Velodrome - Arena Sepeda Balap
Velodrome - Arena Sepeda Balap

Velodrome – Arena khusus balap sepeda

Apa itu Velodrome

Velodrome adalah sebuah trek khusus sepeda dengan penampang yang miring, serta batas dan jalur khusus. Velodrome bisa berada di dalam ruangan (indoor) ataupun ruangan terbuka (outdoor).

Bangunan velodrome biasanya seperti stadion, penonton di bagian terluar, dan jalur sepeda berada di tengah, mirip seperti stadion atletik atau stadion sepak bola. Panjang dan bentuk lintasan sepeda velodrome bisa berbeda-beda, tetapi bentuk yang paling umum adalah oval (lonjong). Sekarang ini, untuk kejuaraan tingkat dunia (World Championship) atau Olimpiade, panjang lintasan velodrome harus sepanjang 250 meter, kemiringan sekitar 45 derajat, dengan bentuk oval yang memiliki dua jalur lurus. Untuk velodrome lainnya, panjang lintasan bisa diantara 200-500 meter. Permukaan velodrome biasanya terbuat dari semen (concrete), kayu, atau aspal.

Balap sepeda olimpade velodrome
Balap sepeda olimpade velodrome

Pada awalnya, velodrome hanya lintasan sepeda, yang dibuat untuk area rekreasi dan olahraga, di sekitaran taman, atau tempat olahraga lainnya. Belum ada aturan baku, dan standard yang seragam, sebelum jalur sepeda ini dipakai untuk perlombaan balap sepeda, sehingga bentuknya dibuat dengan standard tertentu. Velodrome tertua di dunia adalah Preston Park Velodrome, di Brighton- Inggris yang dibangun pada atahun 1877, dengan panjang trek 579,03 meter.

Velodrome didesain agar sepeda bisa melesat secepat mungkin. Faktor ventilasi, suhu, tekanan dan kelembaban udara, bahan lantai, posisi penonton dipertimbangkan agar bisa membuat trek yang optimum untuk pembalap sepeda.

Untuk kelas Olimpiade, cabang balap sepeda yang diperlombakan di velodrome adalah:

  • The Keirin
  • The Omnium
  • The Team Pursuit
  • The Individual Sprint
  • The Team Sprint

Super elevesi (banking) jalan

Permukaan lintasan velodrome tidak rata, pada tikungan permukaan jalan dibuat sangat miring. Super elevasi adalah kemiringan penampang permukaan jalan pada tikungan. Mirip seperti jalan raya atau jalan umum, yang pada belokan biasanya permukaan jalan tidak rata.

Super elevasi dibuat untuk menahan dan melawan gaya dorong (gaya sentrifugal) agar kendaraan atau sepeda tetap kuat menjejak pada permukaan jalan. Pada jalan rata, ketika menikung kita harus mengurangi laju kendaraan agar kendaraan tidak terpental atau terdorong keluar dari jalurnya. Dengan adanya super elevasi (kemiringan jalan), kita masih bisa berbelok dengan kecepatan yang lebih tinggi. Semakin besar kemiringan jalan, semakin cepat kita harus menikung. Mirip seperti motor di tong setan, yang bisa berputar 180 derajat tetapi tidak jatuh.

Sepeda juga tidak bisa terlalu pelan pada tikungan dengan super elevesi dengan sudut yang besar, akan jatuh, karena gaya gravitasi lebih kuat menarik dari pada gaya dorongnya. Makanya di tikungan velodrome, kita tidak bisa bersepeda terlalu lambat, ada batasan kecepatan minimum agar bisa melintas, sesuai kemiringan jalannya.

kemiringan Super elevasi jalan
kemiringan Super elevasi jalan

Kemiringan super elevasi pada velodrome bisa berkisar antara 12 sampai 45 derajat. Tergantung radius lengkungan tikungan, dengan dengan tikungan yang miring ini, pembalap sepeda bisa berbelok pada kecepatan 80 km/jam tanpa harus mengurangi kecepatannya. Pada velodrome standard Olimpiade, radius tikungan sekitar 20meter.

Kemiringan jalan diukur dengan %, sedangkan super elevasi (banking/tipping) diukur dengan derajat. Kemiringan jalan raya/umum biasanya dibatasi 12-15%. Kemiringan 45 derajat setara dengan kemiringan jalan 100%.

