Sepeda_Balance_Bike_Wiggins
Sepeda_Balance_Bike_Wiggins

Kenapa Balance bike, dan bagaimana memilih serta memakainya?

Sejak kemunculannya pada 2010an, balance bike dengan cepat menjadi pilihan untuk mengajarkan anak bersepeda. Kenapa balance bike menjadi sangat popular? Dan apa perbedaannya dengan sepeda lain?

Jika kamu adalah orang tua yang memilki anak kecil, sekarang ini pasti pernah melihat balance bike. Walaupun tidak terlalu banyak, tetapi pasti pernah melihat anak kecil bermain dengan sepeda tanpa pedal, hanya didorong-dorong dengan kaki saja. Dulu tidak ada sepeda jenis ini, sekarang sepeda balance bike ini banyak digemari dan menggantikan sepeda roda tiga atau empat (sepeda dengan roda bantu).

Apa itu balance bike

Balance bike sering disebut juga push bike, kick bike, adalah sepeda roda dua tanpa pedal (kayuhan), tanpa rantai dan sistem penggerak, yang dirancang untuk anak kecil. Sesuai namanya, sepeda ini tujuannya adalah untuk melatih keseimbangan (balancing), sebelum anak memakai sepeda normal. Ketika anak sudah bisa berjalan (umumnya pada umur 18 bulan atau 1.5 tahun), anak sudah bisa memakai balance bike.

Sepeda_Balance_Bike_Wiggins
Sepeda_Balance_Bike_Wiggins

Kembali ke dasar

Konsep dari balance bike sangat sangatlah sederhana. Sepeda roda dua yang tidak memiliki pedal rantai atau sistem penggerak (drivetrain). Anak menggerakkan sepeda dengan berjalan, berlari, atau meluncur. Balance bike awalnya dibuat untuk anak-anak, dan sekarang sudah mulai berkembang juga untuk sepeda balance bike yang lebih besar untuk remaja dan dewasa.

Keseimbangan adalah inti dari kemampuan dasar bersepeda. Biasanya jika bisa bersepeda, bisa juga bersepeda motor, atau sebaliknya. Karena sudah mempunyai konsep menyeimbangkan tubuh, hanya tinggal membiasakan dengan sistem penggerak yang berbeda.

Kenapa memilih balance bike

Ada beberapa alasan kenapa balance bike disenangi sekarang ini:

  • Dimulai sangat dini
    Jika anak sudah bisa berjalan, sudah bisa memakai balance bike. Jika anak sudah mulai memakai balance bike ketika sudah bisa berjalan, dan hasilnya pada umur 2.5 atau 3 tahun sudah bisa bersepeda biasa (tanpa roda bantu)!
  • Melatih motorik kasar
    Tidak hanya untuk kaki, tetapi juga tangan. Kaki dipakai untuk berdiri, mendorong, dibantu tangan untuk mengggenggam dan mengarahkan handlebars (stang sepeda). Kekuatan otot dan motorik kasar akan lebih cepat berkembang, dan anak melakukannya dengan senang. Semua anak senang bersepeda, bagi beberapa orang tua mungkin kesulitan mencari cara melatih motorik kasar yang disenangi anak bisa mencobanya.
  • Melatih koordinasi otak dan otot
    Mencari titik keseimbangan pada sepeda memerlukan logika otak yang akan memerintahkan tubuh untuk bergerak agar seimbang. Begitu juga ketika membelokkan sepeda, mengerem sepeda, bagi anak kecil itu adalah pengalaman luar biasa ketika mereka mulai bisa mengkoordinasi banyak hal secara bersamaan.
  • Menjelajah
    Tidak seperti sepeda roda tiga atau roda empat yang sering kali terbatas pada jalan, balance bike bisa dipakai pada jalan tanah (offroad) selama kaki anak masih kuat. Balance bike biasanya membuat anak berani bersepeda lebih jauh dan mencoba tempat baru, tentunya harus dalam pengawasan. Tidak jarang anak bisa bermanuver dan skill mengendalikan sepeda yang tidak pernah kita bayangkan bisa dilakukan anak kecil.
  • Keseimbangan
    Ini mungkin yang paling penting untuk sebagian orang, bagi yang pernah mengajari anak mulai bersepeda roda dua tanpa roda bantu pasti mengerti betapa sulit dan repotnya. Anak harus dipegangi sambil mengikuti anak bersepeda, sambil bungkuk pula. Luka, tangis, air mata pasti hadir disini. Dengan balance bike, ketika anak mulai memakai sepeda biasa dengan pedal, anak-anak sudah bisa menyeimbangkan tubuhnya, hanya perlu terbiasa dengan memakai pedal. Tidak ada atau lebih sedikit luka dan tangisan.
Kenapa balance bike lebih bagus dari sepeda roda tiga dan empat
Kenapa balance bike lebih bagus dari sepeda roda tiga dan empat

