Aplikasi Strava untuk memaksimalkan potensi olahraga dan media sosial
Aplikasi Strava untuk memaksimalkan potensi olahraga dan media sosial

Aplikasi Strava: untuk memaksimalkan sepeda, berlari, dan media sosial

Aplikasi Strava untuk kegiatan sepeda, berlari, berenang, jalan, hiking dan olah raga lainnya membuat olahraga menjadi kegiatan yang tidak sekedar mencari keringat saja, tetapi juga memonitor progress, pola latihan, kompetisi, permainan, dan media sosial. Sejak muncul dari tahun 2009 sampai tahun 2020, ada sekitar 50 juta pengguna terdaftar dan 30 miliar aktivitas olahraga yang diupload ke Strava.

Salah satu aplikasi olahraga yang paling populer dan berkembang pesat adalah Strava. Kemudahan penggunaan, fitur yang banyak, jaringan sosial tanpa batas tempat dan waktu, konektivitas dengan gadget dan aksesoris olahraga, dan support yang terus berkembang membuat Strava membawa olahraga ke dimensi yang berebeda. Mulai dari bersepeda atau pelari amatir sampa atlet pro bergabung dalam sebuah komunitas, yang saling memotivasi, saling bersaing, saling berlomba, menganalisa performa, dan berusaha mencapai targetnya masing-masing.

Keuntungan memakai aplikasi Strava

Strava menggabungkan teknologi modern, big data analysis, cloud compute, komunitas dan media sosial dalam satu platform yang bisa kita pakai dengan gratis. Sebelum melihat lebih jauh ke cara penggunaan dan fitur pada Strava, marik kita lihat apa saja manfaat dan yang bisa kita dapatkan dan lakukan dengan Strava untuk kegiatan olahraga.

1. Tracking (Pantau)
Pengguna aplikasi Strava bisa merekam dan melihat jejak, memplot di peta, termasuk data jarak, waktu, kecepatan, ketinggian (elevasi) dan lainnya dari kegiatan olahraganya, seperti sepeda, lari, jalan, kano/perahu, sepeda listrik, hiking, olahraga bergerak lainnya. Data-data ini akan tersimpan sebagai catatan pribadi yang bisa juga kita share (bagikan), kita juga bisa menambahkan foto, dan informasi lainnya.

Kelebihan Strava adalah, konektivitasnya dengan gadget, smartphone, device tambahan seperti GPS, smartwatch, heart rate monitor, power meter, dan lainnya. Sehingga kita bisa merekam dan menganalisa banyak jenis angka dan nilai yang kita keluarkan atau hasilkan selama berolahraga.

Data-data ini akan sangat berguna untuk melihat kemajuan, progress, goal atau target yang kita rencanakan, atau bisa juga mengikuti program latihan dari Strava.

2. Connecting (Jaringan)
Tidak hanya sebagai data pribadi, kita juga memiliki opsi jika mau membagikan nilai, jadwal, hasil, rute dan lainnya kepada orang lain. Termasuk juga melihat atau memfollow teman, orang lain atau orang di sekitar kita, untuk melihat kegiatan apa, bagaimana, kemana saja mereka berolahraga. Bukan untuk pamer-pameran, tapi fitur sosial ini bisa kita pakai untuk mencari teman baru, janjian, saling memotivasi, dan juga untuk saling berkompetisi. Atau untuk mencari dengan group, komunitas, organisasi yang memiliki kesamaan tempat atau hobi dengan kita.

Pantau dan analisis kegiatan olahraga
Pantau dan analisis kegiatan olahraga

3. Competiting (Kompetisi)
Motivasi dan kompetisi adalah hal yang sulit didapatkan jika berolahraga sendiri. Kita tidak tahu apakah kecepatan kita sudah cepat atau lambat, kita malas untuk berlari sendiri, kita tidak tahu rute yang bagus dan enak untuk bersepeda. Dengan melihat apa yang teman kita lakukan, kita akan menjadi lebih semangat untuk melakukan hal yang sama dan mungkin melakukan lebih dari yang lain.

