yang lebih spesifik sesuai dengan kebutuhan kita. Pada dasarnya sepeda lipat (seli) memiliki karakter yang berbeda dengan jenis sepeda lainnya, untuk area pemakaian dan karakter penggunannya, diantaranya:
- Dalam kota
Mirip dengan sepeda BMX atau sepeda fixie, tidak perlu suspensi per atau udara, agar sepeda lebih efisien. - Santai
Untuk sepeda yang santai, diatur agar posisi tubuh tegak untuk pemandangan yang lebih luas, sadel yang empuk, chainring kecil. - Simpel
Sepeda lipat harus mudah untuk dilipat, dibawa, disimpan. Bentuk rangka didesain agar kompak atau kecil ketika dilipat, tanpa ada bagian-bagian yang menonjol yang mudah tersangkut. Pemakaian internal gear atau speed yang lebih sedikit akan membuat sepeda lipat itu lebih simpel.
Tetapi pada perkembangannya, produsen sepeda dan para pesepeda mulai membuat sepeda lipat yang lebih agresive. Sepeda lipat yang lebih kencang, yang bisa dipakai kemana saja, ringan di tanjakan, touring, bahkan mungkin offroad. Evolusi ini membuat sekarang ini tidak sulit untuk mencari sepeda lipat 8 speed, 10 speed, double chainring, disc brake, bentuk aero dan lainnya, yang membuat harga sepeda lipat tidak murah lagi.
Belum semua produsen sepeda lipat mengikuti trend ini, sepeda lipat Brompton masih setia dengan max 6 speednya, Dahon mempunyai seli 11 speed (Dahon ION Denver 10), Seli Polygon (Urbano) menggunakan 3 dan 5 speed, Tern juga mempunyai pilihan 11 speed (Tern Verge X11), Element dengan Element Ecosmo 10 speed, United mengeluarkan United Trifold 11 speed, Pacific dengan Noris 3.0 9 speed.
Bagaimana performa sepeda lipat multi speed yang agresive ini, apakah bisa menyamai performa sepeda balap dan sepeda gunung?
Kenapa sepeda lipat lebih pelan
Tidak hanya untuk sepeda lipat, ada banyak hal yang mempengaruhi kecepatan sepeda, begitu juga untuk berat ringannya di tanjakan. Faktor pesepeda (kekuatan dan berat), area bersepeda (angin, hujan, permukaan jalan, dll), dan sepedanya sendiri. Hampir semua komponen di sepeda bisa berpengaruh, tetapi kontributor utama untuk menentukan kecepatan sepeda adalah gear ratio, cadence, dan ukuran roda.
Secara generik, rumus untuk menghitung kecepatan sepeda adalah: Kecepatan = (keliling ban x cadence x gear ratio)/waktu tempuh
Ketiganya mempunyai peranan yang seimbang, tetapi kita akan lihat satu per satu untuk memahami karakternya masing-masing.
1. Ukuran Roda
Pilihan ukuran roda atau ban sepeda lipat pada umumnya adalah 16″ (ETRTO: 305mm dan 349mm) dan 20″ (ETRTO: 406mm dan 451mm). Sedangkan untuk ban sepeda gunung berukuran 26″, 27.5″, dan 29″, dan sepeda balap berukuran 650B (27.5″) dan 700C (29″). Diameter yang berbeda akan menghasilkan keliling ban yang berbeda, sehingga satu putaran ban yang lebih kecil akan menghasilkan jarak tempuh yang lebih pendek dibandingkan dengan ban/roda yang lebih besar.
Jika dilihat perbandingan antara diameter dan jarak tempuh satu putaran roda:
Ukuran roda | Jarak 1 putaran (meter) | Perbandingan ke ban 16″ |
16″ | 1.3 | 1.00 |
20″ | 1.6 | 1.25 |
26″ | 2.1 | 1.63 |
27.5″/650B | 2.2 | 1.72 |
29″/700C | 2.3 | 1.81 |
Pada satu putaran roda 16″, sepeda akan bergerak 1.3m. Sedangkan pada satu putaran roda 700C/29″, sepeda akan bergerak sejauh 2.3m. Dengan perbandingan tersebut dan mengabaikan faktor lain, ketika sepeda 16″ bergerak sejauh 100 meter, sepeda balap sudah bergerak sejauh 181 meter. Sehingga pada pemakaian ukuran chainring/sprocket yang sama, agar bisa sepeda lipat 16″ bisa menempuh jarak dan waktu yang sama, kecepatan putaran kayuhan pedal sepeda lipat harus 1.8 kali lebih cepat dibandingkan putaran pedal pada sepeda balap.
Tetapi untuk tanjakan, dengan ukuran roda yang lebih kecil akan sedikit membantu kayuhan yang lebih ringan, karena roda yang diputar tidak sebesar sepeda MTB/road bike.
2. Gear Ratio
Gear ratio adalah perbandingan ukuran gear, jumlah gigi atau teeth (T) antara chainring (gear depan) dibandingkan sprocket/casette (gear belakang). Pemilihan gear yang berbeda akan menghasilkan gear ratio yang berbeda.