Hal yang perlu diperhatikan untuk memilih balance bike

  • Ukuran roda
    Ukuran roda menentukan seberapa besar balance bike, ukuran yang biasa ditemui pada balance bike adalah 12”, sedangkan ukuran 14” dan 16” biasa dipakai anak yang sudah lebih besar mulai dari pre-school. Ada juga yang berukuran 10”, tetapi pertumbuhan anak yang sangat cepat membuat sepeda balance bike 10” cepat menjadi kecil bagi anak. Ada juga beberapa produk yang menawarkan balance bike dengan ukuran roda 20”, lebih cocok dipakai oleh anak remaja / dewasa yang mau belajar bersepeda.
    Beberapa sepeda balance bike memiliki ban yang lebar kadang disebut fat boy, untuk mempermudah keseimbangan pada sepeda, traksi dan penahan guncangan yang baik, sehingga anak akan tetap merasa nyaman ketika balance bike dipakai untuk lompat dan jalan yang tidak rata.
  • Jenis Roda dan ban
    Jenis roda pada balance bike secara umum bisa dibagi menjadi: udara (air/pneumatic), dan solid (padat/ban mati).
    Jenis ban yang diisi udara memberikan kenyamanan dan traksi yang paling baik untuk dipakai pada semua tempat. Ban balance bike bisa memiliki banyak jenis tread (ulir pada tapak), tetapi tidak banyak berpengaruh sebenarnya pada sepeda anak. Ban yang berisi udara akan memberikan tambahan berat sekitar 1-1.5kg (tergantung jenis dan bahan rim dan roda), tetapi penambahan beban bisa membuat balance bike lebih stabil. Karakter ban udara yang mirip seperti sepeda biasa, akan mempermudah anak beradaptasi dan bebes bereksplorasi dengan balance bikenya. Tetapi ada kemungkinan ban bocor, seperti sepeda normal, perlu usaha lebih untuk perawatannya.
    Ban solid bisa terbuat dari foam/busa, plastik, atau karet. Ban solid ini biasanya lebih murah, ringan, dan mudah perawatannya (tidak akan bocor). Ban jenis solid yang terbuat dari plastik memiliki kekurangan dalam kenyamanan karena tidak memantul dan menyerap getaran, serta traksi (gaya gesek/cengkram) terhadap permukaan yang tidak begitu baik. Bahan foam mungkin yang paling menyerupai ban sepeda normal, bisa menyerap getaran dan cukup baik traksinya terhadap jalan. Ban solid yang terbuat dari karet mempunyai traksi yang baik, tidak gampang licin dan terpeleset, tetapi sepeda lebih terasa keras, karena ban solid dari karet ini tidak begutu baik dalam menahan getaran dan guncangan. Kemudahannya adalah, tidak perlu khawatir ban bocor atau kempes.
  • Ketinggian tempat duduk
    Ketika memilih balance bike, hal penting lainnya adalah melihat ketinggian minimum dan maksimum dari tempat duduk di sepeda itu. Ukur inseam pada badan anak, dan pastikan ukuran inseam paling tidak setinggi dengan ukuran paling pendek pada tempat duduk balance bike.
    Inseam adalah jarak dari permukaan tanah ketika anak menggunakan sepatu (yang dipakai untuk bersepeda balance bikenya) sampai ke selangkangan pahanya.

    Mengukur inseam anak
    Mengukur inseam anak

    Sepeda balance bike yang terlalu besar pada anak akan membuat anak cepat frustasi dan tidak tertarik. Seiring dengan pertumbuhan badan anak, ketinggian bangku balance bike bisa dinaikkan sampai posisi tertinggi sebelum harus diganti. Umumnya sebelum tubuh anak sudah sampai ke posisi duduk tertinggi, anak sudah bisa beralih ke sepeda roda dua biasa. Hindari membeli balance bike yang posisi tertinggi tempat duduknya kurang dari 2” (5cm), untuk mengantisipasi pertumbuhan tubuh anak.
    Seperti pada gambar di atas, posisi yang baik adalah kaki anak sedikit saja menekuk ketika duduk, sehingga bisa menyeimbangkan badannya dengan baik, dan mendorong sepeda sambil berjalan atau berlari.