Ada fitur “explore” di Strava, yang akan menginformasikan tantangan lokal, seperti marathon, berkompetisi dan mengalahkan catatan waktu atau kecepatan orang lain, sehingga kita bisa menemukan tantangan baru dan tidak hanya melakukan olahraga yang sama terus menerus (monoton).

Strava adalah sebuah aplikasi, jadi pada dasarnya hanya membutuhkan smarphone untuk diinstalkan aplikasi Strava. Tentu saja smartphone dengan fitur GPS, dengan operating system Android dan iOS (Apple). Untuk laptop, notebook dan PC juga bisa mengakses Strava lewat web tanpa perlu menginstall aplikasi tambahan, semua data pada akun yang sama akan tersinkron secara otomatis ketika dibuka lewat aplikasi di smartphone ataupun di PC.

Pemakaian gadget tambahan juga memungkinkan, atau mengupload data latihan dan olahraga dari gadget atau fitness tracker juga bisa dilakukan. Aksesoris smart watch yang kompatibel dengan Strava juga cukup banyak.

Strava free vs Strava Summit

Aplikasi Strava mempunyai dua versi, yaitu veri gratis dan versi berbayar yang disebut “summit”.  Banyak orang dan terutama pemula sebaiknya mencoba versi gratis dulu, karena versi Strava gratis juga sudah memberikan fitur yang mungkin cuckup untuk keperluan kita. Versi berbayar memiliki fitur-fitur tambahan untuk yang lebih advance, harga Strava Summit adalah $5 per bulan atau $59.99 per tahun termasuk discount jika kita langsung mendaftar untuk 12 bulan. Jika hanya mendaftar untuk satu bulan harga Strava Summit adalah $15, tiga kali lipat lebih mahal jika langsung mendaftar untuk satu tahun.

Strava juga menyediakan free trial, yang bisa mengunlock semua fitur selama 60 hari (2 bulan) yang hanya bisa dipakai sekali untuk satu akun. Sebaiknya coba dan manfaatkan free trial dahulu, sebelum kita mengupgrade ke versi berbayar atau Strava Summit.

Strava gratis menawarkan fitur acitivity recording, device tambahan, dan social network. Fitur-fitur tambahan pada Strava Summit adalah: route planning, segment competition, Training Dashboard, HR & Power Analysis, Advanced Metrics, Goal Setting, Training Log, Compare Efforts, Beacon, Personal Heatmaps, Partner Perks, dan Premium Support.

Cara menggunakan Strava

Strava tidak hanya untuk digunakan untuk lari atau sepeda balap di area perkotaaan yang sudah terpetakan. Sepeda gunung offroad, berlari, hiking dan berenang pada area yang tidak memiliki peta jelas juga sangat bisa. Nantinya akan muncul rute baru berdasarkan apa yang kita lalui. Strava juga bisa dipakai dengan atau tanpa smartphone. Smartphone atau PC bisa hanya berfungsi sebgai tempat mengupload data atau mengolah data dan fitur lainnya, atau bisa juga sebagai GPS yang bisa kita gantikan dengan perangkat lain untuk mengukur koordinat dan usaha yang kita lakukan.

Cara memakai aplikasi Strava

Total Waktu: 15 menit

Download dan install aplikasi

Masuk ke playstore untuk android atau app store untuk pengguna Apple. Cari aplikasi Strava dan install aplikasi tersebut. Aplikasi ini gratis, hanya akan bayar kalau kita endaftar atau subscribe ke Strava Summit.
– Untuk versi Android : Strava: Track Running, Cycling & Swimming
– Untuk versi iOS: Strava: Run, Ride, Swim
– Untuk versi PC: Strava.com
Download Aplikasi Strava

Daftar / Sign up Strava

Setelah terinstall, buka aplikasi, dan tampilan pertama adalah untuk mendaftarkan nama, jenis kelamin, tanggal lahir, email, dan password, atau memakai akun media sosial seperti facebook, gmail, atau apple ID. Pendaftaran juga bisa dilakukan lewat website strava.com Periksa dan email jika diinstruksikan untuk mengkonfirmasi email yang dipakai ketika mendaftar.
Daftar ke aplikasi Strava