- Untuk ngebut: pakai chainring besar dan sprocket/cassette kecil (gear ratio besar)
- Untuk ringan menanjak: pakai chainring kecil dan sprocket/cassette besar (gear ratio kecil)
Lihat juga: perhitungan dan pengaruh gear ratio sepeda.
Sepeda gunung dan sepeda balap modern, paling tidak memakai 10 sampai 12 speed, ukuran cassette bisa dari 10 sampai 52T untuk sepeda gunung, dan 10-42T untuk sepeda balap. Ditambah dengan double/triple chainring, membuat gear rationya sangat luas. Sedangkan sepeda lipat, kebanyakan memakai single chainring, dengan speed yang kebanyakan 3-7 speed, walaupun ada beberapa yang sampai 8-10 speed. Tentu saja membuat rentang atau pilihan gear ratio sepeda lipat lebih sempit. Kalaupun ada yang memakai chainring/sprocket yang sama ukuran dengan MTB/road bike, karena roda lebih kecil tetap tidak akan menyusul, kecuali cadence yang dipercepat.
Cadence yang lebih tinggi atau menggowes dengan cepat, akan menguras tenaga lebih banyak, karena otot-otot yang lebih aktif, memerlukan oksigen lebih banyak, sehingga kita cepat kehabisan nafas. Mirip dengan mengangkat air 1 Liter bolak-balik 10 kali, dibandingkan dengan sekali mengangangkat 10 L, hasilnya sama tetapi frekuensinya lebih menguras tenaga.
3. Posisi tubuh
- posisi duduk
Hambatan udara atau angin adalah salah satu tahanan terbesar yang dihadapi pesepeda. Posisi duduk yang tegak, membuat tubuh seperti layar yang menahan angin. Sepeda balap memiliki dimensi dan sudut geometri sepeda yang membuat pesepeda lebih menunduk dan lancip, sehingga lebih aerodinamis dan membelah angin. Sehingga kalau mau ngebut, lebih enak posisi tubuh lebih menunduk, tetapi pada sepeda lipat, bentuk frame tidak mendukung jika kita harus menunduk untuk waktu yang lama. - posisi kaki
Untuk mendapatkan kerja otot kaki yang ideal, kita harus memposisikan sadel pada tinggi yang tepat. Pada sepeda lipat, umumnya ketika berhenti kita masih bisa menjejakkan tapak kaki dengan leluasa di tanah, yang artinya posisi kaki kemungkinan masih sedikit menekuk ketika mengayuh pedal. Untuk mendapatkan kekuatan otot kaki yang maksimal, kaki harus dalam posisi lurus ketika menginjak pedal pada bagian terendahnya, sehingga kalau sepeda berhenti, kita harus jinjit atau bahkan turun dari sadel. Tetapi untuk sepeda lipat yang dipakai di dalam kota, ketika kita harus banyak berhenti, posisi duduk lebih rendah, agar lebih nyaman, aman, dan mungkin juga karena keterbatasan tinggi seatpost sadel. Tentu saja hal ini akan mempengaruhi kecepatan sepeda lipat dan kayuhan yang lebih berat ketika di tanjakan.
Membuat sepeda lipat lebih cepat
Lalu apa yang bisa kita lakukan agar sepeda lipat bisa lebih cepat/ngebut dan lebih ringan di tanjakan?
1. Tekanan udara ban
Hal yang paling mudah dan murah (bahkan gratis) untuk mengatur performa sepeda adalah dengan mengatur tekanan udara ban sepeda. Tekanan udara yang rendah, membuat sepeda lebih nyaman karena sedikit berfungsi sebagai suspensi tambahan, tetapi lebih berat untuk dikayuh dan rolling resistance yang lebih besar. Sedangkan ban dengan tekanan udara yang tinggi akan lebih efisien secara tenaga, lebih mudah untuk ngebut, tetapi tidak terlalu nyaman karena tidak banyak menyerap getaran. Ban yang lembek tidak hanya menyerap getaran atau guncangan dari permukaan jalan, tetapi juga menyerap tenaga dari kayuhan, karena ban lebih mengayun.
Untuk pemakaian sepeda lipat cepat di jalan aspal yang mulus, sebaiknya memakai tekanan udara yang tinggi, sekitar 50-70 psi. Perhatikan juga batasan rekomendasi tekanan udara pada ban sepeda yang kita pakai, biasanya tidak lebih dari 80 psi. Dengan ban yang lebih keras ini, efisiensi tenaga lebih tinggi, kayuhan lebih ringan, dan sepeda bisa melaju lebih cepat.
Baca: tekanan udara ban sepeda yang ideal.
2. Gear Ratio
Sepeda lipat dengan multi gear sering kali belum memberikan gear ratio yang ideal untuk kecepatan tinggi atau untuk melibas tanjakan. Sehingga banyak orang yang mengganti/mengupgrade sprocket/casette dan chainring dengan ukuranyang lebih besar/kecil. Untuk sepeda lipat yang lebih banyak dipakai dalam kota dan menginginkan kecepatan tinggi dan tidak banyak menanjak, biasanya memakai chainring berukuran 50T ke atas seperti 52T, 54T, 56T atau bahkan 60T. Ukuran chainring yang besar ini memang membantu kecepatan, tetapi akan sulit di tanjakan, dan terasa lebih berat pada saat start awal (untuk akselerasi). Sedangkan untuk area bersepeda yang banyak menanjak, sebaiknya memakai ukuran chainring sekitar 30-40T, agar lebih ringan.
