Tuas Rem Sepeda
Tuas Rem Sepeda

Jenis-jenis rem pada sepeda

Rem sepeda adalah bagian dari sepeda yang berfungsi untuk menahan perputaran roda untuk mengurangi atau menghentikan kecepatan sepeda. Rem sepeda adalah salah satu komponen dasar yang paling penting untuk keselamatan bersepeda, Ingat untuk selalu periksa ABC sebeleum bersepeda, Air (tekanan ban), Brake (rem sepeda), Chain (rantai sepeda).  Sepeda yang baik adalah sepeda yang bisa memberikan rasa aman dan nyaman bagi penggunanya.

Semua rem sepeda memiliki 3 mekanisme utama, yaitu:

  • Pengaktifan: mengaktifkan rem dengan tuas, levers, pedal, tekan, dan lainnya
  • Transfer: kabel, hydraulic, rantai
  • Rem: mekanisme yang menahan roda, seperti penjepit, drum, kaliper.

Sejarah sepeda mencatat banyak sekali jenis rem yang dipakai pada sepeda, ada yang sudah tidak dipakai lagi, ada juga yang masih terus dipakai sampai sekarang. Berikut beberapa jenis rem yang ada.

1. Spoon Brake

Atau disebut juga plunger brake, kemungkinan adalah jenis rem yang pertama kali dipakai pada sepeda. Awalnya spoon brake digunakan pada penny farthing pada tahuan 1880an. Spoon brake terdiri dari sebuah pad melengkung sesuai bentuk roda, pad bisa terbuat dari kulit atau metal.  Cara kerjanya pad ditekan pada bagian atas ban sepeda dengan kaki, atau tuas tangan. Penggunaan jenis rem spoon ini membuat ban botak dengan cepat karena gesekannya.

Sepeda dengan rem jenis Spoon brake
Sepeda dengan rem jenis Spoon brake

2. Duck Brake

Atau duck roller brake dioperasikan dengan tangan, untuk menekan dua pad ke ban sepeda. Pad bisa terbuat dari kayu atau karet. Sebuah per dipakai untuk menjauhkan pad dari ban sepeda jika tuas rem tidak ditarik.

Sepeda dengan rem jenis duck roller brake
Sepeda dengan rem jenis duck roller brake

3. Rem Coaster / Rem Torpedo

Coast sendiri artinya adalah meluncur dengan kondisi pedal diam. Rem coaster atau back pedal brake juga sudah lama dipakai, biasanya dipakai oleh sepeda anak, sepeda kota, dan sepeda santai yang biasa dipakai untuk kecepatan rendah, dan tidak bisa dipakai pada sepeda yang memiliki gigi (multi gear) belakang (kecuali sistem gear ada di dalam hub). Sepeda dengan rem coaster mempunyai tambahan metal yang dipasang di chainstay. Ketika kita mengayuh pedal ke belakang, maka putaran roda belakang akan semakin pelan sampai berhenti. Memutar pedal ke belakang dan memposisikannya pada posisi datar atau horizontal akan menciptakan friksi di dalam hub yang akan memperlambat sepeda, memutar lebih jauh ke belakang bisa mengunci hub sepeda yang membuat roda tidak berputar lagi. Mekanismenya sederhana, tidak ada kabel, tidak ada tuas rem, dan sangat mudah perawatannya. Tetapi rem coaster ini hanya berfungsi pada roda belakang. Risiko rem coaster ini adalah, sepeda bisa slip atau skidding ketika roda belakang berhenti secara tiba-tiba. Sepeda dapat meluncur dengan kondisi pedal diam, tetapi roda sepeda tidak bisa dikayuh ke belakang, karena akan mengaktifkan rem sepeda.

Mekanisme coaster brake
Mekanisme coaster brake

Gambar di atas adalah isi di dalam hub sepeda dengan rem coaster. Pada saat sepeda dikayuh ke belakang (sprocket berputar ke belakang), clutch akan bergeser ke kiri dan menjepit brake shoes untuk menahan perputaran roda. Jika dikayuh ke depan, maka clutch akan bergeser ke kanan menjauh dari rem, sehingga roda bebas bergerak. Brake arm gunanya untuk menahan posisi hub agar tidak ikut berputar ketika direm.

