Power meter Sepeda
Power meter Sepeda

Panduan singkat untuk pilihan power meter sepeda

Power meter sepeda merupakan sebuah alat yang mengukur kekuatan yang kita keluarkan pada saat bersepeda. Power meter dianggap sebagai salah satu tool tambahan pada sepeda (bike computer) yang terbaik untuk meningkatkan kemampuan dan teknik/strategi bersepeda secara signifikan.

Harga power meter memang tidak murah, karena power meter mempunyai sensor yang lebih kompleks dan presisi. Sekarang ini power meter sepeda tidak lagi hanya diperuntukkan hanya bagi atlet. Power meter telah meningkat popularitas dan kegunaannya ke titik di mana Power meter hampir menjadi perlengkapan standar pada sepeda high end. Kemajuan teknologi dan gadget, membuat power meter lebih user friendly dan harga yang semakin murah tetapi dengan fitur yang semakin lengkap. Alat ini tidak hanya untuk atlet sepeda profesional; kemudahan, kepraktisan, perangkat dan software yang lebih lengkap dan mudah dipakai, memudahkan orang untuk memakai power meter.

Bagi mereka yang bersepeda tanpa memperdulikan performa (kecepatan dan kekuatan), maka power meter bukan untuk mereka. Bagi yang ingin meningkatkan performa sepedanya, power meter adalah salah satu investasi terbaik untuk latihan dan monitoring kekuatan yang lengkap dan tidak bias.

Kenapa menggunakan power meter

Kemampuan dan kekuatan sepeda sulit untuk dihitung sendiri. Tidak seperti olahraga berenang, yang bisa dihitung berdasarkan waktu tempuhnya. Sepeda memiliki banyak sekali faktor, seperti komponen sepeda, angin, kemiringan jalan, kebugaran pesepeda, dan lainnya. Ketika kita mengganti panjang stem sepeda, apakah performa naik atau turun, seberapa banyak peningkatannya? Atau ketika mengganti tinggi sadel sepeda. Apakah latihan sepeda kita sudah tepat dan efektif? Hal-hal ini tidak bisa diukur atau dikuantifikasi tanpa bantuan alat.

Memasang power meter di sepeda tidak membuat sepeda lebih cepat, tetapi alat ini bisa mengeluarkan potensi kekuatan, menganalisa kekuatan dan kelemahan, dan banyak lagi. Beberapa hal utama yang bisa kita manfaatkan dari power meter adalah:

  1. Tidak bias
    Kenapa bisa bias/rancu? GPS sepeda bisa menghitung kecepatan, jarak, elevasi, dan waktu. Tetapi bukan alat yang tepat untuk menghitung kekuatan. Kadang kita merasa bisa bersepeda lebih cepat dan lebih lama, mungkin terbantu karena angin, beban yang lebih ringan, jalan turunan dan sebagainya. Atau ketika mengupgrade sepeda, kita bisa bersepeda lebih jauh dan lebih tinggi, bukan karena kekuatan yang lebih baik, tetapi karena sepeda yang lebih baik.

    Power Meter vs Heart Rate Data
    Power Meter vs Heart Rate Data

  2. Menghilangkan kira-kira
    Mungkin keuntungan terbesar dari power meter adalah menghilangkan dugaan atau perkiraan kekuatan selama bersepeda. Dengan power meter, kita dapat mengukur seberapa keras kita bekerja (karena tenaga kita diukur dalam watt). Banyak orang menggunakan monitor detak jantung (heart rate monitor) ketika bersepeda. Namun, heart rate monitor hanya memberi tahu seberapa banyak usaha yang dilakukan tubuh (terutama jantung), bukan berapa banyak tenaga yang kita keluarkan. Watt adalah satuan akurat untuk menghitung tenaga dan kekuatan yang terpakai. Heart rate monitor dan power meter memiliki fungsi spesifik yang berbeda.
  3. Latihan yang terstruktur
    Ketika awal bersepeda, latihan yang paling mudah adalah bersepeda sesering mungkin. Tetapi pada akhirnya peningkatan performa akan lambat. Data dari power meter bisa dipakai untuk fokus pada intensitas yang berbeda, durasi yang berbeda yanglebih efektif untuk meningkatkan performa.