Ukuran sprocket dan cassette juga akan berpengaruh, tetapi sepeda lipat memiliki keterbatasan dalam pengaturan cassette dan rear dearilleur (RD). Untuk cassette dengan rentang yang lebih besar, membutuhkan rear derailleur yang lebih panjang. Seperti yang kita ketahui, untuk derailleur terbagi atas short cage, medium cage, dan long cage, yang menyatakan ukuran atau panjang derailleur itu, yang berbanding lurus dengan kapasitasnya. Baca: short/medium/long cage rear derailleur untuk pemahaman tentang jenis-jenis RD sepeda.
Kapasitas ini menyatakan seberapa jauh perbedaan antara sprocket terbesar dan terkecil, atau seberapa banyak derailleur itu mampu menggulung kelebihan rantai. Untuk penjelasan lebih lengkap dan detail, baca: Jenis derailleur cage sepeda.
Untuk memakai cassette dengan rentang yang besar, seperti 10-50T diperlukan derailleur yang lebih panjang yaitu yang long cage. Long cage RD tidak masalah dipasang pada sepeda gunung dan sepeda balap. Tetapi pada sepeda lipat dengan ukuran roda kecil dan lebih rendah, membuat RD akan lebih mudah menyentuh permukaan jalan. Permukaan jalan yang tidak rata, posisi sepeda yang miring ketika berbelok, kemungkinan besar RD akan tergesek ke jalan.
Makanya kebanyakan sepeda lipat memakai RD short atau medium cage, yang membuat rentang gear rationya lebih kecil. Jika kita mau mengganti cassette/sprocket, perhatikan kapasitas RD dan juga lihat seberapa jauh clearance atau jarak antara permukaan jalan dengan RD terutama pada posisi sprocket terkecil, dimana RD berkontraksi paling rendah. Short atau mediuam cage yang memakai goatlink juga akan membuat posisi RD semakin rendah.
Contoh: sepeda lipat 7 speed dengan ukuran chainring 52T dan sprocket 14-28T, akan diupgrade ke ukuran yang lebih besar agar lebih ringan menanjak gunung. Biasanya yang dipilih sprocket/cassette Megarange 14-34T. RD yang dipakai adalah Tourney 7 speed dengan rekomendasi maksimum cog 28T dan total kapasitas 34T. Pada megarange 11-34T, perlu RD dengan kapasitas 23T, dimana RD yang dipakai sekarang masih sanggup. Tetapi ukuran sprocket yang lebih besar dari maksimum rekomendasi ini mungkin bisa bermasalah. Tidak ada salahnya dicoba dulu dengan RD yang ada, tetapi perlu disetting RD nya (B-screw) untuk cassette baru. Kemungkinan masih bisa, kalau tidak bisa baru kita upgrade ke RD yang bisa menampung sprocket 34T.
Untuk sepeda lipat dengan internal gear akan lebih sulit dan mahal jika harus mengganti gearnya, yang bisa diganti mungkin hanya sprocket eksternal yang dipasangkan pada hub gear itu.
Bagaimana dengan sistem driverain dual chainring, yang bisa membuat pilihan gear ratio lebih lebar? Sepeda lipat dual chainring jarang dibuat, karena akan membuat kebutuhan RD yang lebih panjang, dan sepeda yang tidak lagi simpel. Perbedaan ukuran gigi antar chainring akan menambah beban ke kapasitas rear derailleur, sehingga pilihan mengupgrade sepeda lipat agar lebih cepat, dari single ke double chainring bukan pilihan yang bagus.
3. Ukuran & lebar roda/ban
Seperti yang sudah dijelaskan di atas tentang pengaruh ukuran roda/ban terhadap kecepatan, tetapi mengganti ukuran roda/ban pada sepeda lipat lebih susah untuk direalisasikan. Ada banyak hal yang perlu diperhatikan ketika mengganti ukuran roda (lihat artikel: mengganti ukuran roda), dan sepeda lipat memiliki banyak keterbatasan di bentuk framenya. Mengganti ukuran roda seli 16″ dari ETRTO 305mm ke 349mm atau seli 20″ dari ETRTO 406mm ke 451mm mungkin tetap membutuhkan beberapa pergantian komponen (jari-jari/v-brake) dan tidak akan memberikan efek yang signifikan. Karena diameter luarnya mungkin sama saja, ataupun hanya sedikit berubah (tergantung ketebalan ban).