Kelebihan:

  • Tidak terpengaruh cuaca dan hujan, mempunyai kekuatan yang sama pada saat hujan atau basah amaupun kering.
  • Rem coaster tidak harus dirawat dan diservice sesering rem lainnya.
  • Tidak ada kabel rem, membuat tampilan sepeda lebih simple dan bersih
  • Cocok untuk orang yang memiliki keterbatasan kekuatan atau penggunaan tangan pada sepeda

Kekurangan:

  • Aneh jika belum terbiasa, harus berhati-hati untuk menghindari kecelakaan
  • Sepeda sering slip atau ngepot jika di rem kuat
  • Jika rantai lepas atau rusak, maka rem coaster tidak berfungsi lagi
  • Lebih gampang panas dan overheating jika dipakai terus menerus
  • Memperbaikinya lebih susah karena struktur rem yang lebih kompleks
  • Rem coaster tidak compatible dengan gigi belakang, hanya untuk single speed

Sepeda dengan rem coaster biasanya tidak memiliki rem lain, sebaiknya tambahkan rem depan pada sepeda agar lebih aman

4. Drum Brake

Rem drum adalah rem yang dioperasikan dengan tangan, dimana brake shoes atau kanvas rem akan menekan ke dinding bagian dalam drum atau tabung. Dulu drum brake sangat banyak dipakai pada kendaraan bermotor, sebelum digantikan oleh disc brake karena lebih murah dan simple. Drum brake banyak dipakai di negara yang sering hujan, karena performa drum brake tidak terpengaruh pada keadaan basah.

Drum brake bisa terdapat di dalam hub roda sepeda, atau bisa juga dipasang di sebelah hub (biasanya sebelah kiri). Drum brake yang dipasang di roda depan bisa digabung dengan generator hub lampu sepeda, dan untuk drum brake belakang bisa digabung dengan internal hub gearing.

Pada kendaraan bermotor, drum brake menggunakan piston hidrolik, tetapi pada sepeda menggunakan kabel.

Isi di dalam drum brake sepeda
Isi di dalam drum brake sepeda

Di dalam drum brake, terdapat dua brake shoes yang berhadapan dalam posisi seperti lingkaran. Ketika rem ditekan, akan menarik kabel, dan kabel akan menarik brake shoes ke arah dinding drum, menghasilkan friksi untuk menghentikan laju roda sepeda. Ketika rem dilepas, rem drum memiliki per di dalamnya yang akan menarik brake shoes menjauh dari dinding drum.

Kelebihan:

  • Tidak terpengaruh cuaca, lumpur dan air
  • Tidak merusak dan terpengaruh bentuk rim atau velg sepeda, walaupun ada pasir atau lumpur atau velg sepeda yang bengkok
  • Tidak membuat velg dan ban menjadi panas ketika drum brake digunakan
  • Bentuknya tidak harus mengikuti roda atau frame, sehingga bisa menjadi pilihan rem pada bentuk sepeda tau roda yang tidak umum

Kekurangan:

  • Lebih berat dari rim brake
  • Semakin kecil drum brake, semakin lemah kekuatan pengeremannya dan semakin cepat panas
  • Jika drum brake terlalu kuat, dapat membuat fork menjadi bengkok
Pemakaian Drum brake pada sepeda
Pemakaian Drum brake pada sepeda

5. Gyro atau Rotor brake

Gyro atau Rotor brake adalah modifikasi pada kabel rem yang dikembangkan untuk sepeda BMX freestyle, penggunaana rem gyro membuat stang sepeda atau handlebars bisa berputar 360 derajat tanpa  membuat kabel rem sepeda tersangkut. Biasanya rem gyro dipakai untuk rem belakang, karena untuk rem depan, kabel rem bisa dimasukkan lewat stem atau steer tube agar tidak mengganggu ketika memutar stang sepeda. Sepeda BMX biasanya menggunakan jenis rem rim brake.

