Mengukur panjang rantai sepeda yang ideal
Mengukur panjang rantai sepeda yang ideal

Mengukur panjang rantai sepeda ideal

Seberapa panjang rantai sepeda yang optimum? Apa acuan untuk mengukur panjang rantai yang ideal? Apakah rantai sepeda saya kepanjangan atau kependekan? Hal ini pasti pernah kita tanyakan ketika kita mendapatkan sepeda yang performanya tidak optimal.

Rantai sepeda

Rantai sepeda adalah komponen yang mentransfer tenaga dari kaki untuk memutar roda sepeda. Kekuatan kayuhan otot kaki yang memutar chainring, ditransfer melalui rantai sepeda untuk memutar sprocket dan roda belakang.

Terutama untuk sepeda multi speed (triple/double/single chainring) yang menggunakan cassette, pemilihan dan pengaturan rantai adalah salah satu faktor terpenting untuk mendapatkan sepeda yang efisien dan nyaman.

Efisien dalam arti tidak banyak tenaga yang hilang dari kekuatan kaki yang menggowes pedal dan perputaran roda. Yang kita mau adalah semua beban dari memutar pedal terpakai untuk memutar roda. Tenaga tidak hilang karena rantai yang renggang, kendor, tegang, kepanjangan atau kependekan.

Bagian dari rantai sepeda
Bagian dari rantai sepeda

Ketika shifting pada sepeda multigear, artinya kita memindahkan rantai dari satu chainring/sprocket ke chainring/sprocket yang lain. Shifting yang macet dan tidak mulus, memboroskan banyak sekali tenaga, dan pengalaman bersepeda yang tidak menyenangkan. Shifting yang buruk (walaupun tidak sepenuhnya karena rantai sepeda), akan menyebabkan hilangnya momentum kecepatan.

Kecepatan yang berkurang, apalagi pada saat tanjakan tiba-tiba sepeda melambat karena shifting yang gagal, akan membuat beban yang lebih berat lagi untuk mendapatkan kecepatan semula.

Seolah-olah sia-sia memiliki banyak pilihan speed dan gear ratio tetapi tidak bisa dipakai dan dioptimalkan dengan baik.

Seperti yang sudah dibahas pada artikel Rantai Sepeda, setiap speed memerlukan rantai yang berbeda. Rantai sepeda 8 speed tidak sama dengan rantai sepeda 11 speed atau 12 speed. Dan panjang pendeknya rantai sepeda juga harus diatur dengan dan dijaga agar drivetrain sepeda kita bisa bekerja dengan baik.

Sebelum kita lihat jawaban untuk panjang rantai yang ideal, mari kita lihat apa pengaruh rantai yang terlalu panjang atau terlalu pendek.

Rantai sepeda terlalu pendek

Rantai yang kependekan sangat tidak dianjurkan, dan jika harus, hanya dipakai pada saat darurat atau emergency. Kondisi rantai kependekan berbahaya untuk pesepeda dan juga merusak komponen sepeda.

Rantai yang terlalu pendek atau ketat akan menarik chainring/sprocket lebih kencang dari yang seharusnya. Tergantung komponen mana yang paling lemah, kita bisa mendapatkan chainring yang bengkok, atau sprocket yang bengkok atau rantai yang putus. Terutama untuk sepeda gunung atau sepeda balap modern yang memiliki 11 atau 12 gear pada cassette yang bentuknya lebih tipis dari cassette pada sepeda di bawah 10 speed.

Shifting juga akan terasa keras dan macet, karena rantai susah untuk digeser berpindah dari gear satu ke gear di sebelahnya.

Hal ini biasanya terjadi karena rantai putus/lepas/rusak di tengah jalan, sehingga kita harus memutus beberapa link agar rantai bisa disambung lagi. Pada kondisi ini, jika masih bisa, posisikan gear pada chainring tengah dan sprocket kecil agar rantai tidak terlalu ketat, dan tidak usah ganti gear sampai rantai bisa dipanjangkan atau diganti.