    Analisa data kekuatan dari data power meter
    Analisa data kekuatan dari data power meter

  4. Progress stamina
    Power meter memberikan informasi yang akurat dan detail tentang bagaimana stamina dan kebugaran kita berubah. Kita bisa melacak angka kekuatan (Watt) rata-rata pada jarak tertentu, angka kekuatan maksimum, treshlod power, dan lainnya. Informasi yang diperoleh dari jenis perangkat lunak dan analisis ini sangat berguna untuk mendapatkan metrik atau faktor dalam stamina kita.
  5. Karakter
    Dengan mengetahui jumlah kekuatan yang bisa kita keluarkan dalam periode waktu tertentu, kita bisa memahami karakter keuatan kita. Apakah sprinter, climber, time trial, rouler? Tidak hanya itu, kombinasi dengan variasi sepeda, kita juga bisa memahami karakter dan hasil dari sepeda yang berbeda berdasarkan kekuatan kita.
  6. Pace management
    Untuk sebuah perlombaan sepeda atau kegiatan yang menargetkan waktu, perlu strategi khusus untuk memaksimalkan kekuatan terhadap waktu. Kita tidak mau sepeda ngebut di awal, tetapi loyo di belakang. Atau kita finish dengan masih banyak menyisakan tenaga. Yang kita mau adalah memaksimalkan semua kekuatan dalam jarak yang akan ditempuh. Power meter bisa menganalisa dan membantu membuat keputusan dan strategi yang tepat. Timing atau pengaturan waktu untuk attack, recovery, breaking away bisa ditentukan lebih tepat untuk hasil yang lebih cepat.
  7. Motivasi
    Bagian terberat dari latihan adalah motivasi dan konsistensi. Power meter mengeluarkan nilai yang live/langsung dan akurat. Tidak ada latihan yang lebih memuaskan ketika kita melihat peningkatan performa kekuatan kita. Sehingga tidak susah bagi kita untuk 100% mencapai target yang kita inginkan.

Kekuatan bersepeda (Power)

Sekarang kita akan melihat apa itu Power dan bagaimana Power Meter menghitung kekuatan. Power (kekuatan) diukur dalam satuan Watt yang identik dengan energi yang keluar setiap detik atau 1 Watt = 1 joule per detik.

Untuk mengukur kekuatan sepeda, yang dihitung adalah seberapa kuat kita menekan pedal (torque) dan sebarapa banyak pedal berputar (cadence). Sehingga didapatlah:

Power = Torque x Cadence

Semakin kuat kita menekan sepeda atau semakin cepat putaran kaki pada pedal, semakin besar Watt yang kita keluarkan, dan begitu juga sebaliknya. Kekuatan ini berkorelasi terhadap kecepatan. Kecepatan sepeda dipengaruhi oleh efisiensi sepeda dan hambatan, seperti pengaruh dari berat sepeda, jenis ban, posisi sepeda, atau permukaan jalan (rolling resistance), angin dan lainnya. Sehingga kecepatan saja tidak bisa dipakai acuan untuk menghitung nilai kekuatan pesepeda. Disinilah power meter menghitung kekuatan kita, sehingga output yang diberikan akan memberikan nilai sebenarnya.

Cara kerja power meter

Kebanyakan power meter mengukur torque menggunakan strain gauge (pengukur renggangan). Setiap renggangan atau lengkungan yang terjadi karena penekanan terhadap sensor ini akan dikonversi terhadap kekuatan yang terpakai. Jumlah strain gauge, posisinya, dan material yang digunakan, semuanya menentukan seberapa akurat Power Meter. Pembengkokan yang sangat kecil (mikroskopis) yang diukur dengan tepat oleh strain gauge adalah kunci untuk hasil yang akurat.

Strain gauge Sensor
Strain gauge Sensor

Dibutuhkan level engineering dan tingkat presisi yang sangat tinggi untuk mendapatkan hasil yang benar. Kalibrasi Power meter juga harus dilakukan untuk menjaga tingkat kepercayaan terhadap pembacaan power meter ini.

Pembacaan dari Power meter akan dikirim lewat bluetooth atau ANT+ ke sebuah gadget/device seperti (Garmin, Wahoo, GPS atau smartphone dan aplikasinya), yang akan menampilkan angka, perekaman, yang nantinya bisa dipakai untuk analisa.

Jenis / Posisi Power Meter sepeda

Power meter bisa digolongkan menjadi beberapa jenis berdasarkan mount atau posisinya:

  1. Chainring / Crank spider
  2. Pedals atau Cleat
  3. Hub Roda Belakang
  4. Bottom Bracket
  5. Crank arms
  6. Handlebars

1. Crank (Spider) Power meter

Jenis ini adalah yang paling banyak dipakai termasuk oleh atlet karena akurasi, konsistensi dan daya tahannya.  Posisi pemasanganpower meter berada di antara crank kanan dan chainring, atau di dalam crank spider. SRM adalah merk power meter yang pertama kali banyak dipakai.