Sistem rem gyro atau rotor memiliki 2 disc atau piringan logam yang agak tebal pada stem atau steer tube, untuk menghubungkan kabel rem. Disc atas terhubung dengan tuas rem, disc bawah terhubung dengan rem sepeda. Disc atas dan disc bawah saling berhubungan, yang membuat jka disc di atas ditarik, maka akan menarik disc bawah yang akan mengaktifkan rem sepeda. Disc bisa dihubungkan dengan satu kabel atau dual kabel pada sisi yang berseberangan.
Disc pada bagain atas memiliki mekanisme bearing yang membuatnya bebas berputar tanpa ikut memutar disc bawah, sedangkan disc bawah selalu dalam keadaan diam. Sehingga stang bisa diputar-putar, tanpa membuat kabel rem sepeda tersangkut.

Mekanisme rem gyro atau rotor
Mekanisme rem gyro atau rotor

Kelebihan:

  • Bebas memutar stang sepeda untuk trik seperti tailwip atau barspin
  • Jika dua kabel digunakan dapat mengurangi gesekan pada gyro

Kekurangan:

  • Memberikan sedikit tahanan pada pergerakan stang
  • Lebih banyak bagian sepeda yang harus diberi pelumas dan dirawat
  • Bisa menggunakan stang yang terbalik ketika bersepeda

6. Rem sepeda fix gear / Rem Doltrap

Sepeda dengan fixed gear atau sepeda fixie tidak mempunyai freewheel yang artinya selama roda belakang berputar, pedal akan terus berputar. Sepeda fixie tidak bisa melakukan coasting, pedal akan selalu berputar selama roda belakang berputar, tetapi hal in imembuat sepeda fixie bisa dikayuh mundur. Banyak sepeda fixi yang tidak memiliki rem, untuk tampilan yang sangat simple, dan juga kadang memang tidak membutuhkan rem karena hanya dipakai untuk kecepatan rendah. Mengurangi kecepatan putaran pedal akan mengurangi kecepatan sepeda. Untuk menghentikan sepeda fixie, pedal sepeda harus berhenti juga. Sepeda fixie memiliki banyak trik khusus untuk menghentikan sepeda, ada yang sambil mengangkat-angkat roda belakang, ada yang memang sambil berdiri di pedal untuk menahan putaran pedal sampai sepeda ngepot atau skid, dan masih ada banyak trik lagi. Untuk keselamatan, sangat dianjurkan untuk menambahkan rem depan pada sepeda fixie.

Trik mengerem pada sepeda fixie
Trik mengerem pada sepeda fixie

7. Rim Brake

Sesuai namanya rim brake bekerja dengan menekan dan menahan rim atau velg sepeda untuk mengurangi dan menghentikan putaran roda sepeda. Sistem rim brake sudah dipakai sejak lama, terus dikembangkan, dan masih menjadi rem pilihan pada sepeda sekarang ini. Rim brake menjepit rim atau velg sepeda mengikuti lingkaran rim, sehingga membutuhkan gaya atau tekanan yang lebih kecil daripada hub brake yang berada di pusat roda. Secara fisika, rim brake merubah energi kinetik (sepeda yang bergerak) menjadi panas (gesekan pada rim). Panas akibat gesekan dari pad rem atau brake shoes sebagian akan diserap oleh velg sepeda. Dibandingkan dengan hub atau disc brake yang bentuknya lebih kecil dari velg sepeda, maka penyebaran panas akan lebih baik dibandingkan dengan hub atau disc brake. Sehingga rim brake baik untuk dipakai pada sepeda kecepatan tinggi, atau untuk perjalanan yang panjang pada kondisi kering.

Jenis-jenis rim brake:

  • Cantilever brake

Jenis rem yang pertama kali dipakai pada rim brake. Rem cantilever memiliki dua lengan (arm), dengan posisi brake shoe dan kaitan kabel yang sama pada kedua lengan. Dimensi kedua lengan sama, dengan bentuk sama hanya berlawanan arah (seperti terlihat pada cermin). Setiap lengan terpasang pada frame atau fork, pada kedua sisi rim sepeda. Kedua lengan terhubung dengan kabel menuju satu titik yang sama, lalu tersambung ke tuas rem. Ketika rem ditarik, maka kedua lengan akan tertarik bersamaan ke dalam dan menjepit rim sepeda.

Rem jenis Cantilever Brake- Tektro CR 720
Rem jenis Cantilever Brake- Tektro CR 720
  • Caliper brake

Jenis rim brake yang memiliki mekanisme sendiri pada strukturnya, dipasang dengan satu baut pada rangka sepeda di atas roda. Bentuk lengannya tersambung, sehingga terlihat menutupi bagian atas roda sepeda.