Rantai sepeda terlalu panjang

Memiliki rantai yang kepanjangan memang lebih aman daripada rantai kependekan, tetapi tetap saja kurang bagus. Karena rantai yang kepanjangan akan membuat rantai yang longgar dan menggantung (slack), sehingga rantai mudah untuk terlepas dari jalurnya, terutama ketika sepeda terguncang. Sebelum lepas, biasanya rantai akan mengguncang dan menghantam frame sepeda.

Mengukur dan mendapatkan panjang rantai yang ideal

Ketika membeli rantai sepeda baru, ukurannya biasanya sangat panjang dan lebih dari cukup, umumnya memiliki panjang 116 unit rantai/link. Jadi kita harus membuang beberapa bagian untuk mendapatkan panjang yang ideal.

Untuk beberapa sepeda khusus seperti sepeda touring atau recumbent atau sepeda tandem, panjang rantai standard ini masih kurang, sehingga kita masih perlu menambahkan dan menyambung unit rantai agar mendapatkan panjang yang cocok.

Mengganti atau mengubah panjang/pendek rantai umumnya dilakukan pada saat:

  • mengganti rantai lama yang rusak/aus/kendor/bengkok dan sebagainya
  • rantai putus
  • mengganti atau menambah/mengurangi ukuran sprocket atau chainring

Untuk mendapatkan panjang rantai yang yang ideal, berikut langkah-langkah awal yang harus dilakukan:

1. Lepaskan rantai sepeda
Untuk mempermudah membuka rantai sepeda, pindahkan rantai ke gear yang kecil di depan dan belakang, sehingga mengurangi tegangan pada rantai sepeda.

  • Masterlink
    Untuk rantai yang memiliki masterlink, bisa menggunakan tang master link (master link plier), yang akan menekan link ke arah dalam sampai sambungan/rivetnya lepas. Bisa juga menggunakan tang biasa tetapi lebih susah, dan bisa merusak masterlink jika terlalu dipaksa. Masterlink memang dipasang untuk mempermudah buka-tutup rantai agar mudah dan cepat. Masterlink mempunyai bentuk yang berbeda sendiri dari unit rantai yang lain, tetapi harus dicari diantara unit link rantai yang ada. Untuk rantai yang sudah rusak dan akan diganti semuanya, bisa langsung dibuka dengan chaintool.
    Isitilah lain untuk masterlink adlaah missing link, power link, atau quick link, semuanya mengacu pada benda yang sama, tetapi penamaan merk saja yang berbeda.

    Missinglink rantai sepeda
    Masterlink rantai sepeda dengan arah

  • Tanpa masterlink
    Chaintool adalah pembuka rantai yang bisa dipakai pada jenis rantai dengan masterlink atau tanpa masterlink. Chaintool ini fungsinya untuk mendorong keluar pin/rivet yang menghubungkan rantai sepeda. Putar tuas pada chain tool untuk mendorong pin, arahkan dorongan sejajar dengan arah pin agar pin bisa terdorong keluar dan tidak merusak rantai.

    Chain tool - Alat untuk membuka rantai sepeda
    Chain tool – Alat untuk membuka rantai sepeda

2. Suspensi sepeda
Untuk sepeda yang memiliki suspensi belakang, maka suspensi belakang ini harus dikandaskan dulu. Jika menggunakan suspensi udara, habiskan keluarkan semua udara, jika suspensi menggunakan per, lepas dulu pernya untuk melepaskan semua tekanan dari suspesnsi belakang. Atau bisa juga melepas suspensi jika lebih mudah untuk dilakukan.

Adanya tekanan pada suspensi belakang akan membuat frame sepeda seolah-olah memendek, dan membuat kebutuhan rantai pada drivetrain berkurang.
Inti dari mengosongkan tekanan suspensi belakang adalah untuk mendapatkan posisi frame dan drivetrain yang membutuhkan posisi rantai sepeda terpanjang.

Animasi Pengaruh suspensi pada panjang rantai sepeda
Animasi Pengaruh suspensi pada panjang rantai sepeda

Tergantung dari travel suspensi belakang, perbedaan kebutuhan rantai akibat tekanan suspensi ini bisa mencapai 10-30mm. Untuk sepeda tanpa suspensi (rigid) seperti sepeda balap, dan hardtail MTB, hal ini tidak perlu dilakukan, karena rear end frame sepeda tidak berubah pada saat sepeda tertekan.