Quarq S975 Power Meter GXP Crankset
Quarq S975 Power Meter GXP Crankset

Kelebihan:

  • tersedia untuk banyak jenis sepeda (sepeda balap, sepeda gunung, BMX, dll)
  • bebas memakai jenis spedal yang disukai
  • tidak ada batasan jenis roda

Kekurangan:

  • usah ditukar-tukar antara sepeda
  • harus kompatibel dengan BB

Contoh crank/spider power meter: Pioneer SGY-PMRTC, SRM Road-MTB-BMX, Quarq, Power2Max, Verve Infocrank, Rotor INpower, Powertap C1 chainrings, dan Stages.

2. Pedal Power Meter

Jenis pedal memiliki strain gauge yang dipasang pada pedal sepeda. Jenis ini populer karena kemudahannya dan kompabiliti yang luas. Walaupun pedal ada dua, tidak semuanya memiliki sensor pada kedua sisi (doubel sided), banyak juga yang hanya di satu sisi (single sided).

Look Keo Power Dual Mode Essential Pedal System Power Meter
Look Keo Power Dual Mode Essential Pedal System Power Meter

Kelebihan:

  • kompabiliti dan lebih mudah untuk ditukar-tukar
  • bisa memberikan informasi kaki kiri dan kaki kanan secara terpisah

Kekurangan:

  • dua unit berarti lebih banyak baterai, lebih berat, dan potensi masalah lebih besar
  • harganya lebih mahal

Contoh pedal power meter: Garmin Vector 2S, Look Keo Power Essential.

3. Hub Power Meter

Jenis hub power meter ini lebih sedikit pilihannya. Kita bisa membeli hub roda nya saja, atau satu set roda lengkap dengan velg dan jari-jari.

PowerTap G3 Disc Rear Hub with Power Meter - 12x142mm QR
PowerTap G3 Disc Rear Hub with Power Meter – 12x142mm QR

Kelebihan:

  • mudah untuk dipindahkan
  • power akan langsung 0 (nol) ketika coasting
  • bebas memakai komponen drivetrain dan sistem pedal

Kekurangan:

  • pilihan terbatas
  • agak repot untuk yang suka ganti-ganti roda untuk medan bersepeda yang berbeda

Contoh hub power meter: Quarq PowerTap G3, GS hubs.

4. Bottom Bracket/Spindle Power Meter

Power meter di bottom bracket ini lebih tidak populer, karena lebih susah dipasang dan kompabiliti bottom bracket yang kompleks. Walaupun sebenarnya secara akurasi sangat baik, karena sensor strain gauge berada di as pedal yang tepat berada di pusat perputaran pedal. Posisinya juga memungkinkan proteksi yang lebih baik, dan keseimbangan berat.
Contoh BB/spindle power meter: Rotor INpower, Easton Cinch Power Meter Spindle.

RaceFace CINCH Power Meter Spindle BLE-ANT 30 x 136mm
RaceFace CINCH Power Meter Spindle BLE-ANT 30 x 136mm

5. Crank Arm Power Meter

Power meter di crank arm mempunyai banyak pilihan pemasangan. Ada yang hanya crank arm, ada juga yang satu set (crank arm, spider, dan chainring), dengan posisi sensor di kiri-kanan atau di sisi kiri saja.

Power meter di crank satu sisi merupakan jenis yang populer juga, karena gampang untuk dipasang dan harganya relatif murah. Tetapi karena hanya mengukur kekuatan satu sisi kaki, total power (kekuatan) dihitung dengan mengali dua perhitungan power di crank kiri, dengan asumsi kedua kaki mengeluarkan kekuatan yang sama.

STAGES G2 Carbon Power Meter
STAGES G2 Carbon Power Meter

Kelebihan:

  • Lebih murah
  • Kompabiliti dan kemudahan dipindah

Kekurangan:

  • untuk analisa mendalam, tidak memberikan feedback yang akurat

Contoh power meter crank arm: Stages Power L – Shimano Dura-Ace 9000, 4iiii Precision.

