Q Factor dan Stance Width Sepeda
Q Factor dan Stance Width Sepeda (foto:chromagbikes.com)

Apa itu Q Factor dan pengaruhnya

Q Factor, Q Angle, Stance Width, Lebar pedal, tidak hanya membuat perbedaan pada sepeda, salah perhitungan bisa membuat kita cidera, kenapa?

Pengertian

Sebelum membahas lebih jauh, pertama kita harus mengerti dulu definisi Q factor, dan lainnya itu.

Q Factor adalah jarak dari sisi terluar crankarm (lengan crank) kiri dan kanan.

Istilah Q Factor sudah dikenal secara umum, tetapi ada juga istilah lain yang mempunyai nilai dan tujuan yang mirip dengan Q Factor yaitu stance width (lebar kuda-kuda).

Stance Width adalah jarak antara titik tengah pedal kiri dan kanan, yang juga berarti jarak kaki kiri dan kanan pada saat kita berada di atas sepeda.

Cara mengukur Q Factor dan Lebar stance pada sepeda
Cara mengukur Q Factor dan Lebar stance pada sepeda

Nanti kita akan lihat, bahwa sebenarnya Stance Width memberikan penilaian yang lebih efektif daripada Q Factor.

Lebar pedal (Pedal Width) adalah jarak dari titik tengah pedal ke sisi terluar crankarm yang terdekat. Ukuran standard pedal sepeda balap adalah 53mm.

Lebar pedal dan Q Factor
Lebar pedal dan Q Factor

Adalagi istilah Q Angle (sudut Q), bukan istilah khusus sepeda, tetapi menjelaskan perbedaan anatomi tubuh manusia yang berhubungan dengan Q Factor.

Q angle adalah sudut yang dibentuk oleh tulang lutut dan kaki. Nilai ini berbeda-beda pada setiap orang.

Q Angle pada kaki manusia
Q Angle pada kaki manusia

Nilai dari Q Factor tidak (dan tidak akan pernah) sama dengan stance width. Nilai Q Factor selalu lebih kecil dari stance width pada sebuah sepeda. Walaupun memiliki nilai yang berbeda, Q Factor dan Stance Width bertujuan untuk menyatakan lebarnya bukaan kaki pada sepeda. Lantas, apa pengaruhnya pada performa sepeda?

Mungkin contoh yang bisa menjelaskan dan melihat perbedaan Q Factor secara tegas adalah ketika kita bersepeda dengan fat bike, sepeda gemuk dengan ban yang lebar. Ban sepeda yang lebar, membuat hub roda sepeda fat bike juga harus lebih lebar dari hub standard, begitu juga dengan bottom bracket sepeda tersebut. Jadi ketika kita bersepeda dengan fat bike, seperti mengayuh pedal di atas kuda, kaki lebih terbuka lebar sambil menggenjot sepeda.

Fat Bike - Specialized Fatboy Pro 2015
Fat Bike – Specialized Fatboy Pro 2015

Q Factor besar-kecil / lebar-sempit

Sepertinya bisa dikatakan kalau q factor semakin kecil akan membuat sepeda bisa lebih cepat, karena faktor aerodinamis yang membuat sepeda semakin tipis. Tetapi tidak begitu.

Q-Factor yang terlalu kecil juga akan mempunyai masalah dengan dengan kecepatan sepeda dan juga pengendara sepedanya. Pernah, Lance Armstrong mencoba mengikuti sepeda Time Trial (TT) nya Jan Ulrich yang super ramping, tetapi hasilnya tidak semuanya positif bagi Lance. Walaupun sepeda Lance bisa berakselerasi lebih cepat, tetapi setelah 25-40 kilometer, kecepatannya lebih pelan dibandingkan dengan sepeda balap TT yang biasa dipakai Lance.

Tidak selamanya Q Factor yang lebih kecil akan membuat performa sepeda yang lebih cepat, tergantung kepada yang membawa sepeda tersebut, dan juga anatomi tubuh, Q angle, otot, kebiasaan, dan sebagainya.