Hal lain yang bisa dilakukan adalah memakai ban yang lebih sempit. Seperti sepeda balap yang memakai ban yang tipis dengan tapak yang slick/semi slick (botak) agar mendapatkan rolling resistance yang lebih rendah di jalan aspal. Pemakaian ban yang lebar dengan kembang tapak yang tebal seperti sepeda gunung di jalan aspal membuat kayuhan lebih berat, walaupun mungkin terasa lebih nyaman. Yang perlu diperhatikan adalah, jangan sampai memakai ban yang lebih sempit dari pada lebar rim/velg. Ganti velg dengan diameter yang sama tetapi lebar lebih sempit jika memang mau memakai ban yang lebih tipis.
4. Berat
Berat pesepeda, berat bawaan, dan berat sepeda akan mempengaruhi seberapa berat kayuhan sepeda itu. Agara kayuhan semakin ringan, lebih enteng di tanjakan dan lebih mudah mencapai top speed, kurangi beban yang dibawa sepeda. Akesoris sepeda lipat tambahan seperti rak, fender/mud guard, keranjang, tas, bisa dihilangkan jika tidak diperlukan kalau memang mau membuat sepeda lebih ringan. Tidak hanya terbantu oleh bobot yang lebih ringan, tetapi juga membuat sepeda lipat cepat dan lebih aerodinamis, karena aksesoris-aksesoris itu sedikit banyak juga akan menahan angin. Pemakaian komponen yang lebih ringan (seperti bahan carbon) pada sepeda lipat juga akan membantu performance.
5. Lainnya
Masih banyak faktor-faktor lain yang mempengaruhi kecepatan dan keringan kayuhan sepeda, tetapi pengaruhnya mungkin tidak sesignifikan yang di atas, kecuali memang ada komponen yang rusak. Bearing, melumasi rantai sepeda, pedal clipless, jumlah jari-jari, dan lainnya bisa dioptimalkan juga sesuai dengan kebutuhan. Mengatur posisi sadel yang ideal untuk otot kaki, melatih otot kaki juga jangan sampai dilupakan.
Untuk sepeda lipat yang tidak mau dilipat 🙂 , bisa memodifikasi stang sepeda agar lebih aerodinamis dengan memakai stang custom dropbar yang biasa dipakai pada sepeda balap. Karena kalau mengganti bentuk stang, kemungkinan besar sepeda sudah tidak bisa dilipat lagi. Stang dropbar pada sepeda lipat akan membuat posisi tubuh lebih rendah, aerodinamis, dan bisa membuat sepeda melaju lebih cepat.
Skill pesepeda, termasuk di dalamnya pemilihan gear yang benar, cara menaklukkan tanjakan, pemeliharaan komponen sepeda, pengalaman juga perlu diasah agar sepedaan bisa lebih optimal.
Sepeda lipat mempunyai performa yang berbeda dengan sepeda balap, sepeda gravel dan sepeda gunung. Sepeda lipat memiliki potensi yang bisa kita maksimalkan untuk performa sesuai dengan keinginan kita. Banyak kelebihan sepeda lipat yang tidak dimiliki sepeda lainnya. Tidak ada sepeda yang sempurna, sering kali kita harus mengorbankan kecepatan untuk kenyamanan, atau mengorbankan kenyamanan untuk kecepatan.
Tambahkan komentar di bawah untuk bagaimana cara kamu membuat sepeda lipat yang lebih kencang dan ringan di tanjakan.
Sepeda saya noris 16 inch plus
Ingin kebut biar bisa ngimbangi RB temen ku
apakah compatible menggunakan chainring 60t?
lalu untuk sproket maksimal brp t?
apakah ada saran untuk RD ? supaya tidak gasruk aspal
terimakasih
Bisa dipasang tapi kayanya ga plug n play.
Ada kemungkinan posisinya mentok kena frame/chainstay om.
Kalau mentok begitu, posisi chairing harus digeser lebih keluar supaya ga kena ke frame, pakai BB yang lebih lebar atau tambah spacer.
Untuk sprocket, bisa pakai sampai 30T, RD yang medium cage. Ini sih masih aman, ga gasruk aspal.
terimakasih
Min mau nanya, saya mau ganti rd seli saya dari niseko 8 speed ke shimano 8 speed juga. Nah saya bingung pilih altus atau claris, mungkin ada saran, karena saya cari altus untuk mtb dan claris untuk roadbike. Bedanya dmn? Dan untuk shifter apakah juga harus dari merk yg sama? Shifter saya dari niseko juga
Terima kasih
Halo om,
Ya, Niseko ini memang ga banyak infonya, banyak dipakai di seli dan MTB.
Tapi untuk 8 speed, groupset Shimano MTB dan Road bike masih kompatibel, kalau ditukar-tukar masih aman biasanya.
Jadi kalau mau pakai cassette besar 36T ke atas, sebaiknya pakai Altus.
Harusnya shifternya masih bisa pakai yang lama.
Terim kasih.
Terima kasih sebelumnya om atas artikel”nya yg oke punya, saya jd banyak belajar ttg persepedaan. Mo nanya, saya ada seli 20″ dg spek 6 speed 14-28t (Shimano TZ20), RD Shimano Tourney, Crankset standar (ga tau chainring brp t), rencana mau upgrade ke 7 speed megarange 14-34t n crankset min 50t, kira” perlu ganti RD jg ga ya? Kalo perlu ganti RD yg recommended apa ya? Kalo crankset hollowtech 2 yg recommended price to performancenya apa ya? Terima kasih sebelum dan sesudahnya.