Single Pivot atau Sidepulls: kedua lengan (arm) caliper terhubung pada satau titik pivot yang berada di tengah caliper. Kedua lengan ditarik bersamaan melalui kabel pada salah satu sisi lengan.

Rem Sepeda Rim Brake Caliper Single pivot atau sidepull
Rem Sepeda Rim Brake Caliper Single pivot atau sidepull

Dual Pivot: terlihat sama dengan single pivot, tetapi setiap lengan memiliki titik pivotnya sendiri. Satu lengan memiliki titik pivot di tengah, satu lengan lagi di samping (conventional). Atau kedua lengan memiliki titik pivot di samping (symmetric).  Kedua lengan ditarik bersamaan melalui kabel pada salah satu sisi lengan.

Rem Sepeda Rim Brake Caliper Dual pivot Conventional
Rem Sepeda Rim Brake Caliper Dual pivot Conventional

Center Pull: Kedua lengan terhubung pada kabel yang sama yang akan ditarik ke atas untuk pengereman, setiap lengan memiliki titik pivot di arah berlawanan di atas roda.

Rem Sepeda Rim Brake Caliper Centerpull
Rem Sepeda Rim Brake Caliper Centerpull
  • V Brake

V brake adalah nama atau hak paten dari Shimano untuk rim brake, atau sering disebut juga sebagai direct-pull brake. Setiap lengan memiliki titik pivot yang berfungsi juga sebagai tempat menempel di frame sepeda, yang posisinya lebih rendah dari rim sepeda. Kedua lengan ditarik bersamaan melalui kabel pada salah satu sisi lengan.
Jenis rem ini sangat popular karena merupakan pengembangan teknologi pada rim brake. Sangat banyak dipakai pada sepeda gunung sebelum mulai digantikan oleh disc brake. Rem sepeda ini memiliki mekanika yang lebih panjang, sehingga memerlukan tuas rem khusus, tuas rem sepeda balap tidak bisa dipakai untuk jenis rem ini.

Baca juga: Cara Kerja Rem V-Brake Sepeda

Rem Sepeda Rim Brake V-Brake
Rem Sepeda Rim Brake V-Brake
  • U Brake

Dikenal juga sebagai “990-style”. Berbeda dengan jenis rim brake sebelumnya, dua titik pivot pada U brake juga merupakan titik pemasangannya pada frame atau fork sepeda. Sejak awal, U brake dipakai oleh sepeda balap (road bike) dan sepeda kota (sepeda city). Tetapi juga sudah beralih dipakai pada sepeda gunung, dan menjadi standard pada sepeda BMX.

Rem Sepeda Rim Brake U-Brake
Rem Sepeda Rim Brake U-Brake

Jenis karet atau pad Rim Brake

Jenis brake shoes pad rim brake yang sejak dulu dipakai adalah brake shoes yang memiliki blok karet dalam case (tempat menyimpan blok karet) dari metal, yang terpisah. Brake case lama biasanya terbuka pada satu sisi untuk memudahkan penggantian blok karet, sedangkan brake shoes modern biasanya tertutup dua sisinya supaya blok karet tidak gampang terlepas.
Untuk brake shoes yang modern, tidak memiliki pegangan karet lagi, tetapi pengikat sudah langsung ditancapkan pada karet rem. Sehingga lebih tipis dan bisa dimasukkan ke celah antara velg dan fork sepeda modern yang langsing. Ada baut pegangan rem tidak ditancapkan di tengah, tetapi sedikit menyamping, sehingga satu sisi lebih panjang dari sisi lainnya. Hal ini dibuat agar memberikan tekanan yang lebih merata pada seluruh permukaan karet. Pasang sisi yang lebih panjang ke arah roda belakang sepeda, untuk pemakaian karet rem yang lebih merata dan pengereman yang lebih maksimal.
Smooth stud: smooth stud artinya, pegangan pada pad keret rem mulus, tidak memiliki ulir (thread), nantinya akan dijepit pada caliper (lengan) rem. jenis karet rem yang biasa dipakai pada jenis rem cantilever dan centerpull konvensional
Threaded stud: Sering kali terlihat sama denga smooth stud, tetapi yang membedakannya adalah pada saat pemasangannya pada lengan rem, threaded stut memakai washer cekung dan cembung untuk felksibilitas kemiringan pad.

