Sepeda Gunung race pro
Sepeda Gunung race pro

Sepeda gunung yang dipakai juara dunia

Bagaimana spesifikasi sepeda gunung (MTB) yang dipakai para juara dunia? Apa merk dan setting khusus yang mereka buat untuk mendapatkan sepeda yang tercepat?

Sepeda World Champion adalah acuan terbaik untuk mendapatkan informasi sepeda terbaik, tercepat, dan terkuat. Mereka sudah mempunyai team mekanik khusus yang merancang dan memodifikasi sebuah sepeda untuk menjadi yang tercepat. Tidak semua pembalap pro memakai teknologi yang terbaru, walaupun biasanya pesepeda pro ini sering mendapat keistimewaaan untuk memakai barang yang belum diproduksi.

Beberapa hal yang perlu diingat juga adalah, para pembalap pro ini tidak memilih komponen sebebas kita. Mereka memiliki beberapa batasan khusus untuk penggunaan merk, mengikuti sponsor atau aturan teamnya. begitu juga dengan batasan-batasan spesifikasi sepeda oleh UCI (Union Cycliste Internationale) yang harus dipenuhi sebagai syarat agar bisa ikut lomba. Begitu juga dengan pengaturan khusus, pastinya mengikuti gaya bersepeda, medan yang akan dijalani, berat dan tinggi pesepedanya.

Tetapi setidaknya kita bisa melihat trend dan teknologi, settingan dan fitur apa saja yang bisa membuat sepeda lebih cepat dan efisien.

Sepeda Gunung Juara Cross Country (XC)

Balap sepeda Cross Country atau XCO (Cross-country Olympics) adalah salah satu jenis balap sepeda yang paling seru. Balapan ini meliputi jalan offroad yang bergelombang, jalan turunan dan tanjakan, jalan hutan, jalan berbatu dan rintangan, yang dibuat dalam sebuah sirkuit. Semua pembalap memulai start bersamaan, jarak lintasan berkisar diantara 4-6 kilometer, jumlah lap menyesuaikan dengan batasan total waktu yang 1 jam samapi 1 jam 40 menit. Untuk standard lomba international yang diatur oleh UCI, ada batasan maksimum dan minimum untuk area tanjakan, turunan, jalan aspal yang harus di penuhi. Jadi perlombaan ini memang kompleks dan memiliki tantangan yang bervariasi.

Untuk penjelasan cabang balap sepeda lain lihat di : Kategori balap sepeda.

Kita akan melihat sepeda XC yang dipakai oleh Nino Schurter, salah satu pembalap sepeda terkemuka untuk kelas XCO, yang telah memenagkan banyak sekali juara dunia (World Champion dan Olympic). Nino Schurter bergabung dalam team Scott-SRAM.

Nino memakai rangka sepeda Scott Spark RC 900 Carbon HMX SL Custom, yang beratnya hanya 1.85 kilogram. Rangka ini dilengkapi dengan TwinLoc suspension system, sebuah sistem yang mengsinkronkan suspensi, rangka, dan fork lewat sebuah remote. Sehingga pengemudi bisa memilih mode Descend, Traction Control, atau Lockout, untuk memaksimalkan efisiensi tenaga lewat suspensi dan rangka pada jalan turunan, datar, atau jalan mulus dengan cepat.

Scott Spark RC 900 - Nino Schurter
Scott Spark RC 900 – Nino Schurter (picture: redbull.com)

Rangka ini memiliki head tube angle 68.5°, seat angle 73°, stack 596.2mm dan reach 456.8mm.  Rangka Scott Spark RC900 Nino Edition dijual seharga US$6000. Untuk melihat geometri lengkap rangka Scott Spark RC 900 Nino Edition, bisa dilihat disini.