Halo om,
RD Tourneynya tipe apa ya? Kalau kaya TZ500 (long cage) ga perlu ganti RD, kalau yang medium cage mungkin perlu pakai goatlink.
Kalau mau upgrade bisa ke RD Acera M3000 atau Alivio M3100.
Untuk crank bisa lihat merk crank Syte, Litepro, atau Raze, byk yang sudah paketan sama BB HT2 juga.
Trims om.
Saya baru beli seli, chainring 52T, casette 11-32T, speed 9. Biar lebih enteng nanjak, apa yg perlu dimodifikasi. Tks
pertama upgrade dulu jadi dual chainring komposisi 53-39T…kemudian untuk sproket bisa di ganti 11-36T….menurut saya itu sudah cukup untuk ngelibas tanjakan & speed di jalan datar
Supaya lebih enteng pakai sprocket yang lebih besar kaya 11-36T, tapi mungkin perlu goatlink, tergantung RD nya.
Bisa juga ganti chainring lebih kecil, tapi bakal ngurangin top speed juga.
Atau kaya saran Om Achmad di atas, pakai dual chainring, jadi ada chainring kecilnya, nantinya perlu tambah FD dan shifter.
Tks.
Saya punya seli 3sixty 3speed internal gir.
Mohon saran kalau upgrade ke external gir pilihan sprocket, rd, apa dan berapa T ya…. trim
Banyak part yang harus diganti om. Wheelset, RD, cassette, shifter, rantai.
Pilihan yang biasa dipakai 8 speed (11-32) atau 9 speed (11-36), RD MTB Altus, untuk chainring pakai ukuran 52T, biasanya seperti ini sudah aman untuk semua area.
Trim
Udah ke Buka lama artikelnya baru sempat baca detail.. terimakasih gan infonya sangat membantu..gan boleh minta masukan ane rencana mw upgrade, chainring dari standar 52T casette 11-32T 10speed biar lebih loncer larinya pke berapa y 54T/56T dan apakh Hub jga pengaruh dengan kecepatan y gan?dan apakh perlu di Upgrade juga?
Terimakasih gan sebelumnya 🙏
Hi bro,
Iya, supaya lebih cepat, kalau masih muat pakai yang 56T bro.
Ganti hub sedikit membantu kecepatan, tapi lebih banyak efek dari ganti ukuran chainring.
Thx.
Terimakasih gan masukannya 🙏🙏🙏
Bro Admin…mohon pencerahan nya… sy pake seli Airwalk 16″ masih single speed mo upgrade speed dulu, kira2 yg dibutuhkan apa saja yg diganti dan ukuran(detailnya) agar seli lebih optimal dan nyaman dipake. Tq bro admin.
Thank you untuk artikel nya.
Saya mau tanya dong. Untuk sepeda lipat lebih cocok pakai group set RB atau MTB ya? Seli tuh idealnya pakai berapa speed ya? 9/10/11?
Hi bro,
Ada plus minusnya, lebih banyak ditentukan level groupsetnya.
Groupset MTB lebih mudah untuk support cassette besar, tapi ngebuat ground clearance jadi pendek.
Idealnya tergantung kebutuhan, makin banyak speed makin mulus berat kayuhan tiap shifting. Gear ratio biasanya juga makin besar, tapi sekarang ga harus banyak speed untuk dapat cassette besar.
Kalau buat saya, 7-8 speed udah cukup untuk sepeda lipat. Di atas 9 speed biasanya RD nya terlalu rendah, mudah nyangkut ke jalan.
Makasih.
Thank you masukannya. Saya memang kepikiran pakai 9 speed.
Kalau saya pakai sora 9 speed apakah masih OK untuk sepeda lipat 20 inch?
Siip, ga masalah bro, dan masih aman/OK untuk pakai 9 speed di seli 20″.
Thx.
Salam kenal om, saya minta solusinya untuk memperbaiki lipatan frame utama yg tidak lurus. Kondisi ini sejak beli baru. Bisa nggak sambungan di perbaiki?
Halo om,
Mungkin ada engsel yang goyang, baut kurang pas/kencang, ada yang ganjal di lipatannya, masih bisa diperbaiki.
Bisa jadi juga salah cetak dari pabriknya, kalau masih baru bisa klaim garansi, tapi tukang bengkel sepeda atau tukang las biasanya bisa ngakalinnya om.
Thx.
Artikelnya ok banget boss. Sepeda saya BNB Amos standart, saya ingin ganti group set agar lebih kuat untuk touring ditanjakan, dan nyaman dijalan aspal. Mohon bimbingan dan sarannya untuk komposisi gear seatnya karena dari artikel diatas untuk RD shimano saya lebih prefer RD dengan short cage agar tidak terlalu ngepres tanah. Terima kasih
Halo om,
Untuk freewheel 7 speed, bisa pakai sprocket mega range 14-34, lumayan membantu untuk tanjakan, tapi harus dicek dengan model RDnya, ga semua short cage support 34T.
