Rim dan ban sepeda mavic dengan sertifikat UST
Rim dan ban sepeda mavic dengan sertifikat UST

Panduan umum untuk memilih rim / pelek sepeda

Rim atau velg atau pelek sepeda adalah bagian dari roda tempat menempel atau menahan ban, penopang jari-jari sepeda, dan bisa juga sebagai permukaan rem. Rim ini bisa dikatakan sebagai frame untuk roda. Pemilihan rim sepeda tidak hanya diukur dari kekuatannya menahan beban, tetapi juga berat, bentuk, dan kemampuan pengeraman (pada sepeda yang menggunakan rim brake atau rem di velg).

Jenis Rim Sepeda

Jenis rim sepeda harus menyesuaikan dengan jenis ban yang akan dipasang, setiap jenis ban memerlukan bentuk velg yang berbeda. Beberapa jenis ban paling banyak dipakai sekarang ini:

  1. Clincher rim: Rim untuk ban yang memiliki ban dalam, yang memiliki dinding untuk menahan atau mengaitkan ban luar. Jenis velg ini yang paling umum kita temui pada sepeda, banyak variasinya, mudah untuk perawatannya. Jenis roda clincher lebih rawan untuk bocor, dan efisiensi tenaga yang tidak sebagus jenis roda lainnya.
  2. Tubeless rim: Rim untuk ban tanpa ban dalam, dengan bentuk bagian dalam yang khusus agar kedap udara. Roda tubeless lebih tahan terhadap tusukan, tidak mudah bocor, walaupun memerlukan pemasangan yang lebih spesifik.
  3. Tubular rim: Jenis rim tubular tidak memiliki dinding, karena ban akan dijahit atau ditempelkan langsung pada rim. Pemasangan dan membukanya jauh lebih susah dan memerlukan peralatan khusus. Jenis roda/ban tubular dianggap sebagai yang paling efisien secara tenaga dan berat, sehingga lebih banyak dipakai untuk para balapan sepeda.
Jenis velg untuk ban Clincher, Tubular, Tubeless
Jenis velg untuk ban Clincher, Tubular, Tubeless

Artikel jenis ban sepeda menjelaskan lebih lengkap tentang kelebihan dan kekuarangan masing-masing jenis sepeda di atas, termasuk ban mati (airless tyre).

Pelek Clincher vs tubeless

Banyak dari kita pesepeda yang bisa mengkonversi rim clincher menjadi tubeless, atau rim biasa dipasang ban tubeless. Dan rim/velg tubeless sendiri bisa dipasang dengan atau tanpa ban dalam. Walaupun begitu, kedua jenis rim ini memiliki desain dan struktur yang berbeda.

Rim biasa atau clincher memiliki permukaan bagian dalam yang melengkung mulus, dan ada lubang untuk jari-jari. Dan dipakaikan rim tape, semacam lakban tebal untuk menjaga agar ban dalam tidak tergores atau bergesekan dengan lubang atau tertusuk jari-jari sepeda.

Pelek tubeless kebanyakan mempunyai sisi dinding yang lebih pendek, bagian tengah yang lebih sedikit masuk ke dalam, yang berguna ketika dipompa akan menendang ban lebih kuat dan masuk ke cantolan di sebelah dinding velg. Supaya velg kedap udara, perlu ditambahkan rim tape, yang fungsinya menutup celah dari lubang jari-jari agar udara tidak keluar, baik untuk ban tubeless maupun clincher. Serta sealant atau cairan khusus tubeless yang bisa masuk ke celah-celah sempit termasuk kebocoran ban kecil, agar ban kedap sempurna.

Perbedaan rim tubeless dengan clincher
Perbedaan rim tubeless dengan clincher

Velg clincher, memiliki sisi dinding yang lebih panjang, sehingga akan lebih sulit ketika akan memasang ban tubeless. Karena untuk menyangkutkan pinggir ban ke cantolan (bead) nya, perlu tekanan udara besar, sering kali memerlukan kompresor atau tire booster yang bisa memompa udara bertekanan tinggi, untuk mendorong ban agar bisa mengancing di rim. Sedangkan velg tubeless yang memiliki sisi dinding lebih pendek, dengan pompa biasa kita sudah bisa memasang ban tubeless.