Profile dan Pengaturan

Selanjutnya edit dan isi profile, nama, foto profile, kota, olahraga utama (lari atau sepeda), tanggal lahir, umur dan berat untuk perhitungan kalori, power, dan lainnya agar lebih akurat. Bisa juga menambahkan data heart rate, pace, dan threshold power yang nantinya bisa dipakai dengan hear rate monitor dan latihan untuk pengaturan pace dan power zone.
Lalu ke pengaturan (settings), yang perlu diperiksa adalah satuan atau unit pengukuran, untuk Indonesia memakai sistem kilometers.
Pengaturan Profile dan informasi kekuatan

Cek GPS dan App refresh

Pastikan fungsi GPS di smartphone kita sudah aktif, Strava juga perlu untuk untuk diaktifkan background app refresh, yang tujuannya agar ketika HP kita simpan, dimasukkan ke kantong, atau dipasang di handlebars atau tangan, HP tidak harus dalam keadaan menyala, tetapi tetap bisa bekerja dalam posisi HP terlock.

Record

Jika semua sudah diatur, maka Strava sudah siap untuk dipakai. Sebelum memulai kegiatan olahraga, pilih menu record, jika GPS berfungsi, maka akan muncul posisi kita di dalam peta, dan ada notifikasi berwarna hijua untuk “GPS signal acquired”. Pilih olahraga yang akan kita lakukan, apakah berlari, jalan, bersepeda, hiking, berenang, dan ada banyak pilihan lain.
Untuk memakai perekaman Strava (recording), tidak harus terkoneksi internet, wi-fi, quota, yang penting adalah sinyal GPS. Tetapi koneksi internet 4G, LTE dan lainnya akan membantu memberikan koordinat yang lebih bagus, atau membantu ketika sinyal GPS hilang (di antara gedung tinggi, tertutup pohon, di bawah jembatan, dll), sinyal HP dan internet masih bisa memberikan perkiraan koordinat berdasarkan hubungannya ke pemancar/tower.
Mulai memakai Strava sebelum aktivitas

Simpan

Setelah perekaman dimuali, layar Strava akan menampilkan waktu, rata-rata kecepatan, dan jarak tempuh. Kita juga bisa memilih menampilkan posisi kita di peta. Untuk yang bersepeda, bisa memasang smarphone di handlebars, dan HP sudah berfungsi seperti speedometer dan alat navigasi lainnya.
Kita tidak perlu menghentikan perekaman jika harus berhenti sebelum finish atau selesai beraktivitas, karena Strava akan otomatis berhenti (auto-pause) jika kecepatan nol dalam beberapa waktu, dan akan mulai merekan kembali ketika kita mulai bergerak, misalkan di lampu merah. Atau kalau mau menghentikan sendiri juga bisa, cukup tekan stop, dan resume jika akan melanjutkan perjalanan lagi.
Jika sudah selesai atau tiba di tujuan, tekan finish, dan kita bisa memasukkan informasi tambahan untuk rute yang baru saja kita tempuh. Seperti judul, foto, jenis aktivitas (workout atau race), apakah commute (bersama group), deskripsi perjalanan, dan bagaimana kondisi kita setelah berlari/bersepeda tadi (mudah, biasa, berat, hampir putus nafas, dll), dan juga siapa saja yang bisa melihat aktivitas kita tadi. Save activity untuk menyimpan rute dan kegiatan atau discard acivity untuk tidak merekam aktivitas tersebut.
Menyimpan hasil latihan

Privacy Control Strava

Mungkin sedikit mengejutkan, secara default, semua profile, aktitifitas kita bisa dilihat orang lain yang menggunakan Strava. Mungkin bagi beberapa orang hal ini tidak menjadi masalah, tetapi ada beberapa dan banyak orang yang tidak suka memakai Strava karena privasi yang begitu terekspos. Orang bisa mengetahui nama, lokasi, jenis sepeda, rute yang biasa kita jalani, jam olahraga atau keluar rumah kita, berapa lama bersepeda, yang bisa saja dipakai oleh orang lain atau orang jahat untuk tujuan yang tidak pernah bisa kita tebak. Dengan melihat pola rute di peta, tidak susah juga untuk menebak alamat rumah, alamat kantor, tempat bekerja, dan lainnya.