Metoda 1: Ikut panjang rantai lama

Cara termudah tentu saja mengikuti panjang rantai yang dipakai sebelumnya. Jika kita tidak melakukan perubahan atau penggantian komponen drivetrain, dan ukuran panjang rantai sebelumnya sudah bagus, maka kita cukup mengikuti saja panjang rantai yang ada sebelumnya.

Sebenarnya yang disamakan unit linknya, bukan panjangnya, karena rantai yang sudah terpakai akan memanjang/melar sedikit karena ada bagian-bagian rantai yang aus dan longgar karena pemakaian yang sudah lama.

Jadi kita tinggal mengukur dan menyamakan jumlah link dengan ukuran rantai yang lama, lalu dipasangkan lagi pada drivetrain tersebut.

Ikuti jumlah link rantai lama
Ikuti jumlah link rantai lama (source: parktool.com)

Cara mengukur panjang rantai ini hanya efektif jika panjang rantai lama memang tidak pernah ada masalah, tetapi tidak ada salahnya juga untuk mencari sendiri ukuran panjang yang ideal dengan metoda kedua.

Metoda 2: cog dan chainring terbesar

Pada saat mengganti ukuran, menambah atau mengurangi sprocket (speed) pada cassette atau konversi triple/double ke single chanring dan sebaliknya, maka tentu saja panjang rantai yang dibutuhkan juga berbeda. Untuk kondisi seperti ini, kita harus bisa menghitung sendiri kebutuhan rantai untuk setup baru ini.

Cara ini sebaiknya juga dilakukan walaupun tidak ada mengganti komponen, siapa tahu ukuran panjang rantai dari pabrikan bukan merupakan panjang yang paling ideal untuk sepeda kita.

Metode chainring sprocket terbesar untuk menghitung panjang rantai
Metode chainring sprocket terbesar untuk menghitung panjang rantai

Metoda ini disebut juga sebagai “big-big” atau “besar-besar”. Prinsipnya memastikan panjang rantai cukup untuk kombinasi chainring terbesar dengan sprocket terbesar. Langkah-langkah untuk mendapatkan panjang rantai yang pas dengan metoda ini:

  1. Pasang rantai baru
    Pasang rantai baru mulai dari sprocket terbesar terhubung ke chainring terbesar. Beberapa jenis rantai memiliki arah pemasangan (directional) seperti beberapa rantai Shimano, jadi pastikan sisi rantai sudah cocok untuk bagian luar dan dalamnya. Rantai sepeda KMC, SRAM, dan Shimano lainnya tidak memerlukan arah pemasangan alias bisa dibolak-balik, , sebaiknya baca spesifikasi dan keterangan pada rantai sepeda.
    Untuk metoda ini, kita tidak perlu melewatkan rantai melalui jockey/pulley, rantai terhubung langsung dari sprocket terbesar ke chainring terbesar. Ulurkan rantai sampai kedua ujung rantai hampir terhubung.
    Ada juga cara yang menghitung panjang dengan melewatkan rantai di pulley/jockey. Cara ini lebih sulit karena kita perlu menarik dan menahan rantai karena ada tegangan dari pulley, untuk menghubungkan kedua ujung rantai sepeda yang akan dipasang. Kekuatan tegangan dari pulley, kekuatan tangan orang bisa berbeda-beda, jadi bisa mendapatkan ukuran yang berbeda juga.

    Memang pada akhirnya rantai pasti akan dilewatkan pada pulley, untuk metoda yang saya tulis disini, nantinya juga akan mengakomodir kompensasi untuk pulley, tetapi pada tahap ini kita abaikan pulley terlebih dahulu.