Jenis Velg Tubeless

Ada beberapa jenis pelek tubeless yang mungkin bisa kita temui, yang paling umum:

Tubeless Ready (TLR): Tubeless Ready (TLR) adalah jenis rim yang sudah bisa dipasangkan ban tubeless. Artinya velg ini sudah dipasangkan rim tape, tinggal menambah sealant dan memasangkan ban tubeless.

Tubeless Compatible (TC): Pelek yang sudah mendukung tubeless, tapi belum terpasang rim tape. Tubeless ready dan tubeless compatible sering dibalik-balik artikan oleh pembuat rim, tapi pada intinya velg itu bisa dipasangkan ban tubeless. Ketika membeli wheelset/roda atau sepeda TLR dan tubeless compatible tidak berati yang terpasang ban tubeless. Istilah ini juga merupakan taktik marketing, menjual velg tubeless padahal yang terpasang ban clincher dengan ban dalam, yang harga dan biayanya lebih murah dari ban tubeless.

UST (Universal Standard Tubeless): adalah jenis atau standard velg dan ban tubeless yang lebih presisi dan lebih kuat. Sistem ini dikembangkan dan dipatenkan pada 1999 oleh Mavic, Michelin, and Hutchinson selaku produsen dan rim dan ban terkemuka, dengan membuat sebuah bentuk velg yang dengan bentuk, tonjolan, dan dimensi yang spesifik agar ban tubeless benar-benar terikat dengan optimum pada pelek tersebut, lebih kedap udara, lebih kokoh, meingkatkan traksi, dan inertia (perubahan bentuk akibat kecepatan).

Velg dengan label UST biasanya harganya lebih mahal, karena jaminan sebuah velg yang presisi dan toleransi kesalahan yang lebih kecil. Ban luar biasa ataupun ban tubeless non UST masih bisa dipasang pada velg ini, tetapi tidak akan optimum untuk kekuatannya.

Rim tanpa lubang (internal spoke): Rim jenis ini tidak memiliki lubang di bagian dalamnya seperti rim biasa. Sehingga, tidak perlu menambahkan rim tape agar kedap udara, tinggal pasang ban dan sealant saja, dan terlihat lebih rapi. Lubang jari-jari ada di lapisan terluar velg ini, tidak tembus ke bagian ban akan dipasang. Tapi untuk memasang dan mencabut jari-jari nya perlu proses yang rumit, perlu kawat atau magnet untuk memposisikan pentil jari-jari sepeda.

Rim sepeda tanpa lubang jari-jari
Rim sepeda tanpa lubang jari-jari

Hookless rim (TSS): Rim tanpa kaitan atau bead untuk ban tubeless. Sisitem ini mengadopsi rim/velg motor dan mobil yang memang tidak mempunyai hook, tetapi sistem ini belum banyak didukung oleh merk-merk ban sepeda (kompatibilitinya masih terbatas).

Asymetric Rim

Bentuk roda dan jari-jari pada ban belakang sepeda multi gear tidak simetris, karena ada sebelah sisi yang lebih lebar (drive side) untuk memasang sprocket atau cassette, baik pada freehweel ataupun freehub. Karenanya ada perbedaan sudut jari-jari, tegangan jari-jari, panjang jari-jari antara sisi kiri dan kanan roda sepeda, yang memang secara kekuatan struktur lebih lemah dibandingkan struktur yang simetris. Rim asimetrik dibuat untuk membuat bentuk roda belakang yang lebih simetris, dengan memposisikan lubang jari-jari tidak di bagian tengah rim, tapi sedikit bergeser (offset) ke sisi kiri.