Saya menyarankan sebaiknya ganti pengaturan tentang pengaturan siapa yang bisa melihat informasi dan data. Paling tidak atur supaya yang bisa melihat hanya followers atau teman saja, kalau mau lebih privasi bisa mengatur aktivitas dan flybys (atlet Strava lain yang berpapasan) agar tidak terlihat orang lain, atau hanya kita (pemilik akun) yang bisa melihat datanya.

Masuk lewat profile > settings (logo gear) di kanan atas > Privacy controls dan ganti who can see, untuk mengatur siapa saja yang bisa melihat aktivitas kita.

Privacy zones: dengan fitur ini kita juga bisa mengatur agar pada zona tertentu, menggunakan alamat dan radius, semua kegiatan (rute dan segmen) yang dimulai atau berakhir ke dalam zona tersebut tidak akan ditampilkan pada leaderboard dan terlihat orang lain. Kita bisa menambahkan beberapa zona yang akan menjadi zona pribadi kita, misalkan sekitaran rumah, kantor, komplek, dan lainnya yang kita tidak mau terlihat orang lain.

Apa yang bisa dilakukan di Strava

Selain untuk record atau menyimpan data kegiatan olahraga sendiri, ada banyak hal yang bisa kita lakukan pada Strava. Ada beberapa aplikasi olahraga lain yang fungsinya kurang lebih sama seperti Strava. Strava memiliki kelebihan dalam hal database, berdasarkan apa yang diupload oleh komunitas penggunananya, yang bisa kita jadikan sebagai pembanding atau informasi baru. Selain itu fotur-fitur menarik STrava lainnya:

Strava Challenges

Strava challenges adalah tantangan dari Strava untuk berkompetisi dengan pengguna lain untuk memotivasi dan mendorong untuk mencapai goal tertentu. Tantangan Strava bisa untuk hike, berlari, jalan, sepeda, berenang, atau gabungan dari beberapa cabang olahraga. Tantangan hanya bisa dibuat oleh Strava, dan partner resmi/sponsor, user biasa tidak bisa membuat challenge sendiri. Menaklukkan challenge akan diberi piala, achievement, atau kadang hadiah voucher yang disediakan sponsor, tantangan ada yang untuk periode harian, mingguan atau bulanan.

Tantangan biasanya berupa lomba virtual seperti 5K, 10K, half marathon, Gran Fondo (sepeda jarak jauh – 100km), atau climbing (elevasi), termasuk kombinasi beberapa kegiatan. Kita bisa mengikuti chalannge apa yang kita mau, tetapi harus membuat pengaturan kegiatan bisa dilihat oleh semua orang.

Strava Route

Hanya untuk subscriber atau Strava Summit, kita bisa memakai rute-rute terdekat, rute yang sudah pernah diapakai oleh pengguna Strava lainnya, atau membuat rute baru.

Menggambar dengan Strava
Menggambar dengan Strava

Komunitas Strava / Clubs

Di bagian club kita bisa melihat klub dan komunitas-komunitas Strava yang mengizinkan semua orang untuk bergabung. Di dalam club kita bisa melihat kegiatan/aktivitas dari member-member yang ada, leaderboard, membuat post/komen dan mengupload gambar.

Untuk klub private (invite only) tidak akan terlihat oleh publik, dan untuk menjadi member hanya bisa lewat undangan saja.

Segmen Strava

Segmen merupakan potongan atau jalur yang dibuat oleh komunitas Strava untuk sebuah rute yang dianggap menarik. Kita bisa saling berkompetisi pada rute ini, melihat catatan waktu dan kecepatan orang lain yang sudah melewati segmen ini.

Pada beberapa device seperti Garmin Fenix atau Forerunner dengan fitur Strava Live Segments, kita bisa mendapatkan notifikasi ketika kita akan memasuki satu Segmen Strava.