    Posisi duduk pada balance bike
    Posisi duduk pada balance bike
  • Rem
    Walaupun pada saat bersepeda balance bike lebih dianjurkan untuk menghentikan sepeda dengan kakinya, tetapi dengan memiliki rem pada balance bike dapat mengurangi risiko kecelakaan anak, dan membiasakan anak menggunakan rem tangan seperti sepeda normal, serta juga melatih otot tangan dan jarinya. Untuk anak yang kurang dari 3 tahun, memang harus dibiasakan dan diingatkan agar bisa menggunakan rem, karena anak dengan umur di bawah 3 tahun awalnya kesulitan untuk memegang rem, dan mengkoordinasikan otak dan ototnya untuk mengerti tentang rem. Rem yang baik untuk sepeda anak dan balance bike adalah rem belakang, dan diposisikan pada stang (handlebars) di sisi tangan terkuat anak (biasanya kanan). Untuk anak kidal, bisa diganti posisi rem tangan ke sebelah kiri stang.
    Coba rem tangan pada balance bike anak, dengan menekan menggunakan jari kelingking saja. Jika kita (orang dewasa) bisa menekan dengan jari kelingking, maka rem itu tidak terlalu berat untuk anak kecil.
  • Berat sepeda
    Untuk panduan umum, berat sepeda dianjurkan tidak melebihi 1.3 kali berat anak. Anak dengan berat 10 kg, akan mengalami kesulitan jika sepeda balance bikenya berbobot 15 kg. Walaupun pada beberapa anak yang kuat dan atletis, tidak akan menjadi masalah, karena ketika balance bike sudah mulai meluncur, beban mendorong akan berkurang. Tetapi pada anak yang kurang kuat, cari balance bike yang lebih ringan. Fitur tambahan pada balance bike biasanya yang membuat sepeda lebih berat. Sehingga, jika kita mau mengurangi berat balance bike, bisa memilih atau mengurangi fitur-fitur tambahan pada balance bike.
  • Geometri sepeda
    Anak akan berjalan, berlari dan meluncur pada balance bikenya. Secara alami, anak akan memposisikan tubuhnya lebih condong ke depan ketika berjalan dan berlari. Geometri balance bike yang baik adalah sepeda balance bike dengan geometri rangka yang memilki ruang bebas yang cukup antara posisi tempat duduk (seat post) dengan stang (handlebars). Ketika jarak tempat duduk dan  stang sangat dekat, anak akan kurang bebas untuk bergerak dan mengatur posisi tubuhnya untuk berjalan dan berlari.
  • Footrest
    Kebanyakan balance bike tidak memiliki footrest (sandaran kaki), karena memang tidak dibutuhkan, biasanya hanya ada tempat sandaran kaki yang kecil. Ketika balance bike sudah berjalan dan meluncur, anak akan secara refleks menaikkan kakinya dan mencari keseimbangannya sendiri. Ketika sepeda sudah mulai pelan, anak juga akan menurunkan kaki dan mulai mendorong lagi. Itu adalah bagian yang ingin kita latih pada anak. Ketika balance bike memiliki footrest yang sangat besar, akan menghalangi kaki anak untuk berjalan dan berlari, atau mungkin anak akan berjalan dan berlari dengan posisi kaki yang terlalu lebar karena adanya footrest.

    Balance bike Specialized Hot Walk
    Balance bike Specialized Hot Walk
  • Material sepeda
    Bahan dari rangka sepeda akan menentukan berat dan ketahanan sepeda. Kebanyakan balance bike terbuat dari metal atau kayu.
    Metal: Alluminium alloy 6061 merupakan bahan yang ringan, kuat, anti karat, biasanya dipakai pada balance bike yang lebih mahal. Biasanya jika pada keterangan balance bike tidak dicantumkan terbuat dari aluminium, balance bike itu terbuat dari besi/baja. Balance bike dengan frame dari besi/steel biasanya lebih murah, tetapi bobotnya lebih berat, dan harus sering dirawat untuk menghindari karat.
    Kayu: Bahan kayu merupakan bahan balance bike yang lebih ramah lingkungan. Penggunaan jenis kayu yang bagus biasanya tahan lama asal sering dirawat. Tetapi bahan kayu yang murah bisanya tidak bertahan lama.
Beberapa balance bike bisa dikonversi menjadi sepeda normal, dengan menambahkan rantai, crank, dan pedal. Ada yang bisa langsung dipasang, ada juga yang harus memakai adaptor tambahan.
Atau baca terus ke bawah untuk cara mengkonversi dari sepeda biasa menjadi balance bike.
Mengubah balance bike menjadi sepeda biasa
Mengubah balance bike menjadi sepeda biasa

Memulai Balance Bike

  • Tahap 1 – Duduk
    Tahap yang paling pertama adalah melatih dan membiasakan anak agar bisa duduk dengan nyaman dan aman pada balance bike barunya. Semakin mereka nyaman dan percaya diri, akan menumbuhkan percaya diri untuk mulai berjalan perlahan pada balance bike. Seiring waktu, mereka akan mulai meningkatkan kecepatan dengan berlari.