Rim sepeda asymetrical atau tidak simetris
Rim sepeda asymetrical atau tidak simetris

Parameter spesifikasi rim / pelek sepeda

Untuk memilih rim yang tepat, harus disesuaikan antara hub roda, jari-jari, jenis rem, dan ban yang akan dipakai. Pada merk velg sepeda yang bagus, akan diberikan spesifikasi yang detail walaupun kadang tidak kita perhatikan lagi, tetapi ada beberapa hal-hal kritikal yang perlu dipastikan untuk memilih velg yang sesuai.

Berikut ini salah satu contoh spesifikasi rim sepeda yang lumayan lengkap:

Spesifikasi Rim sepeda
Spesifikasi Rim sepeda

Kita akan lihat bagaimana pengaruh, kompatibiliti, dan arti dari masing-masing faktor pada komponen di pelek sepeda.

Diameter velg sepeda

Diameter atau ukuran velg merupakan faktor yang paling kritikal ketika memilih velg. Pilih mengikuti velg lama yang terpasang atau ukur seberapa besar ruang yang tersedia pada frame sepeda kita. Untuk yang ingin mengganti atau mengupgrade ukuran rim dan roda, sebaiknya baca dulu: mengupgrade ukuran ban untuk mengetahui apa saja yang perlu dipertimbangkan, dan pengaruh perubahan ukuran roda.

Ukuran velg biasanya ada di tertulis di label pada velg atau di ban yang terpasang. Ukuran yang tertera menyatakan diameter dan lebar. Ada beberapa metode/satuan untuk pembacaan kode pada velg dan ban:

  • Inchi: biasanya ditemui pada pelek sepeda gunung, sepeda lipat, sepeda BMX, contohnya: 27.5×2.20”, atau 16×1.95” atau 20×2.00”
  • French: biasanya pada sepeda balap atau sepeda fixie, contohnya 650x40B, 700x23C
  • ETRTO: standard penulisan ukuran ban/velg internasional, contohnya: 584×40,

Ketiga satuan unit ini mengukur dengan metoda yang berbeda-beda. Satuan yang paling penting untuk diketahui adalah satuan ETRTO nya. Karena untuk beberapa ukuran bisa memiliki diameter velg yang berbeda, misalkan pada ban 20” bisa memiliki diameter 541mm atau 530mm, sedangkan untuk ukuran velg/ban 27.5”/650B, 29”/700C tidak ada ukuran yang berbeda, untuk cara tabel konversi dan penjelasan lebih detail untuk pembacaan dan konversi satuan ukuran ban/velg, baca: Arti dan aplikasi ukuran kode ban sepeda.

metode menghitung dimensi ban sepeda
metode menghitung dimensi ban sepeda

Diameter ETRTO menyatakan diameter antara bead seat sisi yang berseberangan atau jarak antara cantolan karet ban pada velg.

Ukuran diameter velg sepeda yang umum dipakai:

  • Sepeda lipat 16”: ETRTO 305 atau 349
  • Sepeda lipat 20”: ETRTO 406 atau 451
  • Sepeda gunung 26”: ETRTO 559
  • Sepeda gunung 27.5” dan sepeda balap 650B: ETRTO 584
  • Sepeda gunung 29” dan sepeda balap 700C, sepeda gravel: ETRTO 622

Ban hanya bisa dipasang pada rim yang mempunyai diameter ETRTO yang sama. Seperti contoh di atas, pada velg 20” 541 kita tidak bisa memasang ban 20” dengan ETRTO 530mm karena diameter bead seatnya berbeda.

Lebar Velg

Lebar rim sepeda akan menentukan lebar ban apa saja yang bisa dipasang pada velg tersebut. Lebar ban tidak harus sama dengan lebar pelek sepeda, tetapi memiliki rentang alias bisa dipasangkan beberapa jenis lebar ban. Lihat dan ikuti rekomendasi dari velg tersebut, lebar ban berapa saja yang masih aman dipasang. Jika tidak ada, aturan yang masih aman dipakai:

Lebar minimum ban yang bisa dipasang adalah selebar velg, alias ban tidak bisa lebih sempit daripada lebar velg. Tapi untuk kekuatan yang optimum di sekitar 1.5x sampai 2 kali lebar velg. Lebar maksimum yang masih aman sekitar 2.2x dari lebar velg.