Untuk menjadi King of the Mountain (KOM), Queen of the Mountain (QOM), atau Course Record (CR) kita harus menjadi yang tercepat pada segment tersebut. Ada achievement dan trophy lainnya yang bisa kita dapat ketika menjadi salah satu yang tercepat di segmen tersebut.

Menghubungkan device tambahan dengan strava

Ada banyak jenis aksesoris olahraga, gadget, device dan bike computer tambahan yang bisa dihubungkan dengan Strava. Alat-alat ini biasanya bisa memberikan nilai yang lebih akurat daripada smartphone. Smartphone juga memiliki keterbatasan, tidak semua memiliki semua sensor dan tingkat akurasi yang berbeda-beda.

Dan tidak semua kita mau atau bisa membawa-bawa smartphone ketika bersepeda, lari atau olahraga. Strava tetap bisa kita  fungsikan tanpa membawa smartphone, tetapi dengan aksesoris dan device lain yang memang ditujukan untuk beraktivitas. Karena data dari gadget olahraga ini nantinya akan terhubung ke Strava kita.

Smartwatch, GPS

Smartwatch merupakan device yang paling banyak digunakan bersamaan dengan Strava, pengguna smartwatch untuk olahraga juga sangat berkembang pesat belakangan ini. Smartwatch baik yang khusus untuk sport ataupun style biasanya sudah memiliki build in heart rate monitor (pengukur detak jantung) dan GPS (Global Positioning System). Membawa HP sambil berolahraga mungkin bukan yang paling simpel, tetapi dengan smartwatch kita bisa berolahraga tanpa terlalu banyak gangguan, seperti untuk berenang, lari, jalan, dan termasuk bersepeda dan olahraga indoor.

Tidak semua smartwatch mendukung Strava, merk-merk smartwatch terbaik seperti: Garmin, Apple Watch, Fitbit, Wahoo, Polar, Tomtom, Suunto rata-rata sudah mendukung Strava. Smartwatch dan GPS Garmin merupakan merk yang paling support untuk koneksi dengan pihak ketiga, termasuk Strava. Strava sendiri tidak membuat list smartwatch apa saja yang kompatibel, jadi kadang kita perlu untuk melihat deskripsi dan spesifikasi produk untuk melihat kompatibilitinya.

Smartwatch Garmin Fenix dengan koneksi Strava
Smartwatch Garmin Fenix dengan koneksi Strava

Cara mudah untuk menghubungkan smartwatch atau GPS dengan Strava, masuk lewat profile > setting di aplikasi Strava, pilih Applicatons, Services, and Devices > Connect a new device to Strava > pilih merk smartwatch yang mau dihubungkan, dan lihat petunjuknya.

Setiap merk smartwatch mungkin memiliki cara koneksi yang berbeda-beda, ada yang bisa langusng, ada yang lewat sync atau permission di aplikasi khusus smartwatch, ada yang lewat web, dan lainnya. Tetapi pada intinya kita memberikan izin dan akses dari smartwatch kita untuk membagi data ke Strava. Yang akan terjadi adalah setiap kita selesai berolahraga dengan smartwatch, datanya akan dipush dan dikirim ke Strava, jarak, kecepatan dan mungkin peta, dan kita bisa melihat dan memposting hasil latihan itu sama seperti latihan yang kita lakukan langsung dengan Strava di HP kita.

Health app

Health app adalah aplikasi untuk kesehatan yang tidak hanya merekam kegiatan olahraga, tetapi juga bisa termasuk nutrisi, HR, tekanan darah, ECG (electrocardiogram), pola tidur, pikiran dan lainnya. Health app ini juga bisa dihubungkan dengan Strava, jika kita mau mendapatkan data yang lebih banyak yang bisa berguna untuk analisis di Strava.  Health app populer seperti di aplikasi Heath Apple, Google Fit, Samsung Health bisa disinkronkan dan keduanya akan saling berbagi data untuk memberikan analisis yang lebih akurat.