6. Handlebar Power Meter

Power meter ini mempunyai cara kerja yang berbeda dan berlawanan dengan jenis power meter yang sudah kita bahas di atas. Untuk power meter di atas, semua menghitung dengan strain gauges dengan istilah direct force power meters (DFPM) atau menghitung dengan gaya yang langsung dikeluarkan oleh kaki. Handlebar power meter menghitung dengan istilah opposing force power meters (OFPM), atau gaya berlawanan yang diterima oleh sepeda, seperti angin, kecepatan, friksi, kemiringan.

Powerpod - Handlebars power meter
Powerpod – Handlebars power meter

Mengikuti hukum Newton: aksi = reaksi, handlebars power meter dengan OFPM menghitung reaksi. Tidak menggunakn strain gauge, tetapi pada handlebars power meter memerlukan sensor kecepatan, tekanan dan kecepatan udara/angin, sensor elevasi, dan accelerometer. Tingkat akurasi DFPM (98-99%) dianggap lebih baik daripada OFPM (96-97%).

Contoh handlebar OFPM Power meter: PowerPod

Single, double, combined power meter

Seperti yang sudah disinggung di atas, power meter ada yang diposisikan di salah satu sisi, tengah, atau di kedua sisi sepeda(single leg dan dual leg). Perbedaan jumlah unit dan posisi juga memberikan feedback (akurasi dan banyaknya data yang akan dianalisa) yang berbeda-beda.

  • Single sided

Pengukuran kekuatan hanya di satu sisi saja, yang mengasumsikan kekuatan keseluruhan adalah dua kali kekuatan di satu sisi. Secara umum, perbedaan kekuatan antara kaki kiri dan kanan adalah sekitar 48%/52%. Jadi tingkat akurasi perhitungan single side power meter tidak 100% benar, tetapi sudah cukup untuk menganalisa performa secara keseluruhan. Harga power meter ini yang lebih murah dan kemudahan pemasangannya adalah kelebihan utamanya.

  • Combined/Gabungan

Power meter ini sudah mempunyai sensor untuk kaki kiri dan kaki kanan, tetapi tidak menghitung secara terpisah, hanya memberikan output todal power secara keseluruhan saja. Secara akurasi, power meter kombinasi memberikan hasil yang lebih baik dari single sided.

  • Left/right side independent measurement

Power meter ini menghitung kekuatan kedua kaki secara terpisah. Jadi kita bisa menganalisa kekuatan masing-masing kaki, contoh kegunaannya ketika kita mau menganilisa performa salah satu kaki yang sedang dalam penyembuhan akibat cidera. Harganya lebih mahal, dan kebanyakan pesepeda tidak memerlukan data sedetail ini, karena salah satu sisi kaki pasti akan lebih kuat dari sisi lainnya.

Pembacaan kekuatan di computer bike
Pembacaan kekuatan di computer bike

Harga Power Meter

Seperti Thru Axle, yang awalnya mahal dan hanya ditemui pada sepeda high end, tetapi lama kelamaan harganya semakin murah dan banyak pilihan. begitu juga dengan power meter, yang sangat terkait dengan elektronik, software, dan aplikasi. Perkembangannya akan lebih cepat lagi di masa depan. Mungkin kita akan menemui power meter yang lebih ringan, lebih canggih, dan lebih murah. Pilihan power termurah adalah single sided power meter.

Sepeda balap, sepeda gunung, sepeda fixie, dan sepeda BMX bisa dipasang power meter. Tetapi pilihan terbanyak masih untuk sepeda balap, karena faktor kekuatan yang sangat dominan pada penentuan kecepatan road bike.

Harga power meter di Indonesia di toko sepeda sedikit lebih mahal dari pada di luar negeri, karena masih jarang dan biaya masuknya. Beberapa produk yang kurang ternama mungkin bisa didapat dari harga 4 jutaan. Power meter yang populer disini seperti Power Meter Stages Dura-Ace R9100 harganya sekitar 7-8 juta. Untuk yang lebih tinggi lagi seperti Garmin Vector 3 Dual Sensing Power Meter sekitar 15 jutaan, dan banyak lagi yang harganya di atas itu.

Harga power meter memang tidak murah jika dibandingkan dengan upgrade komponen sepeda. Tetapi bagi yang sudah memakai dan memanfaatkan power meter merasa kalau upgrade sepeda atau komponennnya sudah tidak banyak berarti lagi dibandingkan dengan peningkatan kekuatan bersepeda. Terutama untuk kamu yang memang ingin meningkatkan kemampuan bersepeda, atlet atau calon atlet, tool power meter ini akan membantu untuk mengunlock potensi kekuatan yang ada di dalam kamu.