  2. Mencari titik temu rantai sepeda
    Pastikan rantai sudah melilit chainring dan sproket terbesar dengan benar, dan rantai tidak pada posisi kendor. Lalu kita perhatikan ujung kedua rantai yang akan disambungkan. Jika menggunakan masterlink, pasang satu sisi masterlink di ujung rantai yang ditarik ke bagian depan (chainring). Jika tidak menggunakan masterlink, sebaiknya ujung bagian yang ditarik ke depan adalah yang outer rivet.
    Inner dan outer rantai sepeda
    Inner dan outer rantai sepeda (source: bikeradar.com)

    Bagian rantai yang bisa disambungkan adalah bagian dari inner river dan outer rivet. Inner tidak bisa disambungkan dengan inner, begitu juga outer tidak bisa dengan outer, harus dua bagian rantai yang berbeda.
    Tarik rantai sampai tidak ada posisi rantai yang kendor, lalu tandai titik temu pada rivet di kedua ujung rantai tersebut.
    Dari titik acuan pertemuan rantai, kita akan menambah dua titik rivet sebagai bagian rantai yang akan kita potong.
    Jika titik acuan pertemuan rantai ada di bagian yang sama (outer dengan outer, atau inner dengan inner), majukan/tambah satu rivet sebagai titik acuan, sehingga unit rantai yang bertemu bisa disambungkan. Dari titik acuan itu, kita tambahkan lagi dua unit rivet sebagai titik acuan potong rantai.
    Catatan untuk sepeda single chainring dengan 11 atau 12 speed cassette, kita perlu menambahkan 4 rivet dari titik acuan awal sebagai titik potong rantai. Sepeda single chainring tidak memiliki pilihan chainring, hanya satu chainring yang akan dihubungkan dengan sprocket yang ukurannya lebih besar atau kecil (pada 11 dan 12 speed) dari sprocket pada umumnya, sehingga membutuhkan rantai yang sedikit lebih panjang.
    Untuk sepeda single gear seperti fixie atau BMX, titik temu rivet dijadikan langsung sebagai titik potong rantai, karena tidak perlu ada tambahan karena kemiringan rantai dan derailleur.
    Titik potong rantai sepeda

    Titik potong rantai sepeda (source: parktool.com)

  3. Menghubungkan rantai sepeda
    Setelah kita putuskan rantai dengan chaintool di titik potong di atas, maka selanjutkan kita akan menyambungkan rantai kembali. Karena sebelumnya kita tidak melewatkan rantai di pulley, maka sebelum menyambung, lewatkan rantai pada pulley terlebih dahulu.
    • Connecting Rivet
      Untuk rantai sepeda tanpa masterlink, kita akan menghubungkan rantai denan connecting rivet. Connecting rivet adalah rivet/pin khusus yang bentuknya lebih panjang dari pin yang terpasang, dan dengan ukuran yang berbeda untuk berbagai jenis rantai/merk.
      Kita pasang dengan chain tool untuk menekan rivet masuk ke dalam lubang pada rantai yang akan disambung. Jika pin sudah terasa masuk dan terkunci pada rantai, kelebihan dari connecting rivet ini bisa kita potong.
      Connecting Rivet-Pin rantai sepeda
      Connecting Rivet-Pin rantai sepeda (source: parktool.com)

      Jangan menggunakan rivet/pin bekas untuk menyambungkan rantai, karena potensi untuk lepas lebih besar, karena bentuknya sudah berubah ketika ditekan keluar. Jika kesulitan untuk memakai connecting rivet, kita bisa memakaikan masterlink untuk menghubungkan rantai agar lebih mudah dikerjakan.

    • Masterlink
      Jika akan menyambung dengan masterlink, pasang setengah masterlink di titik potong rivet. Masterlink biasanya memiliki arah untuk pemasangannya, pastikan masterlink sudah mengikuti dan sesuai dengan arah perputaran rantai sepeda.
      Menyambung rantai dengan masterlink
      Menyambung rantai dengan masterlink (sumber: slowtwitch.com)

      Lalu sambungkan kedua masterlink pada kedua ujung lubang dan pin. Untuk mengunci masterlink, kita perlu menarik masterlink ke arah luar, bisa ditekan keluar dengan plier tang khusus masterlink, atau rem roda belakang lalu gowes kuat agar masterlink bisa tertarik ke arah luar.