Q Factor yang terlalu lebar dan terlalu sempit
Q Factor yang terlalu lebar dan terlalu sempit (foto: rideissi.com)

Pengaruh Q Factor

Pinggul dan bentuk tulang manusia dirancang pada posisi yang terbaik untuk berjalan atau berlari, dimana kaki bergerak dalam posisi yang lurus, dan tegak lurus terhadap permukaan tanah. Q Factor dan stance width yang terlalu lebar atau terlalu sempit, akan membuat bentuk kaki sedikit melengkung keluar atau menekuk ke dalam. Bukan posisi yang paling ideal dengan anatomi otot dan bentuk tulang manusia. Secara alami, kaki kita akan lebih kuat menekan pada posisi kaki yang lurus, dengan menggunakan otot besar di bagian depan paha (quadriceps) dibandingkan posisi kaki yang melengkung atau menekuk.

Perbedan panjang Q factor beberapa mm saja mungkin tidak akan berpengaruh atau terasa pada sebagian orang, tetapi ada orang juga orang yang jika terlalu lama bersepeda dengan posisi kaki yang menekuk akan membuat sakit pada persendian tulang atau ototnya.

Tetapi bagi beberapa pesepeda terutama yang professional, ketika perbedaan beberapa detik menjadi sangat berharga, selisih Q factor walaupun beberapa mm juga akan sangat berpengaruh. Perbedaan kekuatan dan optimasi otot kaki akan membuat perbedaan beberapa mm Q factor menghasilkan kecepatan sepeda yang berbeda secara signifikan pula.

  • Q Factor yang kecil

    • Otot kaki bagian luar akan bekerja lebih keras (dibanding Q factor besar).
    • Membuat sepeda lebih mulus menikung sambil mengayuh pedal. Bentuknya yang ramping, pada posisi sepeda yang miring akan mengurangi peluang pedal meyentuh permukaan tanah.
  • Q Factor yang besar

    • Otot kaki bagian dalam akan bekerja lebih keras (dibanding Q factor besar).
    • Membuat sepeda lebih sulit menikung sambil mengayuh pedal. Bentuknya yang lebar, pada posisi sepeda yang miring akan memperbesar peluang pedal meyentuh permukaan tanah.
Pengaruh bottom bracket terhadap Q Factor
Pengaruh bottom bracket terhadap Q Factor

Hubungan Q Factor dengan sadel sepeda

Stance width dan Q factor yang kecil atau sempit, ketika dipasangkan dengan sadel sepeda yang lebar, contohnya aero road bike yang memakai sadel MTB yang lebar. Mungkin bisa berpengaruh juga pada posisi duduk atau paha yang lebih mudah untuk tergesek ketika mengayuh pedal sepeda. Tapi saya tidak tahu pengaruhnya bisa sampai disitu, karena belum pernah mengalaminya.

 

Batasan Produsen Sepeda

Ukuran Q Factor tidak hanya terbatas karena mekanisme/postur tubuh pesepeda, batasan dari bentuk dan ukuran bottom bracket, panjang chainstay, dan chain guide rantai juga sangat berpengaruh. Geometri chainstay sepeda mempunyai batasan panjang yang juga dipengaruhi oleh ukuran sprocket di belakang. Pada sepeda balap, lebar bottom bracket bisa beragam dari 102mm sampai 127mm, sedangkan sepeda gunung biasanya lebih lebar 20mm dari lebar bottom bracket sepeda balap.

Panjang spindle (batang as/poros di dalam bottom bracket) dan bentuk dari pedal dan cleat (sepeda sepeda), juga menjadi kunci yang menentukan performa sepeda. Q Factor sudah fixed pada sepeda, mengubah jenis pedal dan cleat akan mengubah stance width yang akhirnya akan membuat performa dan karakter sepeda yang berbeda juga.

Secara umum Q Factor adalah 150mm pada sepeda balap (road bike), dan 170mm pada sepeda gunung (MTB). Dan kita sebagai pesepeda, sepertinya dan kebanyakan sudah nyaman dengan angka tersebut. Produsen sepeda juga mempunyai riset dan bike fitters yang mungkin sudah menganalisa dan melakukan percobaan untuk menghasilkan angka tersebut.