Huawei Health Strava

Tidak semua aplikasi kesehatan bisa tersambung, contoh huawei health tidak bisa di syncronize, karena diantara kedua pengembang sepertinya belum mau untuk berbagi data, termasuk aplikasi kesehatan Xioami Mi Fit. Dan banyak smartphone dan smartwatch  Huawei, huawei band 3, Mi band, termasuk smartwatch Samsung versi lama yang juga tidak kompatibel dengan Strava.

Heart Rate Monitor

Jika kita memakai unit khusus heart rate monitor seperti yang dipasang di dada yang mengirim data lewat bluetooth dan ANT+, kita harus memakai aplikasi pihak ketiga seperti Wahoo Fitness App dan membuka akses/permission untuk mengupload adata otomatis ke Strava.

Cadence sensor dan power meter

Strava tidak lagi mendukung konektivitas langsung ke device dan sensor-sensor lewat Bluetooth, banyak gangguan dan error, sehingga akhirnya untuk mengupload data ke Strava harus lewat aplikasi dari device/sensor tersebut atau sync account.

 

Power meter Sepeda
Power meter Sepeda

Cadence sensor atau alat untuk mengukur jumlah dan frekuensi putaran pedal dan roda, atau power meter sebagai alat pengukur kekuatan (power) selama bersepeda akan memberikan nilai yang lebih akurat, dibandingkan perhitungan power pembakaran kalori jika hanya mengandalkan Strava.

Zwift

Zwift adalah aplikasi game dan simulasi untuk bersepeda indoor, yang memakai perangkat sepeda asli atau power trainer sepeda sebagai controllernya. Zwift bersifat interaktif, yang artinya apa yang dihadapi pada game, misalkan jalan tanjakan bisa dirasakan dengan kayuhan yang lebih berat pada sepeda yang kita pakai. Zwift sudah menjadi cabang e-sport (olahraga virtual) sendiri, data dan hasil dari Zwift juga bisa dihubungkan ke Strava secara otomatis ataupun upload manual.

10 tips memaksimalkan potensi Strava

1. Strava jauh dari 100% akurasi
Strava adalah sebuah aplikasi yang memproses data dan memberikan nilai ouput, analisis atau rekomendasi. Dalam proses sebuah sistem ada istilah GIGO (Good Input Good Output atau Garbage In Garbage Out) masuk sampah keluar sampah, memberikan input data yang salah dan tidak akurat akan menjamin hasil dan analisa yang salah.

Masukkan semua parameter dengan benar, umur, berat badan, jenis kelamin, jenis kegiatan, tingkat kelelahan, dan sebagainya untuk membuat nilai outout yang dihasilkan lebih mendekati nilai sebenarnya. Contohnya untuk yang bersepeda dengan Strava, kita bisa memasukkan gear, yaitu jenis sepeda gunung, sepeda balap, Time Trial atau cross bike, dengan berat sepedanya, karena perbedaan jenis sepeda memiliki efisiensi tenaga yang berbeda. Atau jenis sepatu untuk yang berlari/jalan atau hiking. Termasuk komponen-komponen sepeda yang kita pakai seperti: ukuran roda, jenis chainring, rear derailleur dan sebagainya.

Gear yang kita pakai pada Strava hanya akan terlihat oleh orang yang memfollow kita.

Pengaturan gear dan komponen sepeda pada Strava
Pengaturan gear dan komponen sepeda pada Strava

2. Analisa data
Angka-angka dari Strava tidak ada artinya jika tidak dicermati dan diartikan, semakin banyak data semakin mudah untuk mengambil kesimpulan, dan enaknya di Strava kita bisa membandingkan dengan nilai orang lain.

Misalkan: Sepatu lari A ternyata lebih cepat dibandingkan sepatu lari B, memakai sepeda triple chainring walaupun lebih berat ternyata lebih cepat dibandingkan single chainring, kecepatan kita pada saat menanjak jauh lebih kecil dibandingkan orang lain, dan sebagainya. Setiap orang bisa memiliki tujuan dan motivasi yang berbeda-beda, dan banyak sekali yang bisa diintrepetasikan dari data-data tersebut. Sehingga kita bisa mengatur pola latihan khusus, membuat olahraga yang lebih efektif, tahu kapan waktu yang cock untuk berolahraga, dan lainnya.