Pada spesifikasi velg, lebar yang berpengaruh terhadap lebar ban adalah inner width (lebar dalam). Lebar dalam pelek akan menentukan lebar ban, dan membuat performa atau karakter sepeda yng berbeda. Pelek yang lebih sempit akan lebih ringan, aerodinamis, dan ban tipis untuk rolling resistenace yang lebih kecil, sehingga bisa memaksimalkan kecepatan sepeda. Pelek yang lebar atau ban lebih lebar membuat seped alebih nyaman, lebih lembut, tetapi kecepatannya tidak seoptimal ban/velg yang tipis. Outer width atau lebar luar dipakai untuk melihat kelebaran roda, ketebalan roda.

Disc Brake dan Rim brake

Hal berikutnya yang perlu diperhatikan ketika memilih velg sepeda adalah kesesuaian dengan jenis rem yang akan dipakai (brake compatibility). Rem U brake /V brake/centilever/caliper atau jenis rim brake lainnya memerlukan velg khusus yang berbeda dengan velg untuk disc brake.

Pelek untuk rem jepit mempunyai jalur dan permukaan khusus pada permukaan rim untuk area penjepitan pad atau sol rem. Permukaan jalur rem (brake track) ini bisa terbuat dari aluminium, carbon, atau basalt.

Permukaan rem aluminium memberikan pengereman yang mulus dan konsisten, lebih mudah untuk perawatannya. Permukaaan rem berbahan karbon tentu sajal lebih mahal, tetapi lebih kuat, memerlukan brake pad khusus agar bekerja optimal dan memberikan pengereman yang lebih kuat dari aluminium, tetapi tidak terlalu kuat pada kondisi basah.

Memilih ketebalan atau lebar velg  sepeda dan ukuran ban yang dipasang juga perlu diperhatikan dan disesuaikan dengan kapasitas dari rim brake yang dipakai. Pelek tidak bisa terlalu tipis atau terlalu tebal, karena jepitan dari rem bisa jadi tidak maksimal. Rim brake memiliki rekomendasi untuk ukuran lebar rim sesuai dengan bentuk remnya, contohnya Shimano 105 BR-7010-RS direkomendasikan untuk lebar pelek 20.8mm sampai 28mm, dengan ukuran ban maksimum 28C.

Jalur dan bentuk khusus untuk rim brake
Jalur dan bentuk khusus untuk rim brake

Disc brake tidak memerlukan jalur dan permukaan khusus pada velg, tetapi nantinya memerlukan hub roda yang memiliki dudukan untuk memasang rotor rem, apakah 6 bolt atau centerlock. Disc brake menghasilkan pengereman yang lebih kuat, sehingga desain dan bahan velg untuk disc brake sebenarnya lebih kuat dan keras dibandingkan pelek untuk rim brake. Wheelset dengan dengan disc brake biasanya mempunyai bobot yang lebih berat, karena mempunyai hub khusus, dan jari-jari yang lebih banyak untuk memperkuat struktur roda.

Velg untuk disc brake biasanya mempunyai 36H, 32H, atau 24H (hole) lubang jari-jari, sedangkan veleg untuk rim brake mempunyai 24 lubang atau lebih kecil. Jadi sebenarnya tidak terlalu baik/aman ketika kita menukar-nukar antara velg untuk rim brake dengan velg untuk disc brake.