Posisi tapak kaki pada pedal sepeda
Posisi tapak kaki pada pedal sepeda

Nilai Q Factor yang salah

Jika kamu merasa atau ingin mengubah q factor atau stance width pada sepeda mu, maka ada beberapa hal yang bisa dilakukan:

  1. Mengganti part sepeda

    Ganti crank sepeda sesuai dengan Q Factor yang kita inginkan.
    Atau ganti spindle atau pedal untuk mengubah stance width sesuai dengan yang kita inginkan, cara ini memang tidak mengubah Q Factor, tetapi akan mengubah posisi kaki pada saat mengayuh sepeda, itu point utama yang kita inginkan bukan?

  2. Part tambahan

    Untuk memperbesar atau memperlebar posisi kaki pada pedal, ada part tambahan yang bisa kita tambahkan pada sepeda tanpa perlu mengganti komponen sepeda, yaitu: pedal washer atau pedal extender. Keduanya berfungsi untuk melebarkan posisi pedal. Pakai pedal washer jika hanya akan memperlebar stand width sedikit saja, pakai pedal extender jika akan memperlebar dalam dengan jarak yang cukup lebar, atau bisa juga menggunakan kombinasi keduanya.

    Pemakaian beberapa washer tentu saja tidak baik, karena akan ada friksi diantaranya yang bisa menyerap tenaga kita. Cara ini lebih murah dari pada mengganti komponen sepeda, tetapi secara struktur sedikit lebih lemah dibanding mengganti komponen sepeda.

    Pedal extender dan pedal washer
    Pedal extender dan pedal washer

  3. Adjust cleat (tidak direkomendasikan)

    Ada beberapa juga yang merekomendasikan mengganti posisi kaki pada cleat atau pada pedal. Pada cleat biasanya, diberi tambahan material (seperti diganjal), sehingga posisi kaki sedikit miring pada saat kita berdiri dengan cleat, tetapi posisi kaki dan cleat lebih tegak lurus pada saat mengayuh pedal.
    Pada cleat biasanya posisi clip bisa digeser atau diubah posisinya, sehingga posisi tapak sepatu sepeda dan kaki bisa lebih lurus terhadap pedal.
    Kedua cara ini memang terlihat baik, tetapi posisi kaki dan titik pusat tekanan kaki tidak pada posisi alaminya (menggunakan sisi luar atau sisi dalam kaki). Jika pergeseran terlalu jauh dari posisi defaultnya, pada pemakaian yang lama atau pada kayuhan yang kuat tetap saja berpotensi untuk mengalami sakit pada sendi atau otot. Atau akan mengurangi kekuatan kayuhan kaki, karena kaki tidak bergerak pada posisi naturalnya.

    Cleat wedge atau baji pada sepatu sepeda untuk sebagai pengganjal
    Cleat wedge atau baji pada sepatu sepeda untuk sebagai pengganjal

Bike fitter dan pesepeda pro memiliki perangkat dan analisa rumit untuk menentukan q-factor yang ideal. Trial dan error, percobaan yang berulang-ualng dilakukan untuk mendapatkan nilai yang maksimal, untuk perbedaan nilai yang mungkin hanya beberapa mm.

Penggunaan laser pada bike fit
Penggunaan laser pada bike fit

Lakukanlah perubahan Q factor atau stance width jika kita mempunyai masalah atau kesakitan pada kaki atau pinggul pada saat bersepeda. Kita semua memiliki anatomi tubuh dan kekuatan otot yang berbeda, jadi nilai Q factor pada orang lain belum tentu cocok dengan kita. Perubahan Q Factor akan meningkatkan performa sepeda atau kecepatan sepeda dalam waktu yang tidak begitu berharga bagi pesepeda biasa, kecuali memang kamu adalah pesepeda yang sangat mementingkan kecepatan dan waktu.