MTB XC ini memakai dual suspension untuk jalan yang undulasi permukaaannya ekstrem, menggunakan RockShox SID Ultimate Carbon RLC3 dengan 110mm atau 120mm travel, dengan damper pada 89psi. Token suspensi adalah semacam chip plastik kecil, yang berguna untuk membuat tekanan yang lebih progresif dan tidak kandas/mentok. Untuk suspensi belakang memakai RockShox Nude RLC3 pada 148psi, tanpa tambahan token. Suspensi ini dikontrol lewat remote, untuk mempercepat pengaturan lockout atau mematikan suspensi terutama pada jalan mendatar dan tanjakan.

Ban sepeda yang dipakai adalah ban sepeda Maxxis Aspen, dengan lebar 2.4 inci, ban yang cukup lebar, tetapi bukan yang paling lebar. Dipasang pada rim DT Swiss 29″ yang mempunyai lebar (inner width) 30mm, dengan hub boost dan thru axle. Tekanan udara yang dipakai adalah 16.6 psi untuk ban depan, dan 17.4psi untuk ban belakang. Dengan ban yang lebar ini memang memungkinkan kita memakai tekanan udara yang cukup rendah, sehingga mendapatkan grip yang lebih baik.

Sistem shifting drivetrain pada sepeda juara ini memakai shifter elktronik dan wireless SRAM XX1 Eagle AXS 12 speed. Shiting elektronik ini akan memberikan kelebihan shifting yang lebih presisi, dan menghilangkan kemungkinan friksi/gesekan jika menggunakan kabel pada saat cuaca atau kondisi basah dan lembab. Cassette dengan gear ratio 500% (10-50T), yang dikombinasikan dengan single chainring 38T atau 36T, atau kadang 40T.

Nino Schurter tidak terlalu sering memakai droppper seat post seperti kebanyakan pembalap sepeda lainnya. Mekaniknya mengatakan mereka belum menemukan seat post yang 100% efektif dengan gaya bersepeda Nino, mereka masih mencoba mencari dropper seat post yang lebih ringan dengan travel 40-60mm. Sekarang ini Nino memakai seat post RockShox Reverb AXS yang dikontrol dengan tombol Blip Box (bukan tuas) yang ditempel pada stang.

Cockpit dan stang memakai Syncros Fraser LC SL Nino special edition 95mm/-30°/680mm. Stang ini sudah menyatu dengan stem (tanpa sambungan), mempunyai lebar 68 cm, dengan kemiringan ke bawah sekitar 30°, dan stem offset/height extension 95mm.

Berikut rangkuman spesifikasi sepeda gunung Nino Schurter:

Frame Scott Spark RC 900 Carbon HMX SL Custom
Remote Scott TwinLoc suspension system with three ride modes
Fork RockShox SID Ultimate Carbon RLC3 110mm
Suspensi Belakang RockShox Nude RLC3 120mm
Crankset SRAM XX1 Eagle Dub SL 175mm with 38t chainring
Cassette SRAM XG-1299 Eagle 10-50
Derailleur SRAM XX1 Eagle AXS
Shifter SRAM XX1 Eagle AXS
Roda/Rim DT Swiss XMC 1200 spline carbon (30mm) 29”
Ban Maxxis Aspen 29×2.40 170tpi Exo/Tr with OKO Magic Milk Hi- Fibre sealant
Bar/stem Syncros Fraser LC SL Nino special edition 95mm/-30°/680mm
Grip Syncros Foam
Pedal Ritchey WCS V6
Seatpost Syncros Duncan 1.0 Carbon SL 10mm offset
Sadel Syncros Tofino 1.0 Regular 130mm

Sepeda Gunung Juara Downhill (DH)

Kegiatan sepeda Downhill adalah cabang sepeda balap yang paling ekstrem dan ekslusif. Aliran DH berlomba untuk menjadi yang tercepat menuruni lereng tajam yang berliku dan bergelombang. Sepeda Downhill memiliki karakter khusus yang berbeda dari sepeda pada umumnya. Pondasi yang lebih kokoh, suspensi dengan travel yang panjang, dan bentuk geometri yang unik. Sepeda DH pro dioptimalkan untuk turunan sepenuhnya, sepeda ini tidak dirancang untuk dibawa pada jalan datar apalagi untuk menanjak.