Metoda 3: Rumus panjang rantai

Cara ini lebih mudah dan cepat untuk dilakukan, tetapi kadang hasilnya kurang akurat. Cara ini baik untuk perhitungan cepat dan perkiraan kasar saja.
Kita bisa dengan mudah memperkirakan kebutuhan rantai dengan kalkulator rantai sepeda, input yang dimasukkan adalah ukuran chainring terbesar, sprocket terbesar, dan panajng chainstay (jarak dari titik pusat bottom braket ke titik pusat hub roda belakang). Beberapa kalkulator online seperti:

Untuk kalkulator part , gear ratio, dan yang berhubungan dengan sepeda lainnya bisa dilihat di kalkulator sepeda.

Untuk yang mau menghitung secara manual bisa menggunakan rumus:

L = 2 (C) + (F/4 + R/4 + 1)
Rumus menghitung panjang rantai sepeda
Rumus menghitung panjang rantai sepeda

L = Length – panjang rantai dalam satuan inchi, satu unit rantai lebarnya (pitch) adalah 1/2 inchi. Sehingga kebutuhan unit rantai = panjang (L) x 2.
C = Chain stay – jarak dari titik pusat bottom braket ke titik pusat hub roda belakang dalam satuan inchi
F = Front chainring – jumlah gigi (T) chainring terbesar.
R = Rear cog – jumlah gigi (T) sprocket terbesar.

Dengan cara ini kita bisa memperkirakan kebutuhan panjang rantai sepeda kita tanpa perlu membongkar rantai sepeda.

Masih ada metoda lain yang dipakai untuk mendapatkan panjang yang ideal, seperti “small-small” atau “kecil-kecil”, kebalikan dari “big-big” atau mengukur menggunakan chainring dan sprocket terkecil, menggunakan pulley dan sebagainya. Jika kamu juga mempunyai cara dan metoda lain, boleh disharing disini. Tetapi yang terpenting adalah kita harus tahu apakah rantai sepeda kita kepanjangan atau kependekan, sehingga bisa diperbaiki untuk mendapatkan performa dan kenyamanan bersepeda.

Memeriksa panjang rantai yang cocok

Setelah rantai terpasang, kita perlu mengecek apakah panjang rantai sepeda sudah ideal, jangan sampai terlalu panjang atau terlalu pendek, ada beberapa hal mudah yang bisa kita periksa:

  1. Periksa slack
    Slack adalah kekendoran rantai. Rantai sepeda juga tidak bisa terlalu ketat tanpa ada ruang bebas sedikitpun. Pada kondisi diam, rantai sepeda harus dalam keadaan rata dengan permukaan, kalaupun melengkung (slack), hanya sekitar 1 cm. Jika rantai terlalu melengkung, maka rantai sepeda masih kepanjangan.

    Rantai sepeda terlalu panjang
    Rantai sepeda terlalu panjang (source: parktool.com)

  2. Periksa pulley/jockey
    Lihat lilitan rantai pada pulley pada saaat shifting ke sprocket terbesar dan terkecil.
    Jika rantai terlalu panajng maka kemungkinan rantai yang menggulung di jockey bisa saling bergesekan.
    Jika rantai terlalu pendek, pada posisi chainring dan sprocket besar, rantai di pulley terlihat hampir lurus tanpa ada lengkungan pada gigi gear pulley.

    Posisi rantai pada pulley
    Posisi rantai pada pulley (source: parktool.com)

  3. Pakai sepedanya
    Tidak ada cara yang lebih baik daripada mencoba langsung. Lihat performa rantai sepeda dan shifting pada saat jalan datar, tanjakan dan turunan.

Yang perlu diingat juga ketika performa rantai tidak bagus (shifting keras, rantai nyangkut, dll) adalah, kemungkinan rantai macet atau kurang pelumas rantai, jenis rear derailleur cage yang tidak sesuai, gigi gear yang sudah aus, performa shifter, dan hal lain pada drivetrain. Terutama untuk pemakian ekstrem kondisi rantai normal pasti akan terganggu, chain tensioner, chain guide, dan aksesoris lainnya mungkin bisa mengurangi masalah pada kondisi ekstrem ini. Tetapi setidaknya satu hal penting sudah kita bereskan dengan memakai ukuran rantai yang sesuai.