Kedalaman/Ketinggian Velg

Selain deiameter dan lebar, velg juga mempunyai tinggi atau kedalaman (rim height). Kedalaman rim maksudnya adalah ketinggian rim, seberapa tebal jarak antara dasar pelek sampai ke posisi jari-jari yang muncul/keluar dari rim. Kedalaman ini akan memberikan efek berat dan faktor aerodinamis. Pembagian jenis pelek berdasarkan kedalamanannya:

  • Low Profile (shallow/pendek)
    Jenis pelek dengan kedalaman kurang dari 35mm. Rim jenis ini mempunyai rasio berat dan kekuatan yang seimbang. Selain lebih ringan, pelek ini juga lebih nyaman, lebih enak dipakai pada tanjakan, sehingga lebih cocok untuk segala jenis kondisi /area bersepeda. Pelek sepda gunung (MTB) memakai jenis pelek pendek ini, lebih efektif juga untuk area bergelombang, dan mempunyai struktur yang lebih kokoh untuk bantingan.
    Semakin tinggi/tebal pelek akan menambah berat, meningkatkan aerodinamis, dan sedikit mengurangi kenyamanan bersepeda.
  • High Profil (deep/tinggi)
    Jenis pelek tinggi memiliki kedalaman lebih dari 50mm. Pelek tinggi ini memiliki kelebihan khusus untuk aerodinamis sepeda, pelek lebih membelah angin, sehingga lebih cepat.  Selain itu, deep section rim juga membuat roda yang lebih kaku, menghasilkan kontrol yang lebih baik dan efisiensi tenaga yang lebih tinggi. Pelek tinggi ini bisanya dibuat dengan bahan karbon, untuk menjaga agar pelek tetap ringan. Walaupun begitu, angin dari samping akan membuat roda menerima tahanan yang lebih besar. Jenis pelek tinggi lebih cocok untuk area jalan yang datar dan tenang. Dan lebih optimum jika dikombinasikan dengan rim brake, karena disc brake akan menambah bobot dan mengurangi aerodinamis sepeda.
  • Disc Rim
    Bentuk pelek yang tertutup atau tanpa jari-jari, bentuknya seperti disc atau piringan, tidak berhubungan dengan jenis remnya. Pelek disc sangat optimum untuk aerodinamis, sekaligus sangat sensitif untuk angin dari samping, sehingga pelek ini akan efektif jika dipakai pada ruangan tertutup (velodrome) untuk time trial atau sprint.

Ketinggian/kedalaman velg ini juga akan berpengaruh terhadap ukuran pentil jari-jari yang digunakan. Merk velg akan memberikan rekomendasi panjang pentil (Recommended Nipple Length). Terutama untuk velg high profile (deep section), pentil ban harus cukup panjang agar tidak tenggelam di dalam pelek, dan bisa diputar ketika harus menyetel jari-jari sepeda. Ukuran panjang pentil jari-jari yang umum dipakai adalah 12 dan 14mm, sedangkan untuk pelek tinggi mungkin ada yang memerlukan 14.5mm atau 16mm.

Pelek sepeda tinggi (high profile)
Pelek sepeda tinggi (high profile)
Mungkin kita pernah dengar pelek atau rim 3cm, velg 4cm, atau 5cm yang biasanya dipakai untuk sepeda fixie, seperti velg fixie 3cm. Istilah ini agak membingungkan sebenarnya, karena yang dimaksud dengan 3cm itu adalah kedalaman velgnya 30mm, 40mm untuk 4 cm, dan seterusnya. Jadi tidak menyatakan lebar rim, hanya ukuran dan kedalaman. Memang kebanyakan dan hampir semua fixie memakai velg ukuran 700C, dan ukuran velg lebar 15mm saampai 20mm. Tapi hati-hati saja kalau ada penjual atau pembeli yang bisa menangkap informasi yang berbeda.

Pentil ban sepeda

Seperti yang sudah kita ketahui, ban sepeda bisa memiliki pentil (valve) udara Presta, Schrader, atau Dunlop. Pentil Schrader dan Presta yang paling banyak kita pakai sekarang ini. Pentil Scrhrader sama seperti pentil ban yang dipakai pada motor dan mobil, sedangkan Presta bentuknya lebih ramping. Ada alasannya ban memilih memakai jenis pentil tertentu, masing-masing memiliki kelebihan dan keurangannya sendiri. Baca juga: Pentil Schrader vs Presta.