3. Jelajahi Strava Lab
Strava dibangun oleh komunitas, yang mengupload banyak sekali data, rute, peta dan lainnya. Labs.strava.com adalah halaman yang bisa kita kunjungi untuk melihat data heatmap, achievement, flybys. Peta heatmap Strava cukup menarik, kita bisa melihat jalur bersepeda, jalur lari dari semua pengguna Strava yang membagikan datanya, dalam sebuah peta dunia, sehingga kita bisa melihat mencari jalur baru untuk dicoba.

4. Bergabung dengan komunitas / club
Ada ribuan komunitas dan club di dalam Strava, termasuk Indonesia, ada klub sepeda, lari, triathlon dan lainnya. Tidak harus yang berdomisili berdekatan, mungkin kita bisa masuk ke komunitas yang memiliki sepeda sama, atau ikut komunitas lari di luar negeri. DI group ini akan ada leaderboard untuk pengguna dengan jarak tempuh terjauh, climbing/nanjak terbanyak, yang paling cepat, termasuk data dan rutenya.

Komunitas ini adalah kelebihan Strava, dengan lebih dari 100 juta pengguna, kita bisa berteman, follow, mendownload rute, membuat rute yang sama, bersosialisasi, untuk sebuah pengalaman baru ketika berolahraga.

5. Beacon
Beacon adalah fitur share location. Fitur share location lewat Strava ini hanya bisa digunakan pada Strava berbayar (Strava Summit). Beacon ini lebih berguna ke arah emergency atau hal-hal yang mungkin tidak kita duga atau inginkan. Dengan mengaktifkan beacon, kita bisa membagi lokasi kita kepada 3 kontak yang kita pilih lewat text messsage (SMS) yang berisi URL untuk melihat lokasi real time kita, sehingga mereka bisa membantu kalau terjadi apa-apa, kehilangan kontak dan sebagainya. Fitur ini bisa diaktifkan dan dinon aktifkan. Cara lain yang mungkin sama saja adalah share location lewat aplikasi Whatsapp yang gratis, tetapi memiliki fungsi yang hampir sama.

6. Gunakan sebagai odometer
Untuk yang selalu menggunakan Strava, dimana setiap jarak tempuh tercatat, maka Strava sebenarnya sudah seperti odometer. Seperti kendaraan bermotor dengan odometer, dari km atau jarak tempuh kita tahu kapan mobil harus diservice, kapan harus ganti oli, dan sebagainya. Sepeda, sepatu lari, dan alat olahraga lainnya tidak memiliki catatan ini, dengan Strava kita bisa mengetahui masa pakai rantai sepeda, umur ban, jarak tempuh sepatu lari, sehingga kita bisa merencanakan penggantian atau perbaikan dengan lebih tepat.

7. Bagikan momen dengan tampilan berbeda
Bagi yang suka menshare atau sekedar mengcapture dan merekam momen atau pencapaian tertentu, sata dari strava bisa dipakai untuk membuat momen tersebut lebih menarik. Contohnya seperti relive.cc yang bisa menampilkan rute kita secara 3D, termasuk peta rute, kecepatan, ketinggian, foto di perjalanan dalam sebuah video singkat. Atau aplikasi velogram, aplikasi gambar yang mempunyai filter untuk membuat tampilan foto lebih cantik sekaligus menampilkan jarak, durasi dan data dari strava lainnya di dalam foto tersebut.

8. Promosi
kekuatan media sosial untuk menjangkau banyak orang dan media promosi/iklan memang sangat kuat, termasuk Strava.Tidak sekedar untuk berolahraga, Strava juga bisa dipakai sebagai media untuk promosi. Banyak rental sepeda yang mulai memasukkan jalur-jalur dengan pemandangan indah, jalur yang unik, dengan foto-foto yang detail sebagai ajang promosi sebuah rute, untuk mendatangkan orang ke area tersebut dan memakai jasa sewa sepedanya. Atau individu, toko, brand yang mencari popularitas, menambah networking, atau sekedar menyalurkan kreativitas dengan menggambar lewat rute Strava. Strava sebagai media sosial juga membuat muncul selebriti-selebriti baru yang populer lewat prestasinya.