Untuk chainring, kalau yang ukuran yang dipakai sekarang dirasa cukup ringan, bisa dinaikkan ukurannya supaya bisa lebih ngebut, di tanjakan tidak terlalu berat karena sudah pakai sprocket yang lebih besar.
Terima kasih.
Untuk RD shimano sora short cage, apakah support untuk sprocket megarange 14-34 dan untuk standart chainring Amos 52/53T? Mohon bimbingannya karena saya galau mau beli Clariss, Sora atau Tiagra, selain dilihat kualitas/ kegunaanya dan pricenya..Terima kasih
Single chainring kan ya? Bisa om.
Sora levelnya ditengah-tengah sih untuk harga dan kualitasnya 🙂
Terima kasih.
Ka… Mau tanya. Sepeda saya sepeda lipat downtube 9fs. Roda 20″..crank prowheel 170mml alloy.. Chainweel solid-242pp-f steel single 1/2″x3/32″x48T
klo saya mau upgrade chain ke 56T bisa ga ya? Sy liat ukuranya jg 170mm
ada hal yg hrs sy perhatikan ga sebelum upgrade? Soalnya ktimggalan trus klo gowes ma temen2 mtb ^^
Halo Om, Salam kenal
mau tanya nih, sy pakai Troy & Dart 3.0 , saat pakai Dart 3.0 utk tanjakan memang terasa ringan (spek bawaan Dart : Sprocket / Chainring : 11-32T/56T) tapi utk Speed kenapa kurang nge-joss ya? , juga utk Troy (spek bawaan : 11-25T/52T) apa masih bisa di upgrade biar tambah Joss saat dipakai ngebut?
Mohon saran dan masukannya Om, biar upgrade Dart & Troy sy jauh lbh OK.
Thanks.
Daniel
Halo om,
Untuk gear ratio 56T/11T= 5 itu udah besar banget, jauh lebih besar dari sepeda lipat normal, dan sepeda balap sekalipun.
Cuma sepeda balap yang bisa salip om dengan cadence yang sama. 🙂
Supaya lebih ngebut, masih bisa upgrade ukuran roda? Ban yang lebih sempit? Chairing 60/62T? Kurangi berat sepeda?
Bisa dilihat mana yang kira-kira masih bisa om.
Thx.
Betul om admin, temen ada yang make Dart 3.0 memang cukup tertinggal yang mungkin bisa jadi karena ukuran ban nya yang 16″.
Namun mungkin om Daniel perlu upgrade part2 lain seperti Pulley, BB atau mungkin bahkan Shifter dan RD bawaannya.
Makasih untuk tambahannya bro Ajie.
Terima kasih artikelny bagus sekali. Banyak teori baru yang saya harus pelajari.
Ijin tanya.. saya pakai Dahon Madison 7 speed ban 20 inch. Berat saya 90 an kg . Jalanan yang dipakai campuran aspal dan jalan kampung.
Ada saran settingan supaya lebih enteng?
Terima kasih.
Halo bro,
Sebenarnya jawaban nya ada di atas ya.
Untuk cara yang paling murah dan mudah: naikkan tekanan udara ban supaya lebih mudah putarannya, dengan berat badan 90kg masih oke dinaikkan ikut tekanan maks bannya.
Posisi duduk dibuat agak naik supaya kaki gowesnya lebih kuat, biasanya sepeda lipat posisi kaku agak nekuk.
Dan kurangi aksesoris yang dirasa ga terlalu penting, supaya lebih enteng.
Makasih bro.
Selamat malam SEPEDA ME saya baru ngambil seli dahon ion denver 10 speed saya berkeinginan untuk menambah chaen double chanring sedangkan seproket dan RD nya merk simano Tiagra untuk meningkatkan kemampuannya di tanjakan mohon pertimbangannya sebaiknya berapa ukuran chaenring yang saya pergunakan sehubungan sepeda nya sudah ada tempat untuk menambah chendring untuk double chandring, trimaksih atas jawabannya
Halo om,
Mantap sepeda nya. Kalau mau pakai double chainring, enaknya ke 52-36T atau 52-34T. Udah jos untuk ngebut dan tanjakan.
Ga usah ganti RD lagi, pakai RD yang sekarang harusnya sudah aman.
Cassette juga kayanya udah cukup, kalau pakai ukuran lebih besar, posisi RD nya bakal lebih mepet ke jalan.
Sehat selalu om.
Terima kasih penjelasannya sangat berguna.
Saya mau tanya, untuk seli 16-349 apakah masih oke kalau pakai sprocket 11-36T, chainring 58T, RD tiagra short cage?
Semoga sehat selalu ya..
Halo om,
RD nya harus ditambah goatlink, dan biasanya untuk 16″ di ukuran sprocket 32T udah mepet ke jalan.
Untuk 36T kayanya kurang aman om.
Terima kasih, dan sehat selalu juga..
Terima kasih om Admin, Mantabs memang pencerahannya. Jadi gak sabar menanti jawabannya om Admin nih.