Jenis pad karet pada rem sepeda rim brake
Jenis pad karet pada rem sepeda rim brake

Hydraulic rim brakes

Belum terlalu banyak dipakai pada sepeda dengan rim brake, kebanyakan masih menggunakan kabel. Salah satu merk rim brake dengan sitem hidrolik yang legenda adalah Magura’s HS. Satu hose (selang) hidrolik yang berisi oli masuk ke salah satu lengan (caliper), lalu ada hose lainnya lagi yang terhubung ke lengan yang lainnya. Penggunaan sistem hidrolik pada rim brake bisa menghasilkan pengereman yang lebih kuat, dan perawatan yang lebih jarang. Teruskan baca ke bawah untuk penjelasan lebih detail tentang mekanisme hydraulic pada rem.

Kelebihan Rim Brake

  • Murah
  • Ringan
  • Mekanisme sederhana dan mudah perawatannya
  • Pengereman yang kuat

Kekurangan Rim brake

  • Tidak bekerja maksimal pada kondisi basah
  • Potensi macet atau tidak menggigit bila kotoran menempel pada karet rem
  • Harus sering perawatan, terutama untuk posisi karet rem
  • Dapat merusak rim untuk jangka yang panjang atau kotoran pada karet rim, atau posisi karet yang salah

8. Disc Brake

Awalnya hanya dipakai pada sepeda gunung, sekarang disc brake sudah dipakai di semua jenis sepeda. Disc brake adalah rem yang memiliki metal disc atau cakram metal atau rotor yang dipasang dan ikut berputar dengan roda. Kaliper dipasang pada frame atau fork sepeda untuk menjepit disc ketika melakukan pengereman. Tidak seperti rim brake yang menggunakan karet, disc brake menggunakan metal keras atau keramik yang tidak terlalu banyak dipengaruhi oleh air, lumpur, dan panas, sehingga membuat rem yang lebih konsisten.

Kelebihan disc brake:

  • Kekuatan
    Disc brake mempunya kekuatan yang sangat kuat untuk menghentikan roda, bahkan sering lebih kuat dari yang dibutuhkan. Hal ini memudahkan dalam pengaturan kekuatan pada saat menekan tuas rem, mengurangi kelelahan tangan terutama pada turunan panjang. Kekuatan pengeream disc brake juga bisa dirubah dengan mengganti jenis dan diameter rotor atau disc. Rotor yang lebih besar memberikan kekuatan pengereman yang lebih kuat, cocok untuk sepeda dan pengendara yang lebih berat.
  • Modulation (kontrol)
    Ketika kita menarik tuas rem dosc brake, hasil pengereman konsisten dengan kekuatan penekanan tuas rem. Hal ini memudahkan kita untuk mengatur rem untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.
    Secara tidak langsung disc brake membuat sepeda lebih kencang, karena membutuhkan waktu yang tidak lama untuk mengurangi kecepatan, sehingga kita bisa menghabiskan waktu lebih lama pada kecepatan tinggi sebelum mulai mengurangi kecepatan.
  • Semua medan segala cuaca
    Ketika mengerem dengan rim brake pada kondisi basah, sering terjadi delay, rem tidak langsung berfungsi, karena rem perlu menyingkirkan air dan kotoran sebelum betul-betul menempel pada velg sepeda, palagipada rem yang permukaannya licin seperti velg carbon.
    Posisi disc/rotor yang lebih tinggi dari velg dan caliper yang lebih tertutup, serta bahan metal yang lebih kasar, membuat disc brake hamper tidak dipengaruhi oleh cuaca dan medan bersepeda yang berlumpur, pasir, atau debu.
Modulation atau kontrol kekuatan rem sepeda
Modulation atau kontrol kekuatan rem sepeda

Kekurangan disc brake:

  • Membutuhkan hub roda yang bisa dipasang disc brake, dan membutuhkan frame atau fork yang bisa dipasang caliper. Beberapa hub yang tidak dirancang baik, menggeser posisi roda pada hub sedikit ke kiri untuk menyediakan ruang bagi disc brake. Posisi roda dan jari-jari sepeda yang tidak simetris, membuat kekuatan roda sepeda lebih lemah.
  • Disc lebih cepat panas karena media untuk menyebarkan panas lebih kecil dibandingkan dengan rim brake yang besar. Overheating disc brake, bisa membuat cairan hidrolik memuai bahkan bocor, dan membuat rem tidak berfungsi.
  • Mirip seperti hub brake, pengereman pada disc brake memberikan momentum tekanan pada pusat roda. Sering kita lihat frame yang patah atau roda yang lepas dari dropout sepeda karena pengereman. Disc brake yang kuat, membutuhkan frame dan fork yang lebih kuat juga, serta lebih sering untuk memeriksa quick release atau through axle pada roda masih terpasang dengan kencang.

Jenis disc brake:

  • Mekanikal (kabel)
    Mekanisme pengereman yang menggunakan kabel baja untuk mengaktifkan rem. Harganya yang murah,simple, dan mudah untuk diperbaiki,  tetapi sering menghadapai kendala karena karat atau oksidasi, macet, dan elastisitas yang menurun seiring pemakaian.
  • Hydraulic / Hidrolik
    Mekanisme yang sangat efektif, sudah banyak dipakai, dan mungkin dalam beberapa tahun ke depan, semua sepeda akan memakai sistem rem hidrolik. Rem hidrolik tidak menggunakan kabel, tetapi menggunakan cairan mineral oil, DOT fluid, atau minyak rem. Minyak rem dipakai karena meiliki titik didih yang tinggi (di atas 200 Celcius), sehingga mengurangi pemuaian dan kebocoran akibat panas. Rem hidrolik menggunakan hose (selang) yang tertutup dan reservoir (tempat penyimpanan cairan) pada sistem remnya. Ketika rem ditarik, cairan akan ditekan dan hose akan mengalirkan tekanan pada caliper untuk menjepit rotor. Karena minyak rem tidak memiliki elastisitas seperti kabel, dan lebih bersifat padat ketika di dalam kabel, membuat rem ini sangat reponsif dan konsisten. Rem sepeda hidrolik lebih enteng ketika ditekan, dan memberikan pengereman yang lebih kuat.
    Penggantian cairan minyak rem atau “bleed”, memiliki teknik khusus. Pastikan memakai minyak rem yang compatible dengan spesifikasi rem untuk performa yang maksimal. SRAM menganjurkan penggantian minyak rem setiap 6 bulan, sedangkan Shimano menganjurkan penggantian minyak rem ketika minyak rem sudah mulai kehilangan warnanya.
    Pada caliper disc brake, terdapat piston yang dilapis oleh brake pad untuk menjepit rotor. Brakepad dan rotor bisa diganti-ganti sesuai keinginan atau jika sudah mulai aus.
Komponen dari rem sepeda disc brake
Komponen dari rem sepeda disc brake

Rotor atau Disc

Ukuran rotor juga harus diperhatikan, semakin besar rotor semakian panjang dan besar permukaan untuk melakukan pengereman, menghasilkan rem yang lebih kuat dan penyebaran panas yang lebih baik. Diameter disc brake beragam, mulai dai 140mm sampai 203 atau 205mm. Sepeda balap dan cyclocoross biasanya menggunakan rotor diameter kecil 140-160mm, sepeda gunung XC Cross country menggunakan 160mm, sepeda gunung trail menggunakan 160-180mm, sepeda gunung enduro menggunakan 180mm, dan sepeda gunung downhill menggunakan 200-203mm.
Sesuaikan juga dengan berat sepeda, bawaan dan pengemudinya, semakin berat membutuhkan diameter disc yang lebih besar juga.
Ketika membeli disc, perhatikan diameter dan ketebalan disc. Perbedaan ketebalan disc memang sangat tipis, tetapi jika membeli disc yang lebih tebal dari spesifikasi caliper, bisa membuat disc selalu bersentuhan dengan brake pad walaupun rem belum ditekan.

Diameter rotor pada disc brake
Diameter rotor pada disc brake

Piston

Brake pad menempel pada permukaan piston, sehingga mekanisme piston juga bisa mempengaruhi performa rem.