Kita akan mengintip sepeda Amaury Pierron, salah satu pembalap sepeda juara muda dari Prancis yang mulai bersinar di World Championship DH sejak 2018. Amaury Pierron (tinggi 1.81m / berat 81 kg) bergabung dalam team Commencal/Muc-Off By Riding Addiction.

Amaury Pierron memakai rangka sepeda Commencal Supreme DH 29 T001 seharga USD6000, dengan sudut seat tube 63, head tube angle 63.5, stack 638mm dan reach 470mm. Rangka ini terbuat dari Aluminium 6066 Triple Butted (Ultra XTRM), dengan berat 4.2 kg dan menggunakan hub roda DH 157x12mm dan Thru Axle. ROda untuk kegiatan Downhill memang kokoh untuk menahan guncangan hebat, as QR dan lebar hub biasa tidak berlaku disini.

Commencal T001 - Amaury Pierron
Commencal T001 – Amaury Pierron (picture: pinkbike.com)

Rodanya sekarang sudah memakai bahan carbon, ENVE M930 custom berukuran roda 29″ (depan-belakang) dengan internal width 30mm dan berat velg sekitar 672 gram. Dia beralih dari velg aluminium ke carbon, untuk roda yang lebih kaku dengan pengaturan suspensi yang lebih lembut. Ban sepeda yang dipakai adalah Schwalbe Magic Mary Addix Ultra Soft compound lebar 2.35″ dengan tekanan udara 25.5psi untuk ban depdan, dan 26.8 psi untuk ban belakang.

Sepeda juara ini menggunakan andlebars berbahan karbon dari stang ENVE M9 dengan lebar 800mm dan panjang stem 40mm. Gaya bersepeda Amaury Pierron sangat attack, dengan posisi tubuh yang sangat rendah. Sistem penggerak memakai groupset SRAM X01, dengan cassette 7 speed (10-24T), biasanya pasangkan dengan single chainring berukuran 36T.

Sistem suspensi memakai suspensi udara, di depan memakai fork RockShox BoXXer Ultimate, yang terbaik di kelasnya, dengan panjang travel sampai 200mm. Suspensi belakang menggunakan RockShox Super Deluxe bertekanan 240 psi. Suspensi depan dan belakang ini mendapatkan banyak tuning khusus dan tambahan token, untuk mendapatkan karakter yang ideal.

Chain idler pulley dipakai pada frame untuk lebih memisahkan antara suspensi dan drivetrain, sehingga tidak ada interfensi mekanikal diantara keduanya ketika bekerja. Chain idler pulley akan menjaga tegangan rantai, rantai kendor dan chain slap, terutama pada sepeda DH yang sangat rentan terbanting-banting.

 

Frame Commencal T001 – Size L
Fork RockShox BoXXer Ultimate
Suspensi Belakang RockShox Super Deluxe
Crankset Sram XO1 DH X-Sync – 165mm
Cassette Sram XG-795 Mini Block 10–24
Derailleur Sram XO1 DH X-Horizon
Chain guide e*thirteen LG1+ (bottom only)
Shifter Sram XO1 DH X-Actuation
Roda Enve M930
Hub Chris King ISO DH
Rem Sram Centerline 220mm
Ban Schwable Magic Mary DH Addix Ultra Soft 29×2.35
Bar/ stem Enve M9/ Spank DM40
Grips Lizard Skins Bearclaw
Pedals HT X2T
Seatpost ENVE
Sadel WTB HighTail Team
Headset Chris King Buzzworks +/- 56mm offset

Seperti yang kita lihat di atas, sepeda professional dan juara dunia tersebut sudah dirancang untuk efisiensi dan kecepatan yang maksimum menyesuaikan dengan gaya bersepeda dan postur tubuh pembalapnya. Tetapi skill adalah faktor terbesar yang membedakan pesepeda profesional.

Bagi pesepeda biasa, tidak perlu komponen yang paling mahal, tetapi pemilihan komponen yang tepat dan pengaturan sesuai medan bersepeda, bike fit, dan latihan skill akan menghasilkan sepedaan yang lebih optimum