Tentu saja pelek juga menyediakan lubang untuk valve, tetapi antara pentil Schrader dan Presta memiliki diameter besar lubang (valve diameter) yang berbeda. Untuk pentil Presta, lubang diameternya sekitar 6 – 6.5mm, sedangkan untuk Schrader lebih besar, sekitar 8 – 8.5mm. Ban dan velg sepeda lama kebanyakan menggunakan Presta, dan ada banyak jenis konverter jenis pentil sepeda untuk membuat agar kopatibel diantara keduanya. Ada konverter untuk ukuran lubang yang schrader yang besar agar bisa dipasang pentil Presta, atau konverter ujung pentil yang bisa dipasang di ban atau pompa sepeda, atau extender untuk memperpanjang ukuran pentil sepeda.

Untuk panjang pentil sendiri biasanya sekitar 40mm, tetapi pada velg tinggi kadang memerlukan pentil yang lebih panjang. Masalahnya kalau terlalu masuk ke dalam rim, akan susah untuk memompa ban atau menservice pentil itu.

Ketinggian Rim Rekomendasi panjang pentil ban
kurang dari 24mm 35mm
25mm~34mm 44mm
35mm~40mm 55mm
45mm~49mm 60mm
50mm~56mm 70mm
60mm~65mm 90mm
80mm~90mm 110mm
Lubang untuk pentil yang terlalu besar untuk Presta
Lubang untuk pentil yang terlalu besar untuk Presta

Material rim sepeda

Kebanyakan rim sepeda modern terbuat dari aluminium atau alloy atau 6061, karena ringan, murah, mudah dibentuk, dan juga kokoh. Sedangkan sepeda jadul kebanyakan memakai velg dari besi, yang lebih berat tetapi lebih kuat, dan velg berbahan besi lebih rawan karat. Untuk pelek dengan bahan besi dan aluminium, jika rusak dan bengkok masih bisa dibentuk ulang.

Pelek berbahan karbon dipakai pada sepeda level menengah ke atas, bahan ini jauh lebih ringan dan juga kuat. Walaupun lebih kuat tetapi tidak terlalu keras, sehingga benturan, goresan bisa melukai pelek. Pelek carbon tidak bisa bengkok, jika beban melebihi kapasitasnya akan langsung patah dan kemungkinan besar tidak bisa diperbaiki lagi. Kualitas pelek karbon lebih banyak ditentuakan oleh pembuatnya. Banyak kita temui pelek karbon murah sekarang ini, atau karbon ACM (All Chinese Made) yang kadang tidak jelas standardnya. Rim karbon dari mek-merk terbaik, walaupun lebih mahal tetapi lebih terjamin kualitasnya.

Pelek titanium lebih jarang ditemui, karena harganya mahal, lebih susah untuk dibentuk, dan tidak lebih ringan dari pelek karbon.

Lubang jari-jari

Jumlah jari-jari roda sepeda akan mempengaruhi kekuatan dan beratnya sepeda. Lebih aman memakai pelek dengan jari-jari 32 ke atas, karena kita tidak pernah tahu sepeda akan terbating atau masuk ke lubang atau bakal menabrak apa. Berapa jumlah jari-jari sepeda yang ideal?

Terutama untuk sepeda gunung atau sepeda BMX yang bermain di area-area ekstrim, termasuk sepeda fixie yang mengandalkan roda dan di jari-jari yang lebih besar ketika mengerem sepeda dengan pedal, kadang perlu memakai 26 atau 48 jari-jari. Untuk sepeda balap di area jalan yang datar, bisa memakai pelek dengan 28 jari-jari atau kurang. Jenis bahan, kekuatan, dan daya tampung velg juga perlu diperhatikan. Selalu pasang jari-jari sesuai dengan jumlah lubang yang ada pada pelek dan hub roda untuk kekuatan yang maksimum.

Untuk sepeda lipat, terutama yang membawa banyak beban atau dipakai oleh pesepeda yang berat, sebaiknya memilih velg sepeda lipat dengan jari-jari yang lebih banyak atau di atas 30H, karena sepeda lipat memiliki struktur rangka dan roda yang lebih kecil.