Pada jalur lurusnya, permukaan jalan velodrome bisa memiliki kemiringan 12 derajat, yang nantinya akan semakin curam bergradasi ketika mendekati tikungan. Mengatur kecepatan, pilihan jalur menjadi bagian strategi penting ketika balap sepeda track, semakin tinggi atau jalur atas, maka jarak tempuh semakin jauh. Pada tikungan yang miring, dengan memotong jalur dan turun ke bawah, pesepeda bisa mendapatkan bantuan gravitasi untuk kecepatan yang lebih tinggi.

Sepeda Track

Jenis sepeda yang diperlombakan di velodrome adalah jenis sepeda track, sepeda single gear, alias sepeda fixie. Sepeda multi gear, sepeda dengan derailleur tidak dipakai di velodrome. Sepeda track adalah sepeda fixie yang dioptimumkan untuk kecepatan. Istilah sepeda fixie biasanya lebih dipakai untuk jenis sepeda fixed gear, tanpa freewheel, yang dipakai di perkotaan. Sepeda track dan sepeda fixie memakai sistem penggerak yang sama.

Track bike dengan frame pursuit
Track bike dengan frame pursuit

Sepeda trek mempunyai dimensi geometri rangka yang agresif, bahkan sangat agresif. Berbeda dengan bentuk frame sepeda balap biasa. Sepeda track hanya memakai satu gear di depan dan belakang, tidak bisa coasting, selama sepeda bergerak, pedal akan selalu bergerak, termasuk untuk mundur. Sepeda track juga tidak memiliki rem, untuk menghentikan sepeda hanya bisa dengan menahan laju pedal. Itulah kenapa sepeda fixie adalah sepeda yang spesial, tidak semua orang bisa memakainya, dan pesepeda fixie biasanya memiliki skill yang lebih tinggi dan kaki yang lebih kuat.

Sepeda track memakai gear ratio yang sangat besar. Ukuran cog (sprocket) berkisar 12 sampai 16, sedangkan chainring ukuran 44 sampai 60, menghasilkan gear ratio gear ratio diantara 3.6 sampai 5.

Jalur sepeda Velodrome

Ada beberap jalur dan garis pada lintasan velodrome, yang memiliki arti dan tujuan khusus:

Arti warna garis pada jalur velodrome
Arti warna garis pada jalur velodrome

1. “cote d’azur” atau the band of blue: secara teknis, bukan bagian dari trek. Area ini dipakai untuk pemanasan, sebelum masuk ke trek perlombaan. Selama perlombaan, masuk ke zona ini bisa didiskualifikasi karena bisa dianggap mengambil jalan potong.

2. Pole Line/measurement line: garis berwarna hitam, posisinya 20cm di atas area biru. Dinamakan measurement line, karena panajng garis inilah yang menyatakan panjang lintasan, misalnya 250m. Semakin jauh/tinggi dari garis hitam ini, maka keliling lintasan semakin panjang, karena radius yang berbeda.

3. Sprinter Line: Garis merah di atas garis hitam.

4. Sprinter Lane: Zona diantara garis hitam dan garis merah, lebarnya 90cm (35 in). Jalur ini adalah jalur optimum, jalur dengan jarak yang paling pendek untuk mengelilingi velodrome. Pesepeda yang memimpin di jalur sprinter ini tidak boleh keluar dari jalur, sementara untuk yang mau menyalip harus masuk dari sisi yang lebih jauh (kanan).

5. Strayer Line / Relief line: garis biru dengan jarak minimum 250cm dari sprinter line (merah), atau setengah lebar trek. Digunakan untuk perlombaan group atau team race. Area di atas garis biru ini untuk pesepeda yang lebih lambar atau pembalap relief yang menunggu giliran untuk masuk lomba.

Velodrome di Indonesia

Indonesia memiliki beberapa velodrome. Yang terbaru dan paling modern adalah Jakarta International Velodrome yang digunakan untuk Asian Games 2018, dan Asian Para Games 2018. adalah Jakarta International Velodrome dibangun pada kompleks sekitar 9.5 hektar, didesain oleh Schuermann Architects, memiliki panjang trek 250m, lantai kayu Siberia, dan dikategorikan velodrome Class 1 oleh UCI (Union Cycliste Internationale).

Jakarta International Velodrome - Rawamangun
Jakarta International Velodrome – Rawamangun

Beberapa velodrome yang ada di Indonesia:

  • Kutai Kartanegara Nat. Games Velodrome, Tenggarong Seberang
  • Manahan Stadium Complex Velodrome, Surakarta
  • Munaip Saleh (Cisangkan) Velodrome, Cimahi
  • Jakarta International Velodrome, Rawamangun – Jakarta
  • Sawojajar Velodrome, Malang
  • Sudiang Sports Complex Velodrome, Makassar