Rencana sebenarnya pengen ganti RD nya juga om, ada yang bilang juga klo ban 20 451 itu RD nya bisa make yang long juga. Sehingga dengan RD yang 9/10 speed misalnya bisa dengan konfigurasi chainring 56T dan sprocket 11-42. Kira2 bisa gak ya tuh om ?
#SeliPengenNgebutLawanRoadBike wkwkwk
Iya betul om, memang kalau ban 20″ 451 bisa dipasang 11-42 dengan goatlink atau long cage, tapi miring dikit atau ada batu gampang nyangkut RD nya, peluangnya besar untuk RD nyangkut.
Baiknya dicoba pakai part pinjaman sebelum beli 🙂
Cassette 11-42T untuk MTB, RD dan shifternya juga harus dari MTB, sekalian kalau om mau sekalian ganti RD dan shifter. Untuk FD nya ga masalah.
Trims.
Maaciii om Admin,
Thanks pencerahannya.. anyway udah gak terlalu nafsu ngejar RB koq #SeliSadarDiri
Sama-sama om.
Bisa om, diimbangi pakai putaran kaki yang lebih cepat 🙂
Siap om Admin,
Belajar cadence yang baik dulu juga klo gtu ya..
Biar Tetep Kuat Ngejar yang Ngebut2, hhe
Om Admin,
Saat ini Dahon Vybe D7 saya masih standard. Sprocket 7 Speed 13-28, RD Tourney, Crank Standard ?T.
Ingin kejar RB juga tapi kebanyakan medan menanjak(sentul dan km0).
Sebaiknya upgrade HFH nya apa? atau ganti wheelset yg support cassette? skrg masih FW kyknya, sprocket kalau bisa sampai 42T supaya kuat nanjak tapi crank tetap 50-an keatas supaya tetap kencang
Mohon advise ya om Admin…
Halo om,
Untuk frewheel bisa coba sprocket freewheel mega range 7 speed kaya 11-34T atau 14-34, ga perlu ganti komponen lain.
Upgrade HFH dan shifter menyesuaikan speed/gear yang mau dipasang, RD mungkin masih bisa dipakai.
Tapi kalau sampai 42T, perlu RD medium cage + goatlink atau long cage, yang posisi RD bakal mepet ke jalan, rawan untuk nyangkut.
Ga semua merasa nyaman seperti ini, atau kadang shifting juga kurang lancar, karena agak dipaksakan sebenarnya dari kapasitas RDnya.
Ditimbang aja mana yang kira-kira cocok untuk om.
Thx Om Abah..
mhn saran nya:
Kebetulan sy lagi ngincer sepeda lipat merk tertentu dgn spek FD/RD nya sdh Tiagra 2x 10 speed, crankset Hollow 39/53T, sprocket 11-28T. Sy ckp bingung mengingat sprocket nya hanya smpe 28T, sdgkan lokasi jalan adalah dgn banyak tanjakan dan elevasi ckp lumayan. Ini utk pesepeda cowo BB/TB 70kg/175cm.
Mana yg lbh utama ya jika dilihat dari fungsional nya, apakah lbh mementingkan FD/RD nya ataukah mending cari uk sprocket yg lbh besar (misal 34T) agar dapat dipakai dngan nyaman saat gowes di tanjakan? Mhn sarannya ya. tks
Untuk seped alipat memang agak susah untuk pakai sprocket besar, karena RD nya bakal terlalu mepet ke jalan.
Biasanya di seli 16″ sprocket besar pakai 32T.
Secara gear ratio, sebenarnya sama aja mengubah memperkecil chainring atau memperbesar sprocket, tetapi tergantung keterbatasan frame atau kapasitas RD.
Dengan pilihan gear 39/28T, sebenarnya sepeda om sudah lebih ringan untuk nanjak dibandingkan seli yang biasanya pakai 50/32T.
Tapi kalau masih mau ganti sprocket atau chainring, dilihat lagi bentuk dan kepastias frame dan RD nya.
Semoga membantu om.
Tiagra emg buat road bike om, makanya sprocket nya bisa jadi kecil karena yang penting ngebut kali ya.
https://www.sepeda.me/parts/groupset-shimano-untuk-sepeda-balap-road-bike.html
mohon sarannya om🙏
sy baru beli avand re arm ix, sprocket 11-25T, chainring 53T
kl sy pengen upgrade, baiknya pake yg brp sprocket&chainringnya ya om?
utk pemakaian cewek & dsini cukup banyak tanjakan…
mohon dijawab ya om… makasii sblm nya…
Halo Nanna,
Untuk sprocketnya kalau diganti yang lebih besar, takutnya RD nya bakal terlalu mepet ke jalan, yang sekarang juga udah dekat kan ya?
Paling kalau diupgrade ke 11-28T.
Kalau memang lebih banyak nanjak, dan yang sekarang terasa berat, lebih enak ganti chainring yang lebih kecil.
Nanjak bakal lebih ringan, tapi memang kalau pas jalan datar kurang ngebut dari chainring yang lebih besar.
Thx..