Selengkapnya untuk pengaruh dan jumlah jari-jari yang cocok, baca: berapa jumlah jari-jari yang ideal untuk sepeda.

Sangat penting menyesuaikan lubang jari-jari pada rim sepeda dengan lubang jari-jari yang terdapat di hub roda sepeda. Tidak jarang juga sepeda memakaikan roda dengan jari-jari yang berbeda untuk roda depan dan belakang. Biasanya setup yang dipakai, roda belakang memiliki jari-jari yang lebih banyak dari pada roda depan, karena ban belakang sebagai penggerak, bekerja dengan beban yang lebih berat. Atau pada sepeda MTB Downhill yang kebanyakan di jalur turunan, roda depan perlu lebih kuat dari roda belakang, sehingga velg roda depan memiliki jari-jari yang lebih banyak dari roda belakang.

Panjang jari-jari

Pada spesifikasi velg, akan menginformasikan nilai ERD. ERD (Effective Rim Diameter): adalah diameter atau panjang pada velg yang akan terpakai untuk jari-jari. Diukur dari bagian paling ujung jari-jari sepeda sampai ke ujung lainnya pada posisi jari-jari yang saling berseberangan atau 180 derajat. ERD akan dipakai untuk menentukan panjang jari-jari yang akan dipasang pada rim.

Untuk menghitung panajng jari-jari yang dibutuhkan pada pelek, perhitungannya cukup rumit, karena ada faktor ketebalan hub, sudut, dan pattern yang akan dipakai. Untuk mempermudah, kita bisa memakai tool/aplikasi, salah satunya adalah spoke calculator di https://bikeschool.com/resources/spoke-calculator, untuk jenis kalkulator sepeda lainnya bisa dilihat di halaman: Kalkulator sepeda.

Lacing (pola)

Lacing menyatakan pola lubang untuk jari-jari sepeda, biasa juga disebutkan sebagai drilling style pada spesifikasi pelek sepeda. Pola lubang ini bisa simetris atau centered (lurus), asimetris (zig-zag), offset (lurus tetapi tidak di tengah rim), atau dual drilling (dua lubang sejajar).

Bentuk pola lubang ini akan mempengaruhi pola anyaman jari-jari roda sepeda, yang mungkin kita memiliki preferensi sendiri untuk bentuk jari-jari yang kita inginkan. Pola yang paling umum dipakai adalah 2-cross dan 3-cross.

Untuk pelek yang lebar seperti pada sepeda fatbike, diantara lubang jari-jari pelek sering kali dibuat lubang tambahan yang fungsinya untuk mengurangi berat dari pelek itu. Fatbike mempunyai pelek lebar sampai 10 cm atau lebih, ditambah ban yang lebar dengan tapak tebal membuat roda sangat berat, sehingga mengurangi material logam dari velg akan membantu mengurangi beban sepeda.

Dinding Rim (Rim wall)

Dinding pelek atau rim wall menyatakan berapa banyak lapisan dinding yang ada pada velg tersebut. Walaupun tergantung dari bahan yang dipakai pada rim, semakin banyak wall, rim akan semakian kuat untuk menahan beban.

  • Single wall rim: paling ringan dan murah, tetapi juga yang paling lemah dan lebih mudah bengkok.
  • Double wall rim: tipe yang paling umum dipakai sekarang ini, emnyeimbangkan kekuatan dan berat velg.
  • Triple wall rim: terdiri dari 3 lapis dinding, struktur yang paling kokoh diantara jenis lainnya, lebih berat, lebih mahal, dan jarang dipakai. Biasanya dipakai pada sepeda touring, atau sepeda BMX yang menahan beban dan tekanan sangat berat tanpa sistem suspensi.
Single-Double-Triple Wall Rim
Single-Double-Triple Wall Rim

Tambahan spesifikasi velg sepeda

Beberapa rim juga memberikan informasi tambahan yang bisa dijadikan bahan pertimbangan, seperti:

  • Tegangan jari-jari (Spoke Tension) dalam satuan kgf (N)
  • Berat maximum (kg) untuk menyatakan beban yang bisa diterima satu roda, tambahkan dengan kapasitas roda depan untuk mengetahui berat maksimum sepeda keseluruhan.
  • Tekanan udara maksimum, selain untuk ban sepeda, velg juga mempunyai kapasitas tekanan udara yang bisa ditahannya.
  • Eyelet: adalah lapisan atau sarung aluminium yang menguatkan lubang jari-jari. Eyelets ini berfungsi untuk mengurangi tekanan dan gesekan untuk melindungi ban atau jari-jari sepeda.
  • Rekomendasi Rim tape: panjang dan lebar rim tape yang dibutuhkan untuk menutup velg tersebut.

Merk pelek sepeda terbaik

Merk-merk sepeda dan groupset sepeda biasanya memiliki produk rim sendiri, yang sudah terpasang di sepeda ketika kita beli. Termasuk sepeda lokal seperti United, Thrill, Polygon, Pacific dan Element, yang sering memakai produknya sendiri, terutama pada sepeda yang murah. Untuk sepeda kelas atas biasanya sudah memakai velg dari pabrikan lain, yang memang fokus untuk mengembangkan roda sepeda. Indonesia sendiri mempunyai merk Araya yang dibuat Tangerang, sebuah merk tua dari Jepang, yang memproduksi rim untuk sepeda dan otomotif.

Berikut ini beberapa merk rim/pelek dan wheelset terkemuka dunia:

  • DT Swiss
    Merk komponen sepeda DT Swiss fokus pada komponen-komponen roda, wheelset dan suspensi sepeda berkualitas tinggi. Menyediakan pelek MTB untuk kategori: Cross Country, All Mountain, Enduro, Freeride/Downhill, Big Ride, Hybrid, Trekking. Dan velg sepeda balap untuk kategori: Performance, Endurance, Cross Road, Gravel.
  • Enve
    Merk rim terkemuka dengan produk handmade di Amerika Serikat, yang tidak hanya menyediakan rim, tetpai juga komponen-komponen sepeda gunung, sepeda balap, dan sepeda gravel.
  • Roval
    Velg merk Roval diproses secara manual (handmade) untuk menjamin kualitas dan tingkat presisi tinggi, yang sudah dipakai oleh pesepeda-pesepeda profesional, untuk MTB, road bike, dan gravel.
  • Mavic
    Mavic (Manufacture d’Articles Vélocipédiques Idoux et Chanel) adalah merk terkenal dari Prancis sejak 1934, yang memiliki jaringan besar di dunia untuk produk komponen-komponen sepeda. Pioneer untuk ban tubeless sepeda, dan temasuk pencetus standard velg UST.
  • Bontrager
    Bontrager adalah merk aksesoris, apparel, dan komponen sepeda yang masih satu group dengan merk sepeda Trek. Rim Bontrager terkenal dengan pelek karbon yang berkualitas.
  • Vittoria
    Produsen ban dan roda terkemuka asal Itali, yang diproduksi di Thailand. Vittoria mempunyai produk rim untuk hampir semua jenis sepeda, termasuk ban dalam, pentil, rim tape sepeda.
  • Haro
    Merk Haro populer untuk sepeda BMX, merk ini sudah ada sejak awal kehadiran BMX di Amerika Serikat. Tersia pelek dan roda  untuk aliran-aliran BMX freestyle, vintage, ataupun race.
  • Surly
    Untuk sepeda fat bike, merk Surly Pugsley pernah sangat populer. Sampai sekarangpun Surly masih tetap memproduksi komponen-kompnen yang mensuuport fat bike, termasuk rim dan ban.

Memilih rim sepeda yang terbaik dan cocok dengan karakter sepeda yang kita inginkan harus menyesuaikan dan mempertimbangkan dengan komponen-komponen lainnya. Pelek sepeda adalah kerangka untuk ban, jari-jari, hub, dan jenis rem yang akan mempunyai peranan lebih besar untuk performa sebuah sepeda.