9. Kudos
Kudos merupakan jempol, atau seperti fitur like pada facebook. Dengan memberikan kudos kita seperti memberikan selamat atau menyemangati sesama atlet pada Strava atas pencapaian, usaha atau achievement yang mereka dapatkan. Kita juga bisa memberikan mass kudos atau jempol secara massal kepada semua partisipan dalam sebuah event misalnya.

10. Jangan kecanduan Strava
Ada orang yang kecanduan Strava. Aplikasi Strava bisa memberikan motivasi, kompetisi, pencapaian pribadi yang pada beberapa orang sudah mencapai level yang lebih dalam lagi. Semua kegiatan harus dengan Strava, rasanya tidak berolahraga tanpa tercatat di Strava, terobsesi dengan waktu, nilai, achievement, record, KOM atau QOM. Yang pada akhirnya bisa membuat persepsi yang berbeda tentang olahraga.

Kalau aku pingsan tolong pause Strava saya
Kalau aku pingsan tolong pause Strava saya

Fitur tambahan Strava Summit

Bagi sebagian besar pengguna Strava, menjadi free member sudah cukup. Tetapi untuk yang menginginkan lebih banyak atau bagi yang sangat insentive menggunakan Strava bisa mempertimbangkan memakai Strava Summit. Tetapi jika tersedia, manfaatkan free trial 2 bulan sebelum langsung subscribe. Berikut ini beberapa kelebihan atau keuntungan dengan Strava Summit:

  • Analisa lebih detail
    Strava Analysis Pack memberikan analisis yang lebih mendalam untuk effort dan usaha kita berdasarkan detak jantung (heart rate), workout analysis, Performa real time pada segmen termasuk personal record, dan progress tingkat kebugaran dan kelelahan sepanjang latihan.
  • Membuat Route
    Kita bisa merancang dan membuat rute kita sendiri pada peta, untuk dipakai pada latihan. Dengan mengatur rute kita bisa memilih jarak yang akan ditempuh, kemiringan jalan, perkiraan waktu tempuh untuk menyesuaikan dengan kebutuhan pribadi, jadi tidak perlu mencari-cari jalan ketika sedang latihan.
  • Segmen leaderboard
    Member Strava Summit bisa melihat semua rangking pada leaderboard segmen, versi gratis hanya bisa melihat 10 besar. Ditambah fitur untuk memfilter berdasarkan umur dan gender.
  • Membuat custom goal/target (mingguan atau tahunan), serta target untuk segment, power, waktu dan jarak personal.
  • Akses ke training plan untuk lari dan sepeda (Strava Training Pack)
    Training sepeda mempunyai 10 customizable dengan 4 minggu periode per plan, dengan 5 hari traning dan 2 hari istirahat per minggu, dengan sesi-sesi yang beragam.
    Latihan lari, Strava bekerja sama dengan McMillan Running yang sudah ternama untuk membuat program latihan lari 5K, 10K dan half marathon.
    Program latihan akan dikirim lewat email sebelum jadwal latihan dimulai.
    Strava Heatmap untuk pulau Jawa
    Strava Heatmap untuk pulau Jawa
  • Beacon
    Untuk mengirimkan notifikasi kepada kontak khusus yang kita pilih, lebih seperti kontak darurat, yang bisa melacak keberadaan kita selama latihan. Berguna jika sering berolahraga sendiri ke tempat yang tidak terlalau ramai.
  • Heat map personal
    Memvisualisasikan heat map pribadi berdasarakan tempat-tempat yang sudah kita lewati pada peta.
  • Discount: Summit perk atau promo eksklusive dari merk-merk tertentu

Dengan bayaran sekitar 75 ribu per bulan atau sekitar 900 ribu setahun, mungkin Strava Summit worth it bagi orang yang memang komit dan memanfaat fitur-fitur di atas. Perkiraan hanya sekitar 5-6% saja dari total pengguna Strava yang subscribe dan mengupgrade menjadi Stava Summit.