Om Admin, keren artikel nya, dream bgt buat para pengguna seli yg nekat lawan road bike. Hhe
Mau nanya juga boleh kah, sy menggunakan noris 2.3 dengan ban 20 451. Memungkinkan kah untuk upgrade crank jadi 56 lalu dengan sprocket 11-42, dengan harapan gear ratio nya ketika menggunakan depan 56 dan belakang 42 jadi bagus pas ditanjakan. 56:42 = 1.33 dibandingkan bawaan nya yang 52:28 = 1.8. Mimpinya masih bagus ditanjakan tapi bisa dibawa ngebut juga.
Mohon pencerahan nya om Admin.
Halo om,
Berat memang ngejar sepeda balap ya 🙂
Upgrade ke chainring 56T masih memungkinkan. Kalau pakai ini harusnya bisa lebih ngebut tapi lebih berat nanjak.
Saya ga tau spesifikasi RD Black Box 8 speed maksimum kapasitasnya berapa, tapi sepertinya ga kompatibel dengan 11-42. Kemungkinan harus ganti RD dan plus goatlink.
Dan kalaupun dipasang 11-42, kemungkinan RD bakal mentok ke jalan pas pakai sprocket besar, karena posisi RD yang sekarang juga udah rendah.
Terima kasih.
Buat channel youtube om, mesti rame yang nonton, berguna banget nih ilmunya. Mantab. Makasih om ilmunya
Sama-sama makasih juga untuk masukannya om!
saya sekarang memakai Noris 1.0 gen 1 2019 8 speed dgn RD Tourney 8 speed, sprocket bawaan 13-28, crank 52T BB square tapered. Upgrade pertama adalah mengganti crankset dengan 54T Hollow technology, dan terasa ada peningkatan avg. speed serta penurunan HR yang signifikan. Recently, karena HFH bawaan mulai rewel, akhirnya saya putuskan upgrade dengan detil: HFH bearing depan belakang dan sprocket Shimano HG51 11-30. Hasilnya, agak bingung karena di awal saya tidak merasakan kenaikan avg. speed walaupun ada peningkatan top speed. Lalu ada keluhan berikutnya, muncul bunyi klethek2 dan rantai agak susah naik dari 11 ke atas lagi. Apakah RD Tourney memang tidak bisa untuk cog 11T? Apa yang bisa saya perbuat selain mengganti RD dan shifter dengan Claris (yg memang pasangannya CS HG51)?
Thanks admin yang baik.
Halo om,
Kayanya om sudah atur rantai dan RD, tapi masih masalah ya.
Iya betul, RD Shimano Tourney tidak semuanya support cog 11T, misalnya kaya Shimano Tourney TZ yang support sampai 14T, dan masih ada beberapa seri lainnya juga.
Kemungkinan itu masalahnya, bisa dicek type/seri RDnya. Tapi kalau tidak, mungkin pengaturan posisi rantai yang belum lurus atau stel baut b-tension.
Saya juga kurang paham gimana settingan yang lebih pas kalau RD nya ga support 11T.
Kalaupun harus ganti RD, shifter lama masih bisa dipakai.
Kalau teman-teman lain ada yang punya solusi lain, boleh dishare disini.
Thanks om, semoga bisa lancar lagi sepedaannya.
Artikel bagus. Belakangan banyak seli dipasang aero wheels. setelah baca2 artikel di internet, aero wheels dipakai utk meningkatkan performa kecepatan di RB. Jadi gk ada manfaatnya utk seli. Atau ada alasan lain selain hanya utk mempercantik tampilan? Tks
Halo om,
Rim atau wheel aero lebih cepat karena bentuk velg yang lebih tajam, dan karena ban yang dipakai juga lebih tipis.
Kalau saya pikir, memang pengaruhnya di seli ga sebesar di RB, dimana RB pakai roda besar, ditambah gear dan posisi badan untuk ngebut.
Tapi iya, di seli, mungkin ga terlalu signifikan tanpa optimasi lainnya.
Makasih om.
klo untuk perbedaan bahan frame, & fork (Steel.Hiteen vs. alloy) apakah berpengaruh ke kecepatan dan kenyamanan?
Hi bro,
Benar, ada pengaruh dari material frame juga.
Frame Alloy lebih ringan dari hi-ten steel, harusnya jadi lebih cepat sedikit.
Rangka Hi-ten steel lebih menyerap getaran, bisa lebih nyaman sedikit.
Makasih bro.
Trimakasih atas saranya sangat bermanfaat.kebetulan saya pake sepeda lipat ukuran 16 inch dan saya sering jalan tanjakan dengan kondisi jalan agak kasar kurang bagus dan banyak krikil.
Kemudian saya ganti ban yg agak lebar dikit ya alhamdulilah enak di pake.
Benar ban saya disi angin dibikin keras dan hasilnya enak bisa kencang.
Ok makasih
Oke siip, mantap bro..
Saya mau upgrade seli polygon metro 1 jd 7 – 9 speed, mohon masukannya dong om admin..
Bisa saja, tapi mungkin agak panjang prosesnya om.
Bisa baca disini dulu: Membangun sepeda minion.
Trims.