    Tahap pertama - Duduk pada balance bike
    Tahap pertama – Duduk pada balance bike (source: www.islabikes.com)
  • Tahap 2 – Berjalan dan berlari
    Sudah mulai memasuki tahap serius, dan orang tua juga harus mulai siap-siap berlari. Secara insting, anak akan mencoba untuk lebih cepat dengan berlari. Kesenangan pada saat bermain balance bike akan memotivasi mereka untuk mencoba hal baru. Waktu perkembangan kemampuan anak berbeda antara satu dengan yang lain, membutuhkan motivasi juga dari orang tua untuk mengembangkan kemampuan anak.

    Tahap kedua - Berjalan dan berlari
    Tahap kedua – Berjalan dan berlari (source: Bikesist.com)
  • Tahap 3- Meluncur
    Setelah anak bisa berlari pada balance bike nya, mereka pun akan mencoba meluncur. Kaki akan naik dengan sendirinya, dan mereka akan menikmati sepeda yang meluncur tanpa didorong (coasting). Mungkin pada awal, anak tidak akan lama meluncur pada balance bike nya, disinilah mereka mulai melatih keseimbangannya. Berlatih terus menerus, sampai otak bisa mulai mengatur posisi badan agar tetap seimbang. Tahap ini adalah tahap yang paling penting untuk melatih keseimbangannya sebelum mencoba sepeda roda dua normal.

    Tahap ketiga - Meluncur
    Tahap ketiga – Meluncur (source: www.twowheelingtots.com)
  • Tahap 4 – Mahir
    Kita bisa membiarkan mereka terus memakai balance bikenya, karena setelah bisa meluncur, pastinya anak akan semakin tertarik untuk bereksplorasi. Membelokkan stang, melatih rem tangan, mencoba bermain di tanah, rumput, dan pasir akan menjadi pengalaman yang menarik bagi anak. Beberapa sampai bisa melompat dengan menggunakan balance bike nya. Jika tahap ini sudah dikuasi dengan baik, nyaman, dan aman, maka anak akan cukup mudah beradaptasi pada sepeda normal.

    Tahap keempat - Mahir
    Tahap keempat – Mahir (source: shifu.com)

Alternative untuk Balance Bike

Mungkin kita merasa penting, tetapi masih ragu untuk membeli balance bike, karena merasa hanya dipakai sebentar dan nantinya juga akan memakai sepeda baru lagi. Ada cara lain sebenarnya yang juga dipakai pada pelatihan sepeda pada orang dewasa. Yaitu dengan membuat atau mengubah sepeda biasa menjadi balance bike secara manual. Mungkin hasilnya akan memiliki bentuk yang tidak optimum dan sediikit berbeda (tergantung jenis dan bentuk sepedanya), tetapi bisa dicoba.

  1. Lepaskan roda tambahan/bantu (training wheels) pada sepeda jika ada.
  2. Turunkan posisi tempat duduk sehingga kaki tidak menekuk (terlalu rendah), jinjit (terlalu tinggi) pada saat duduk di bangku sepeda. Pada sepeda normal, ketinggian tempat duduk dipangaruhi posisi pedal, sedangkan balance bike akan langsung menginjak ke permukaan.
  3. Lepaskan pedal dan rantai sepeda. Perlu sedikit usaha dan alat untuk melakukannya. Jika bisa dilepas, pastikan tidak ada bagian yang tajam atau bentuk lainnya yang bisa menggores atau melukai kaki anak. Beberapa sambungan pada pedal dan rantai sepeda bisa memiliki bagian yang tajam, jika ada maka sebaiknya bisa ditutup dengan duct tape atau lakban atau benda lain yang tidak kasar.
  4. Balance bike bisa dicoba.
Balance bike untuk dewasa dengan sepeda biasa
Balance bike untuk dewasa dengan sepeda biasa

Salah satu contoh panduan mengkonversi sepeda biasa menjadi balance bike bisa dibaca di artikel ini.

Semoga bermanfaat, dan tinggalkan komentar di bawah.

Ayo bersepeda!