  • Single piston: Hanya satu piston yang bergerak (aktif) ketika melakukan pengereman, piston yang satunya lagi tidak bergerak (pasif). Biasanya ditemui pada jenis rem disc brake yang murah.
  • Double Piston: Kedua piston bergerak ke dalam ketika rem diaktifkan.
  • Four piston: Disc brake yang memiliki 4 piston aktif.
Piston pada rem sepeda disc brake
Piston pada rem sepeda disc brake

Brake pad / Pad rem

  • Organic atau resin: terbuat dari campuran material organic seperti karet, kaca, fiber, yang dicampur dengan resin.
    Organic pad lebih kuat dan senyap gigitannya, tetapi lebih cepat aus atau habis terutama pada konsisi berlumpur. Tidak gampang panas, tetapi jika panas akan lebih mudah aus.
  • Sintered atau metallic: terbuat dari butiran atau permukaan metal yang ditekan pada tekanan tinggi.
    Metallic pad cocok dipakai pada jalan yang curam, lebih cepat panas tetapi materialnya memang tahan panas. Lebih tahan lama dan lebih kuat pada kondisi basah.

Kompabiliti frame dan fork

Sekaran ini hampir semua frame dan fork sepeda gunung mempunyai mount (dudukan) untuk pemasangan disc brake. Jika ingin memasang disc brake pada sepeda model lama, sebaiknya pastikan dulu apakah ada mount atau tidak. Pemakain adaptor atau tambahan pada sepeda yang tidak memiliki mount kurang dianjurkan, karena kekuatannya tidak maksimal, dan belum tentu frame atau fork kuat untuk disc brake.
Ada beberapa jenis dudukan untuk kaliper, yaitu: IS (International Standard), PM (Post Mount), dan Flat Mount. Dudukan IS memiliki lubang baut yang tegak lurus terhadap frame, sedangkan dudukan PM memiliki posisi lubang baut yang sejajar dengan frame. Flat Mount adalah sistem yang dikembangkan Shimano dan dipakai oleh banyak merk lainnya, yaitu sistem yang memasang caliper langsung pada frame atau fork dengan dengan bentuk yang lebih minimalis, kompak, dan bersih.
Sebelum membeli atau memasang disc brake, pastikan jenis dudukan apa yang ada di sepeda. Beberapa disc brake hanya bisa dipasang pada jenis dudukan tertentu saja, atau memerlukan adaptor agar bisa dipasang pada dudukan yang berbeda.

Jenis mounting disc brake pada frame sepeda
Jenis mounting disc brake pada frame sepeda

Kompabiliti Roda sepeda

Roda sepeda harus yang disc ready agar bisa dipasang disc brake. Jika hub sepeda kita tidak memiliki dudukan untuk dipasang disc brake, sebaiknya membeli hub atau roda baru. Ada dua jenis rotor disc pada roda berdasarkan mpunt atau dudukannya:

  • Six-Bolt (IS): 6 lubang baut untuk menempelkan disc atau rotor, baut untuk rotor menggunakan baut torx head.
    Sistem six bolt ini kompatibel dengan hampir semua rotor, memiliki banyak pilihan, dan menggunakan alat yang sederhana untuk buka-tutupnya. Tetapi, sering terjadi rotor yang tidak center akibat pemasangan baut yang tidak presisi, serta juga thread lebih sering rusak karena terlalu ketat atau longgar pada saat dipasang, sert membutuhkan waktu yang lebih lama untuk pemasangannya.
  • Centerlock adalah sistem dari Shimano, hanya menggunakan satu sistem pengunci, jadi rotor dimasukkan ke slot pada hub, lalu dikunci. Kunci atau tool yang dipakai pada sistem ini adalah kunci bottom bracket atau dengan lock ring tool.
    Sistem centerlock in sangat mudah untuk memasangnya, dan bobot hub lebih ringan, dan posisi rotor yang center karena dimasukkan pada slot. Tetapi bobot rotor centerlock ini lebih berat, bisa memiliki ukuran standard dan oversize yang masing-masing membutuhkan kunci khusus yang berbeda untuk buka-tutupnya.

Walaupun begitu masing-masing sistem ini mempunyai adaptor yang sehingga bisa dipakai pada sistem yang berbeda.

Jenis rotor disc brake IS 6 bolt-Centerlock
Jenis rotor disc brake IS 6 bolt-Centerlock